♡Bagian 11

25 15 77
                                    

Setelah mengatur jadwal aku memutuskan berlibur ke Jogja bersama Papa, Kak Kinan, dan mama tiriku. Hari Jumat sore kami berangkat menuju Jogja mengendarai mobil.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam akhirnya aku dan keluarga sampai di Jogja. Aku langsung menuju hotel untuk beristirahat karena hari sudah sangat larut.

Sebenarnya aku terpaksa melakukan liburan ini tapi mau bagaimana lagi papa sangat ingin aku ikut berlibur. Papa memang selalu mengatur hidupku. Seandainya papa ada di hidupku dari aku kecil bersama eomma pasti aku tidak akan membencinya seperti ini.

Keesokan pagi

"Raina! Ayo bangun kita mau pergi jalan-jalan," suara Kak Kinan membuatku terbangun.

"Iya kak," jawabku.

"Mau sarapan di hotel apa di luar aja?" Tanya papa padaku.

"Di luar aja pa aku pengen coba kuliner yang ada di Jogja," jawabku dengan semangat.

"Ya sudah ayo kita berangkat,"

Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Jalan Malioboro.

"Wah ramaikan sekali," ucap Kak Kinan.

"Ini sih waktunya mama belanja," kata mama.

"Belanjanya jangan banyak-banyak ma nanti uang papa habis,"

Aku hanya diam mendengar obrolan mereka. Entahlah aku merasa sangat kesepian bahkan di tengah keramaian.

Setelah puas berbelanja dan mencari sarapan kita menuju ke Keraton Yogyakarta.

"Sini Rain kita foto dulu," ajak Kak Kinan.

Aku hanya tersenyum dan ikut berfoto bersama papa, mama, dan Kak Kinan.

Hari kedua di Jogja kita mengunjungi Taman Sari, Candi Prambanan, dan ada beberapa tempat wisata lainnya.

Aku dan keluargaku hanya berlibur selama dua hari Jogja karena papa ada banyak jadwal pekerjaan dan aku juga harus segera pergi ke Korea untuk menyelesaikan mini albumku.

Rasanya liburan di Jogja tidak ada yang spesial bahkan bisa dikatakan membosankan padahal aku sangat ingin pergi. Mungkin karena aku pergi bersama orang-orang yang masih asing bagiku atau memang aku sedang tidak baik-baik saja.

*Di sekolah

"Rain lo kemarin habis liburan ke Jogja kan?" Tanya Rere padaku.

"Iya kok lo bisa tahu?" Jawabku.

"Ya tahu lah semua rakyat Indonesia juga pasti bakal tahu orang masuk berita,"

"Oh,"

"Terus oleh-olehnya mana?"

"Gue gak beli apa-apa disana,"

"Lah masa sih Rain. Jahat banget sih lo gak beliin gue oleh-oleh,"

"Masalahnya adalah gue juga gak beli buat diri gue sendiri gimana mau beliin lo,"

"Yah ya udah deh kalau lo ke Korea lo harus beliin gue banyak oleh-oleh,"

"Iya Rere yang cantik,"

"Tapi bohong,"

Rere memang sahabat baikku di sekolah. Rere adalah orang yang periang dan lucu. Dia tahu semua yang terjadi dalam hidupku. Aku yakin telah memilih orang yang tepat untuk dijadikan sahabat.

Tembus PandangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang