Sekarang mereka sedang makan malam. Harry baru saja selesai bercerita pada Ron apa yang terjadi waktu dia meninggalkan lapangan bersama Profesor McGonagall. Ron sudah hendak menyuap pai daging, sudah setengah jalan, tapi pai itu terlupakan begitu saja.
Sebelumnya, seperti yang tertulis dalam novel, aksi Harry saat menangkap Remembrall disaksikan oleh Profesor McGonagall. Harry lantas dibawa oleh Profesor McGonagall dan kebanyakan orang berpikir jika dia akan mendapatkan masalah. Namun, Nathalia tahu pasti bahwa Profesor McGonagall membawa Harry untuk memasukkannya ke dalam tim Quidditch- menjadikan Harry sebagai seorang Seeker.
"Seeker?" katanya. "Tetapi anak kelas satu tidak pernah-kau pastilah pemain termuda selama..."
"... seabad ini," sambung Harry lalu menyuapkan pai ke dalam mulutnya.
"Itu hebat, Harry. Selamat atas pencapaianmu yang mengagumkan," ucap Nathan sambil bertepuk tangan. "Lia, kau tidak ingin mengucapkan selamat pada Harry?"
Nathalia yang tengah memakan kentang tumbuk miliknya beralih menatap ke arah Harry. Nathalia mengangguk pelan, "Selamat, Harry." Sayang sekali hanya itu yang Nathalia katakan.
"Terima kasih," ucap Harry. "Aku mulai latihan minggu depan," lanjut Harry. "Tapi jangan bilang siapa-siapa. Wood ingin merahasiakannya." Fred dan George Weasley muncul di aula. Mereka melihat Harry dan bergegas mendekat.
Nathan beralih menatap Nathalia. Ia mendekatkan wajahnya dan berbisik di sebelah telinga, "Apa yang harus kita lakukan pada Profesor Quirrell? Diamkan saja?"
Nathalia mengangguk, "Ya. Biarkan saja alur berjalan sesuai cerita aslinya."
"Berjalan sesuai cerita aslinya? Hmm... Sayangnya beberapa hal telah berubah, Lia. Kau yakin tidak ingin melangkah lebih jauh dari ini?"
Nathalia menatap wajah saudaranya dengan tajam. Tangannya pada gagang sendok mengepal erat. "Sudah kubilang, aku tidak mau mengambil resiko. Bagaimana jika masa depan berakhir dengan buruk? Akan ada banyak orang yang menderita, Nathan."
"Tapi dengan mengubah masa depan, kita juga bisa menyelamatkan orang-orang yang akan mati."
Nathalia mendesis, "Kalau begitu bergeraklah sendiri. Maafkan bila aku egois, tapi aku tak bisa ikut dalam rencanamu."
Nathan tersenyum, lalu membelai rambut Nathalia dengan lembut. Ketika dia membelai rambut Nathalia, mata Nathan bertemu pandang dengan mata Profesor Quirrell. Nathan tersenyum tipis, Profesor Quirrell anehnya tersentak kaget dan membuat profesor lain yang duduk di sisinya menaikkan alis.
"Taruhan pasti yang ditemukannya lorong di belakang patung Gregory si Penjilat, yang telah kami temukan pada minggu pertama kami di sini. Sampai ketemu."
Baru saja Fred dan George menghilang, muncullah anak lain yang sangat tidak diinginkan oleh Harry. Draco, diapit oleh Crabbe dan Goyle datang mendekat.
"Makan malam terakhir nih, Potter? Kapan kau naik kereta kembali ke dunia Muggle?"
"Kau jauh lebih berani sekarang setelah kembali ke tanah dan berada bersama teman-teman kecilmu," kata Harry tenang.
"Aku siap menghadapimu sendirian kapan saja," ucap Draco. "Bahkan malam ini juga, kalau kau mau. Duel penyihir Hanya tongkat-tanpa kontak. Kenapa? Belum pernah dengar tentang duel penyihir,
rupanya?""Tentu saja sudah," kata Ron, berpaling menghadap mereka. "Aku orang keduanya. Siapa orang keduamu?"
Draco memandang Crabbe dan Goyle, menilai mereka. "Crabbe," katanya. "Tengah malam nanti, oke? Kita bertemu di ruang piala, ruang itu tak pernah dikunci."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Make a Wish
FanfictionKeturunan Voldemort menyukai Harry Potter? Yang benar saja! ============================== Setelah mati, aku bereinkarnasi kembali. Bukan hanya aku seorang, tetapi juga kakak laki-lakiku. Itu membuatku terkejut. Namun, yang lebih mengejutkan lagi ad...