Chapter 5 [Topi Seleksi]

585 101 5
                                    

Seluruh orang di aula bertepuk tangan ketika topi itu selesai bernyanyi, sangat riuh menurut Nathalia. Topi itu membungkuk, kemudian kembali diam.

Profesor McGonagall maju sembari membawa gulungan perkamen.

"Yang disebutkan namanya harap maju dan memakai topi, lalu duduk di atas bangku untuk diseleksi," ucapnya Profesor McGonagall.

"Abbot, Hannah!"

Seseorang dipanggil. Seorang gadis keluar dari barisan, maju dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Topi seleksi diletakkan di atas kepalanya.

"Hufflepuff! " Teriak si topi.

"Bones, Susan!"

"Hufflepuff!" Teriak si topi lagi dan gadis itu berlari untuk duduk di sebelah Hannah.

"Boot, Terry!"

"Ravenclaw!"

"Brocklehurst, Mandy" juga ke Ravenclaw, lalu "Brown, Lavender" menjadi anggota baru Gryffindor yang pertama dan meja Gryffindor langsung bersorak-sorai.

Yang berikutnya "Bulstrode, Millicent" terpilih masuk ke asrama Slytherin.

"Desmond, Nathalia!"

Bisik-bisik terdengar ketika namanya dipanggil. Mereka yang ada di aula tentu kaget karena tidak menyangka jika seseorang dari keluarga Desmond akan bersekolah di Hogwarts. Keluarga Desmond, keluarga yang digosipkan memiliki hubungan dengan Kau-Tahu-Siapa.

Jantung Nathalia berdegup kencang. Perasaan gugup muncul, membuat Nathalia menghela napas pelan untuk menghilangkan rasa gugupnya. Nathan menepuk-nepuk pundak Nathalia pelan ketika Nathalia maju, berusaha menenangkan adiknya.

Nathalia duduk di kursi. Topi seleksi diletakkan di atas kepalanya. Topi itu melorot dan menutup kedua matanya sehingga ia tidak bisa melihat.

"Hmm... Bolehkah aku masuk ke dalam pikiranmu?" Sebuah suara kecil berbisik di telinganya, si topi seleksi sedang berbicara dengan Nathalia. "Keluarga Desmond, eh? Kau mirip gadis itu. Sama sepertinya aku tidak bisa masuk ke dalam pikiranmu tanpa seizin darimu."

Nathalia membelalakkan matanya karena kaget. Untunglah karena topi yang menutupi sebagian wajahnya membuat ekspresi wajahnya itu tak dapat dilihat dengan jelas.

"Bagaimana cara untuk membuka pikiranku?" Tanya Nathalia berbisik pelan.

"Pikirkan saja bahwa kau mengizinkanku untuk masuk."

Nathalia mengiyakan di dalam hati. Beberapa saat kemudian topi itu bergumam kembali.

"Hmm... Kau punya keberanian, kau juga orang yang setia, tetapi kau bukan orang penyabar. Kau tidak terlalu ambisius, kepintaranmu juga rata-rata. Aku harus memasukkanmu ke asrama mana, yang pasti bukan Ravenclaw maupun Slytherin..."

Nathalia setuju dengan ucapan si Topi Seleksi. Tidak mungkin dia akan masuk Ravenclaw, toh belajar saja dia sangat malas. Di kehidupan sebelumnya pun dia akan mengerjakan tugas sehari sebelum deadline karena malas. Nathalia juga bahagia karena tidak harus masuk ke asrama Slytherin, Ia sangat tahu betapa menyebalkannya orang-orang Slytherin.

"Jadi, aku harus memasukkanmu ke Hufflepuff atau Gryffindor...."

"Hufflepuff... Please..." Batin Nathalia karena tak ingin satu asrama dengan Harry Potter.

"Ah... Sama seperti gadis itu yang memintaku untuk memasukkannya ke asrama Slytherin demi bersama seorang laki-laki meskipun aku lebih memilih agar ia masuk ke asrama Gryffindor, kau mirip dengannya. Namun, sayang sekali aku tak mengabulkan harapannya itu, maaf."

Let's Make a WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang