Chapter 10 [Halloween]

340 64 7
                                    

2 bulan telah terlewati. Si kembar Desmond sudah mulai terbiasa dengan keseharian mereka selama tinggal di Hogwarts. Meski begitu, ada beberapa hal yang tidak berubah dari Nathalia, salah satunya adalah ia belum juga mengapal jalan-jalan ke setiap ruangan yang ada. Ia masih memerlukan bantuan Nathan ataupun Hermione untuk membimbingnya agar tidak tersesat.

Pada pagi Hallowe'en, mereka terbangun oleh bau lezat labu panggang yang menguar di koridor-koridor. Lebih asyik lagi, Profesor Flitwick mengumumkan di pelajaran Jimat dan Guna-guna bahwa menurut pendapatnya mereka sudah siap untuk mulai membuat benda-benda melayang, sesuatu yang sudah ingin sekali mereka coba sejak mereka melihat Profesor Flitwick membuat kodok Neville terbang berputarputar di dalam kelas.

Profesor Flitwick membagi mereka berpasang-pasangan untuk berlatih. seperti biasa, Nathalia selalu berpasangan dengan saudara kembarnya. Nathalia sendiri sedikit merasa bosan dengan partner latihannya yang dirasa tidak pernah berganti, tapi menjadi partner Nathan sepertinya lebih baik dibandingkan berpasangan dengan orang yang tidak Nathalia kenali.

Nathalia sudah berada di Hogwarts selama 2 bulan, tetapi gadis itu masih merasa kesulitan untuk dekat dengan siapapun bahkan teman satu asramanya sendiri. Yah, untuk Hermione, Ron, dan Harry tentunya berbeda. Dia sudah cukup dekat dengan mereka bertiga. Terima kasih untuk saudara tersayang-nya.

"Nah, jangan lupa gerakan manis pergelangan tangan yang sudah kita latih!" seru Profesor Flitwick, yang seperti biasa bertengger di atas tumpukan bukunya. "Ayun dan sentak, ingat, ayun dan sentak. Dan mengucapkan mantra dengan benar juga sangat penting-jangan lupa pada Penyihir Baruffio, yang menyebut 's' alih-alih 'f', dengan akibat dia mendadak tergeletak di lantai dengan kerbau di atas dadanya."

Seamus mengayun dan menyentak, tetapi bulu yang seharusnya mereka buat melayang ke udara tetap saja tergeletak di atas meja. Seamus akhirnya habis sabar sehingga dia menyodok bulu itu dengan tongkatnya, dan membuat bulu itu terbakar-Harry terpaksa memadamkannya dengan topinya.

Nathan menyenggol lengan Nathalia, lalu menunjuk ke arah Ron dan Hermione menggunakan dagunya. Nathalia melirik sebentar sebelum kemudian mendengus. Gadis itu tahu apa yang akan terjadi antara Ron dengan Hermione ke depannya.

"Wingardium Leviosa!" seru Ron, melambaikan tangannya seperti kincir.

"Cara ngomongmu salah," Harry mendengar Hermione menukas. "Mestinya Wing-gar-dium Levio-sa, 'gar'-nya yang enak dan panjang."

"Lakukan saja sendiri, kalau kau begitu pintar," kata Ron geram.

Hermione menggulung lengan jubahnya, menjentikkan tongkatnya dan berkata, "Wingardium Leviosa!"

Bulu mereka terangkat dari atas meja dan melayanglayang kira-kira satu seperempat meter di atas kepala mereka.

"Oh, bagus sekali!" seru Profesor Flitwick seraya bertepuk tangan. "Semua lihat ke sini, Miss Granger sudah berhasil!"

*****

Saat pelajaran usai, Ron sudah marah sekali.

"Pantas saja tak ada anak yang tahan berteman dengannya," katanya kepada Harry sementara mereka berdesakan di koridor. "Dia mengerikan sekali. Sungguh!"

Ada yang menabrak Harry ketika anak-anak bergegas melewatinya. Ternyata Hermione. Sekilas Harry melihat wajahnya-dan tercengang melihat air matanya bercucuran.

"Kurasa dia mendengarmu."

"Jadi?" kata Ron, tapi dia kelihatan tidak enak. "Dia pasti sudah menyadari dia tak punya teman."

Nathalia yang melihat Hermione refleks ingin mengejar, ia merasa peduli pada Hermione yang selama ini menjadi salah seorang temannya. Tidak seperti yang diucapkan Ron, Nathalia merasa bahwa Hermione adalah teman yang cukup menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let's Make a WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang