[17] Puzzle

2K 299 21
                                    

Naoto meneguk air liur nya kasar, bahkan setetes keringat dingin kini turun dari wajah."senang bertemu dengan mu aku Tachibana Naoto."

"Berkat nya aku bisa datang dan bertemu dengan mu." Jelas Takemichi.

"Ah. Jadi apa yang kau butuhkan?" Tanya Draken to the point karena waktu memang tak banyak.

"Aku tidak tahu kalau kau membunuh seseorang dan dihukum mati... Apa yang terjadi? Kenapa kau membunuh seseorang...? Kenapa Toman jadi seperti ini?"

"Takemichi... Aku tidak menyesali apa yang telah kulakukan fakta bahwa aku disini adalah konsekuensi dari apa yang telah kulakukan." Ujar Draken menatap Takemichi."keadaan Toman sekarang... Semuanya adalah salah ku."

"Karena aku tidak bisa menghentikan 'dia'." Hening sejenak. Takemichi menatap Draken bingung."dia?"

Draken bernostalgia. Mengingat masa lalu saat Toman belum seperti sekarang, tentang seberapa berharga nya Toman bagi dirinya. Ia juga tak menyesali apa yang telah diperbuat dulu sekalipun bisa mengulang waktu.

'draken-kun tetaplah Draken-kun ia tak berubah sama sedikit pun.' Menatap Draken dengan senyuman, yang kini sedang tersenyum pula menceritakan masa lalu. Namun sedetik setelah nya senyuman itu luntur."Tapi."

"Tapi?" Draken membungkukkan badan tangan nya bergetar, membuat borgol yang ada ditangan berbunyi gemerincing."jika aku bisa melakukan nya lagi, ada sesuatu yang pasti harus kulakukan."

"Hah?"

"Membunuh Kisaki." Menggertakan gigi, matanya tajam, rahang mengeras dengan tatapan horor. Draken diliputi amarah sekarang.

Takemichi yang terkejut langsung berdiri, melayangkan pertanyaan untuk memastikan."MAKSUDMU KISAKI YANG ITU!?"

"Waktu habis." Belum selesai Takemichi mendapatkan informasi sipir penjara sudah masuk, untuk membawa Draken kembali pada sel tahanan.

Draken berdiri kemudian berbalik. Ia menoleh kearah Takemichi menatap laki-laki itu."pergi dari Tokyo. Mereka mencoba membunuh mu kan?"

Jantung Takemichi seketika berdetak kencang, perasaan takut dan terkejut menyerang seketika walau sesaat."itulah mengapa kau datang menemui ku. Bagi Kisaki membunuh orang itu bagaikan menepuk lalat."

"TUNGGU SEBENTAR!" Draken yang hampir keluar ruangan terhenti karena seruan Takemichi."KENAPA!? Kenapa mereka mencoba membunuhku!?"

Naoto ikut menatap Draken yang kini menunduk."Kisaki mengagumi Mikey. Tapi, dalam kedipan mata kekaguman itu berubah menjadi kebencian. Kisaki ingin merebut semua yang Mikey miliki."

Baik Takemichi dan Naoto napas mereka memburu, walaupun memancarkan tatapan yang berbeda. Sementara itu sosok Draken sudah menghilang dibalik pintu besi, menimbulkan suara khas.

- - - - - - - - - -
Saat ini Takemichi dan Naoto tengah berada di apartemen tempat Naoto tinggal. Keheningan malam menyelimuti mereka, hanyut dengan pikiran masing-masing.

"Aku tidak percaya Draken-kun dihukum mati." Takemichi membuka suara, memecah keheningan. Teringat perkataan Draken saat berkeinginan untuk membunuh Kisaki. "Naoto siapa sebenarnya... Kisaki itu?"

"Kisaki tentta dia 'presiden sementara' salah satu orang penting di geng Tokyo Manji saat ini. Dia mungkin orang yang bertanggung jawab atas 'kematian terus menerus' kakak ku. Polisi telah mencari nya sekuat tenaga, tapi kami belum mendapatkan petunjuk yang mengarah padanya." Naoto menghela napas perlahan. "Apalagi ia dikabarkan tengah dilindungi oleh kelompok terkuat di Tokyo."

"Kelompok terkuat di Tokyo?" Takemichi bertanya bingung sekaligus penasaran. Karena di masa depan sebelumnya, Kisaki tak dilindungi kelompok manapun.

Cʜᴀɴɢᴇ Tʜᴇ Fᴜᴛᴜʀᴇ { ᵗᵒᵏʸᵒ ʳᵉᵛᵉⁿᵍᵉʳˢ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang