Halo....
Makasih ya mau baca
Seperti biasa aja :)4B FASE MELUPAKAN
"Kenapa sih suka banget main rubik?"
Aku mendapatinya sedang berada di koridor dengan tubuh yang bersandar pada balkon lantai dua. Seragam putih abu-abu yang begitu rapi dia kenakan, wajahnya masih terlihat mendung, meski sudah tidak semendung kemarin, kini sudah terlihat sinaran mentari cerah di wajah itu.
"Eh, Nia... Sudah lama di situ?" tanyanya seraya membenarkan posisi.
"Baru... baru banget di sini," ujarku dengan semangat.
"Mau ke mana hari ini, Nona?" tanyanya kemudian memasukkan rubik itu pada saku celananya.
"Kenapa kamu berhenti main rubiknya?"
"Karena ada kamu."
"Loh? Kok aku?"
"Ada kamu, aku jadi tidak kesepian lagi."
"Jawab dulu, kenapa kamu suka banget main rubik?" tanyaku sekali lagi padanya.
"Kenapa aku harus menjawabnya, Nona?"
"Penting menurutku."
"Tapi menurutku itu tidaklah penting."
"Terserahmu."
Dia menghela napas kemudian tersenyum lebar padaku.
"Oh iya, semalam kata Bapak, terima kasih mie ayamnya," ucapku.
"Sama-sama Nona. Aku senang kalau Ayahmu senang."
"Kamu kenapa sendirian saja, Ta?"
"Sudah kubilang, tidak ada yang ingin berteman denganku."
"Kenapa begitu sih?" tanyaku penasaran.
"Tidak penting, Nona."
"Iya-iya, tidak penting, terserahmu..."
Aku benar-benar kesal dengannya, kenapa dia ini sama sepertiku sih, selalu tidak ingin membahas hal-hal yang sangat tidak penting. Tapi kalau dipikir-pikir lagi ya mungkin menurutnya itu adalah privasi dia. Dan harusnya aku mengerti.
"Hari ini kamu mau ku antar ke mana?" tanyanya.
"Hah..."
"Kamu mau ke mana? Biar aku antar."
"Tidak ke mana-mana sih, mau langsung pulang saja."
"Yakin?" Dia sedikit menyebalkan.
"I-iya...." skeptis jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genta & Kata
Teen FictionUpdate setiap hari Senin :) "Untuk apa setia jika hubungan terasa hampa. Dan untuk apa selalu ada jika tak bisa bersama." Apakah selalu ada dan setia itu adalah hal yang sama? Dan kenapa aku dihadirkan oleh sosok yang baik jika masih ada yang terbai...