M.7

5.5K 1.1K 126
                                    


Sorry for typo(s)




Rumah yang biasanya ramai oleh celotehan si kembar kini terdengar sunyi, kedua anak itu diperintahkan oleh sang kepala keluarga untuk berada di kamar. Disediakan kue-kue serta minuman, mereka menikmati waktu berdua untuk bermain.



Berbeda suasana di ruang tengah, Renjun berhadapan dengan ayah dan ibu tiri. Setelah mengetahui kebenaran dari sang ibu kandung sendiri, pemuda Park itu segera menghubungi Chanyeol untuk meminta penjelasan. Kedua orang dewasa itu nampak terkejut pula bahwa rahasia yang selama ini disembunyikan justru telah dibongkar oleh orang yang telah melakukannya.


"Dia tidak pernah menceritakannya, Ibumu hanya ingin bercerai."


Jemari Renjun saling bertaut, telapak tangannya basah oleh keringat sendiri. Ia tidak pernah menyangka bahwa alasan sang ibu tidak menerima kehadiran adik-adiknya adalah ini.


"Selingkuh... Sejak kapan Ayah mengetahui itu?"


"Renjun —



Pandangan anak itu terangkat menatp beliau dengan rahang mengeras, "Seorang pria dan wanita bersama tanpa adanya hubungan yang resmi sampai menghasilkan seorang anak, lalu disebut apa Ayah?" tanyanya dengan setiap kata penuh penekanan.



Tangan Wendy terulur untuk menggenggam jemari sang suami guna menenangkannya. Emosi yang dirasakan oleh Renjun merupakan reaksi wajar karena rahasia sebesar ini terungkap begitu saja dan bahkan kondisi mental yang belum sepenuhnya stabil.


Bagaimana pernikahan orang tuanya dulu bisa sampai seperti ini? Perselingkuhan... Renjun masih tidak bisa percaya.


"Ayah belum bisa menjadi yang terbaik untuknya dulu, Nak," ujar Chanyeol sembari menunduk, "Irene adalah wanita yang baik, saat mengetahui hamilmu dulu, dia sangat bahagia. Tapi Ayah masih belum sesukses sekarang, masih banyak kebutuhan yang harus disediakan karena Ayah mau semuanya dari kerja keras sendiri tanpa bantuan orang tua. Waktu untuk kami berdua semakin berkurang sampai di mana keharmonisan itu lama-lama luntur."



Kepala Renjun tertunduk, ia sudah tidak tahu untuk berkomentar bagaimana. Tentu saja sedih dan kecewa, apa harus mencari lelaki lain saat pernikahan mereka saja masih tercatat secara resmi di data negara?



Adik-adiknya... Selama ini sang ibu menganggap mereka sebuah dosa besar.



"Siapa laki-laki itu?"



Renjun menangkap dari sudut mata bagaimana reaksi sang ayah di sana, beliau menoleh pada istrinya seakan untuk meminta bantuan. Lagi, ia merasa bahwa memang ada banyak rahasia di keluarga yang pemuda Park kira adalah indah ini.


"Sayang," Wendy menengahi di sana seraya memberi senyuman tipis pada putra sambungnya, "Sekarang yang terpenting Echan dan Nana di sini. Mereka sudah bahagia bersama kita, kan?"



Mungkin, itu memang benar. Prioritas Renjun sejak dahulu adalah membuat bahagia adik-adiknya. Ia berusaha mengisi kekosongan yang diam-diam dirasakan oleh mereka. Namun sekarang, setelah semua kebenaran ini terungkap, si sulung harus mendapat satu pandangan lain.


"Ayah."


Manik Chanyeol bergulir menatap putranya, terlihat bimbang dari ekspresi wajah. Ia tahu bahwa tidak akan bisa lepas begitu saja, Renjun memang berhak mengetahui, bukan? Karena selama ini, anak itu mengambil andil yang besar untuk membesarkan si kembar.


Milý✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang