✰ tongkat yang berdebu

11 4 3
                                    

Bunyi klakson saling bersahut sahutan, dengan panas yang agak terik dan angin muson timur yang berhembus mengiringi sarapan paginya. Atau lebih tepatnya sarapan siang? Entahlah, yang jelas Hyunjin sedang mengecap rasa manis dari teh hangat buatan sepupunya.

Hyunjin berada di balkon, dengan kursi singgasananya yang terbuat dari kayu kokoh. Cuma pakai kolor sih, tapi tetap terlihat tampan kok! Balkon memang tempat favoritnya, entah untuk melihat keramaian kota atau sedang menunggu sesuatu. Seperti sekarang, ia sedang menunggu Mochie- sang burung hantu bertubuh besar dengan warna kuning tua kecoklatan dan bercak halus di tubuh bagian atasnya.

Tak sampai lima menit Hyunjin menunggu, Mochie datang dari arah barat dengan sepucuk surat di paruhnya. Mendarat dengan gagah di pagar balkon.

"Hai sayang, gimana perjalanannya? Aw!!" Jerit kesakitan tercipta di bibirnya, ia digigit Mochie. Ga burung ga majikan sama aja galaknya, batin Hyunjin.

Dengan senyum lebar ia membuka surat itu dengan perlahan, seakan akan sedang membuka pengumuman hasil undian.

Tuk

"Lo tuh kebiasaan ya kemana-mana ga bawa tongkat sampe berdebu gini" Seseorang mengetuk kepala Hyunjin dengan tongkat, ah lebih tepatnya tongkat sihir. Kayu kapur dengan inti bulu Phoenix, dan sedikit fleksibilitas.

"Ga ada lembut-lembutnya ke gua, jahat bener" Protes Hyunjin, mengurungkan niatnya untuk membaca surat.

Jeno menaruh tongkat itu di meja, lalu kacak pinggang, "lo ini penyihir bukan? Tongkat sehidup semati sampe berdebu begini mendingan buat gua"

"Kagausah maruk. Lu udah punya satu ya, Jen!" Sinis Hyunjin lalu mencibir, "lagian semalem masih gua cium cium kok, ngapa cepet berdebu gitu"

Garuk kepala, sedikit bingung dengan Hyunjin si sepupunya yang terlalu drama. "Hahh... udahlah, mending ini tongkat lo bawa kemana mana, ke sekolah juga"

"Dih maksa bener lu?"

"Wah belum pernah di Avada Kedavra ya lu?!?" Tantang Jeno, mengajak by one.

"Gua mana tak-"

"Hyunjin! Jeno! Makan dulu sini!" Terdengar teriakan dari seseorang, dengan langkah ribut mereka masuk ke dalam apartemen. Terimakasih telah membuat keributan ini berakhir.

Oh, namun Hyunjin melupakan suratnya.




Hey! Apakah kalian percaya dengan sihir? Jika tidak, mari berkenalan dengan Hyunjin Hwangreshka, sang penyihir tampan keturunan darah murni. Hyunjin tinggal bersama dengan sepupunya, Jeno Leevion di apartemen nomor 201. Mereka bersama yang lainnya akan mengarungi kehidupan dibumbui dengan sihir.

So guys, are you ready to see their story?








07 Mei, 2021

qualcosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang