✰ nasi sudah menjadi bubur

14 4 2
                                    

"Jenooooooooo!"

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, namun pria jangkung ini masih berisik seperti jam sepuluh pagi?!?

"Jenoooooo! Jeno jeno jen- hump" Mulut Hyunjin disumpal tisu oleh sang pemilik nama yang dipanggil berulang kali.

"Lo tuh kenapa sih, malem malem jadi sinting" Sinis jeno.

Hyunjin buang tisu tadi ke sembarang tempat, hampir aja tisunya tertelan. "Gua laper anjir, Kak Chan kapan pulang sih?"

Jeno putar bola matanya malas, Hyunjin emang sedrama itu. "Ya mana gua tau, tanya bapak lo lah kan dia yang ngundang" Capek bicara dengan Hyunjin, Jeno akhirnya kembali fokus kepada hpnya yang menampilkan bibit pohon yang sedang disiram.

Omong omong, Kak Chan itu kakak baik mereka. Ia yang bertugas dalam memasak, makanya saat Kak Chan pergi, Jeno dan Hyunjin kelimpungan. Dapur kita tanpa Kak Chan itu bagaikan mie instan tanpa bumbu, hambar anjir gk dlu, ya itu sih kata Hyunjin si abang alay.

"Gopud aja lah kuy" Ucap Hyunjin setelah meneguk segelas air dingin. Oh, ia kehausan setelah berteriak-teriak seperti di hutan.

Jeno punya ide cemerlang, "beli pecel lele yuk! Jalan kaki aja kan deket, nasi mah masak dewek"

Mata Hyunjin berbinar, sudah membayangkan lele yang gurih dengan nasi hangat, ow sangat sangat sedap ditambah sambelnya yang pedas.

"GASSSSS! LELE I'M COMING HONEY"


"Airnya segini ga, sih?" Setelah ribut menentukan siapa yang masak nasi, akhirnya diputuskan Hyunjin yang memasaknya. Ya walau mereka pakai ricecooker, namun apartemen nomor 201 ini memang tiada hari tanpa ribut sih.

"Iya kali dah, segitu aja" Ucap Jeno sedikit tak yakin. Pasalnya mereka udah lupa cara memasak nasi, dasar penyihir. Kalo ditanya, kenapa ga pakai sihir sih? Maklumin aja ya, namanya juga Hyunjin dan Jeno. Mereka bahkan ga mikir untuk search 'cara memasak nasi' di google.

"NJIRR AKHIRNYA KELAR" Teriak Hyunjin setengah frustasi. Mereka nyuci beras hampir setengah jam, ngapain aja kalian wahai penyihir ganteng.

Jeno mengehela napas, akhirnya tinggal beli pecel lele yang enak dan menggugah selera. Mereka keluar apartemen dengan memakai jaket dan topi, tapi Hyunjin pakai kolor kesayangannya.

Udara malam itu enak, terasa sejuk namun menusuk. Lebih enak lagi kalo punya duit, bisa nongkrong cari cewek cewek cantik. Sayangnya mereka sedang kantong kering, uang jajan berkurang karena suatu kelalaian, kelalaian lupa mematikan air keran. Yang salah Hyunjin sih, tapi Jeno ikutan kena imbasnya, haduh sedih.

Hyunjin menyusuri langit dengan matanya yang teduh, sesekali bersenandung dan menendang kerikil yang menghalangi jalannya.

"anjing" Jeno terkejut, apa apaan sepupunya mengucap hewan menggonggong itu?Hyunjin menahan pergelangan tangan Jeno, diam di tempat dan menyuruh Jeno melihat ke atas langit dengan dagunya.

Above the desolate sky without the twinkling of stars and moonlight, a hooded creature flashed with a black aura, a nightmare. Dementors, Azkaban prison guards.

"Hyunjin... Gua ga salah liat? Itu dementor??" Ucap Jeno panik setengah berbisik.

Aneh, apa sesuatu telah terjadi sampai dementor menampakkan diri?





Setelah perjalanan yang melelahkan demi mendapatkan lele gurih dengan sambel yang pedas, akhirnya mereka sudah berada di apartemen nomor 201 kesayangan mereka.

"Gila apes banget liat dementor malem malem, bikin serangan jantung" Jeno shock, sedikit dibumbui drama ketularan Hyunjin.

Berbanding terbalik dengan Jeno yang shock, Hyunjin si pelaku yang pertama kali melihat terkesan cuek, yang penting dia ga ngincer gua aja sih, pikirnya.

"Ambilin gua nasi dong, Jin!" Tak tega melihat sepupunya yang lemas tak berdaya tersebut, akhirnya dengan ikhlas hati Hyunjin mengambilkan nasi untuknya. Dengan langkah gontai ia ambil dua buah piring dan berjalan ke arah ricecooker yang telah mengepulkan uap.

"HAH KOK GINI" Hyunjin berteriak kaget, dua piring di tangannya jatuh ke lantai. Untung aja piring plastik.

Jeno mau ga mau berjalan menghampiri Hyunjin yang telihat sangat kaget, "Apesi begoo ngagetin"

Hyunjin menunjuk nasinya yang sudah matang, tau tidak apa yang terjadi?



"EGO, NASINYA LEMBEK BANGET?!!"

Ya, akhirnya mereka makan pecel lele pake bubur.

Ya, akhirnya mereka makan pecel lele pake bubur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


cr pict dari twitter.

05 Mei 2021

qualcosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang