• Rom I

964 83 12
                                    

"Aaa, kenapa sih Halilintar itu ganteng? Kenapa Mama? Huhuu, Yaya jadi nyesel putus."

Ying fokus dengan bacaan ceritanya. Tidak tau harus mau bilang apa pada Yaya. Ribet nanti urusannya. Ya masalahnya hanya tentang Halilintar dan Halilintar, tidak ada yang lain.

"Mampus," mungkin kata itu doang yang tepat?

"Ish, jahat betul!"

"Fakta Yaya, dia udah bukan milik lo lagi. Terima aja fakta, lagian kenapa harus putus?"

Yaya menggerakkan tangannya, memberi arahan untuk Ying mendekat padanya.

"Dia selingkuh, gue putusin deh tepat dihadapannya waktu itu."

Ying menatap tak percaya Yaya. Halilintar selingkuh? Hal itu mustahil. Halilintar itu orangnya setia, dan akan terus menjaga hatinya untuk orang yang dicintainya.

"Lo salah paham kali, Ya."

"Ih, gue salah paham dimana coba? Udah jelas di hadapan mata sendiri, Halilintar meluk tuh cewek!"

"Siapa tau tuh cewek saudaranya atau temannya."

Tapi Yaya tetaplah Yaya. Anak yang keras kepala, susah dibilangin. Dia akan terus tetap kekeuh dengan pilihannya. Tak mau mendengarkan siapapun kecuali..

Halilintar.

"Bukan itu doang, Halilintar itu jarang kasih kabar! Sekali ngasih kabar ya cuma gue baik gitu. Atau bilang, lo nggak usah khawatir. Dan itu buat gue curiga sama dia!"

"Serah, serah lu, gue nggak mau tau. Intinya lo jangan nangis kejang-kejang karena putus."

"Alay, dan gue nggak sealay itu. Lagian udah mantan, mau move on juga. Mau cari cowok lain, haha."

Tak mau mendapat amukan karena candaannya yang berlebihan, Yaya segera pergi dari hadapan Ying. Dan Ying lagi-lagi menatap Yaya tidak percaya. Ingin menghentikan Yaya, tapi Yaya sudah keburu jauh dari tempatnya.

Ying berani bertaruh, Yaya pasti tidak akan bisa move on.

Ying berani bertaruh, Yaya pasti tidak akan bisa move on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue nggak bisa move on."

Yaya menaruh tasnya kesal lalu duduk. Yaya kesal karena Halilintar terus yang ia pikirkan. Kesal karena hatinya selalu jantungan saat bertatapan. Kesal karena rencana move on gagal terus.

Ying yang selaku duduk disampingnya, cuma bisa tertawa. Taruhannya benar, Yaya tak akan bisa move on.

"Kasian, turut berduka gue."

"Asem, diam lu! Jangan-jangan lu yang doa biar gue nggak bisa move on ya?!" Sambil menunjuk-nunjuk Ying dengan tatapan menyelidik.

Ying menggeleng polos, "emang Tuhan bakal dengerin doa gue?"

Yaya mengerjapkan mata. "Eh iya juga, tapi- gue curiga sama lu."

Ying menoyor kepala Yaya. Lalu mereka berdua tertawa dan mengoceh bersama sambil menunggu bel masuk. Sampai Ying melihat ke arah pintu, ia tersenyum melihat siapa yang datang.

"Ying, cara salah satu faktor biar bisa move on gimana?"

"Ya, jangan bicarakan tentang Halilintar."

"Tapi nggak bisa gitu lupain dia, susah pakai banget!"

"Katanya mantan, ya pasti bisalah. Atau jangan-jangan lo masih cinta sama Halilintar?"

"Nggak tau, gue dilemma. Sisi satunya bisa dibilang gue masih cinta, tapi sisi satunya gue benci banget tuh cowok."

Ying menahan ketawa, Halilintar berada di belakang Yaya. Memang sedari tadi, Halilintar menyuruh Ying diam dan tetap terus mengobrol. Ying pun punya ide, dan siapa sangka Yaya akan mengikuti alur idenya.

"Gue juga masih cinta sama lo."

Mata Yaya membulat, tubuh Yaya menegang. Yaya dengan kikuk berbalik setengah badan, nampak Halilintar yang tersenyum. Fang dan Gempa yang menemani Halilintar, ikut menahan ketawa mengikuti Ying.

"Pagi.. mantan? Atau.. gue masih sebut aja pacar?"

Yaya masih menegang, dia ingin membalas, tapi mulutnya tidak mendukungnya.

"Lo tetap lucu kek dulu."

Lalu berjalan meninggalkan Yaya dan Ying, diikuti dengan Gempa dan Fang yang menyapa Ying terlebih dahulu. Yaya berbalik ke semula lagi. Ying tertawa melihat reaksi sahabatnya yang masih terkejut dengan kejadian tadi.

"Lo-" Ying mengerutkan dahinya.

"Lo apa?"

"Lo kenapa nggak bilang Halilintar udah datang?! Akh, sial, kalau gini gue nggak bisa move on."

Salam hangat1 Juni 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam hangat
1 Juni 2021

M ᴀ N ᴛ A ɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang