1. [Berbeda]

8.6K 412 4
                                    

Vira menghela napas lega setelah dirinya sampai ke sekolahnya dengan tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vira menghela napas lega setelah dirinya sampai ke sekolahnya dengan tepat waktu. Ia bangun terlambat karena semalaman menangis memikirkan mantan pacaranya yang telah mempermainkan hatinya itu.

Yaa bukan nangis semalaman sih, kebanyakan bengongnya. Nangis 5 menit, bengong 30 menit. Nangis-bengong-nangis-bengong.

Bagaimanapun juga, Vira masih mencintainya. Butuh waktu untuk melupakan orang yang selama ini dia sangat cintai itu.

"WOI!!" Teriak seseorang.

"AYAM AYAM!"

Setelah itu orang tadi tertawa terbahak-bahak mendengar reflek Vira yang sangad tidak elegan.

"Gila lo, pagi-pagi dah bikin ulah." Kata Vira pada Soffy, sahabatnya yang sifatnya rada-rada sinting.

"Ya lagian lo pagi-pagi udah bengong aja, kesurupan tau rasa lo." balas Soffy setelah menyelesaikan tawanya.

"Heh! Ngomong jan sembarangan."

"Ya lo kenapa sih? Lemes amat, gak sarapan ya? Gue beliin kerupuk mau?" Tanya Soffy dengan muka yang sok khawatir.

"Dih, kerupuk doang. Modal dong sahabat." Sinis Vira membuat Soffy terkekeh.

"Oke-oke, serius lo kenapa?" Tanya Soffy mulai mode serius.

"Gue putus, Sof." Lirih Vira.

"WHAT? KOK BISA?!" Kaget Soffy dengan teriak membuat siswa-siswi lain disekitarnya terkejut dan memandangi keduanya. Membuat Vira segera meminta maaf pada semua siswa-siswi disitu.

"Heh! Mulut dijaga ogeb!" Kata Vira setelah meminta maaf lalu membawa sahabatnya itu ke tempat yang lebih sepi di dekat kelas mereka.

"Sorry hehe, lanjut-lanjut."

"Gue yang diputusin. Ternyata gue cuma salah satu target dia aja." Lirih Vira.

"Ih! Gila ya tuh cowok. Kayaknya perlu gue kasih rasa bogeman manis gue deh." Geramnya.

Kemudian Soffy langsung menghadap Vira dan menatapnya serius. "Ra, gue saranin lo buktiin ke dia kalo lo bisa move on dan bisa tanpa dia!"

"Yang sabar ya bestai ku...!" Lirih Soffy seraya memeluk Vira erat.

"Iya, makasih ya Sof." Balas Vira sambil tersenyum membalas pelukan Soffy tak kalah erat hingga keduanya sesak napas dan pingsan di tempat. G.

༺☆༻

🕘Istirahat
Kantin Sekolah

"Gila lu Yo, gue kira lo beneran tulus sama Vira, ternyata sama aja. Apa kurangnya sih, tuh cewek? Udah cantik, baik, ramah, pinter, tulus lagi sama lo. Sampe kapan lu mau jadi Playboy mulu? Kena karma tau rasa lo." Cerocos Candra, sahabat Lio.

Ia tak rela hubungan keduanya hancur hanya karena sifat tidak dewasa sahabatnya itu yang sering mempermainkan perempuan. Dia sangat mendukung hubungan keduanya, karena menurutnya cinta Vira pada Lio sangat tulus, dan dia yakin Lio juga mempunyai perasaan yang sama, tapi Lio selalu menyangkal itu hanya karena malu pada harga dirinya sebagai seorang playboy. Dia juga merasakan Vira memberi energi positif pada diri Lio.

"Gak bakal, dan gue juga gaakan nyesel." Balas Lio santai.

"Udahlah, gua gak tau mau mau ngomong apa, yang jelas, lo jangan galau kalo sampe si Vira udah dapet cowok baru." Kata Dafa, sahabat Lio dan Candra. Lio hanya mengedikkan bahu tak peduli.

Sementara itu, Vira dan Soffy sampai di kantin dan mulai mencari tempat duduk. Saat mencari tempat duduk, Vira melihat Lio dan teman-temannya di salah satu meja kantin. Hatinya terasa sakit saat mengingat Lio, apalagi saat melihatnya secara langsung. Tak ingin sakit terlalu dalam, Vira langsung memalingkan pandangan dan segera duduk di salah satu meja setelah mendapat tempat duduk yang pas bersama Soffy.

"Mau makan apa? Gue pesenin sekalian traktirin deh." Tawar Soffy.

"Aww makasih ya Sof, lo terbaik deh, gue pesen bakso deh, sama minumnya air mineral dingin aja. Oh ya, sama ciki dong!"

"Yee, gitu aja seneng lu. Yaudah, tunggu ya." Balas Soffy, ia tau sahabatnya itu sedang menutupi kesedihannya. Jadi, tak apa lah sekali-sekali biarin sahabat lucknutnya itu menguras dompetnya.

Vira menyengir lalu mengangguk, Soffy pun segera pergi mengantri. Sementara menunggu, Vira memainkan ponselnya agar tak bosan. Namun tiba-tiba, Candra duduk di kursi di sampingya.

"Ra, lo udah putus?" Tanya Candra. Ia hanya ingin memastikan sekali lagi sekaligus berniat meminta maaf atas sikap sahabatnya itu.

"Emm, iya Ndra. Gue diputusin. Gue cuma salah satu targetnya." Balas Vira membuat Candra menatapnya sendu.

"Maafin Lio ya Ra, dia pasti bakal nyesel suatu saat nanti karena udah nyia-nyian lo."

Vira hanya tersenyum getir. Tak ingin membuat Vira tak nyaman, Candra pun mengganti topik pembicaraan.

"Lo udah pesen makan?" Tanya Candra.

"Tuh lagi dipesenin Soffy."

"Ohh, oke deh, gue pergi dulu ya. Kalo lo perlu bantuan, lo boleh hubungin gue. Gue selalu support lu berdua, walaupun gue sahabatnya Lio." Kata Candra tulus. Bukan ada maksud apa-apa, tapi dia benar-benar tulus ingin membantu, karena menurutnya, Vira adalah perempuan baik, dan tidak pantas diperlakukan tidak baik oleh sahabatnya itu.

"Iya Ndra, makasih ya." Balas Vira sambil tersenyum membuat Candra mengangguk lalu pergi dari kantin menuju kelasnya menyusul kedua sahabatnya. Bersamaan dengan itu, Soffy datang membawa makanan pesanan mereka.

"Nih, pesanan lo. Tadi si Candra ngapain?" Tanya Soffy curiga, dia takut Candra menyakiti Vira karena dia adalah sahabat Lio juga.

"Dia gak macem-macem kok, malahan, dia minta maaf atas nama Lio." Balas Vira membuat Soffy mengangguk kemudian mereka segera menyantap makanan mereka.

Bel masuk berbunyi, Vira dan Soffy yang sedang mengobrol setelah menyelesaikan makannya pun segera bergegas kembali ke kelas mereka. Saat melewati kelas Lio, Vira dan Lio saling bertatapan beberapa detik saat Lio sedang berdiri didepan kelasnya. Vira yang pertama memutuskan tatapan itu kemudian segera bergegas ke kelasnya.

Lio yang melihat itu merasakan ada yang aneh di hatinya, terasa sakit saat Vira cuek padanya dan memberikan tatapan datar. Padahal selama ini Vira selalu menatapnya hangat dan tulus. Guru datang membuyarkan lamunan Lio kemudian dia segera masuk ke kelasnya.

༺☆༻

🕗Malam Hari
Rumah Lio

Lio sedang berbaring dikamarnya dan melamun seorang diri. Entah mengapa, ia terpikirkan Vira, apalagi saat Vira bersikap dingin padanya, berbeda sekali dengan Vira yang hangat.

"Shit! Gue kenapa anjir. Gue gak mungkin suka sama dia kan? Iya gak! Gue cuma nyaman sesaat. Iya. Gak mungkin." lirih Lio kemudian langsung membenamkan wajahnya di bantal. Ia tidak menyadarinya. Ia sudah jatuh cinta pada gadis itu dari awal.

TBC

Hi! Gimana kabarnya?

Menurut kalian gimana part 1 ini?
Mohon sarannya yaa.

Semoga suka! ✦'

Thank you for reading, and have a nice day!!~♡

See you! :)

PLAYBOY KAPOK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang