Jangan lupa Vote & Comment!♡
Pagi ini Vira dan Soffy sedang berada di kelas, melaksanakan ritual pagi mereka di sekolah sebelum masuk jam pembelajaran, yaitu bergosip.
"Ra, lu tau gak, kemarin ada adek kelas yang di tembak di lapangan. Mana romantis banget lagi! Duh, jadi iri." Ujar Soffy.
"Lah? Mati dong."
"Ck! Serius Ra! Tu adek kelas emang cantik banget sih. Namanya Dinda. Terus, lo tau nggak, siapa cowok yang nembak? Seangkatan kita loh. Tebak dia siapa."
"Siapa sih? Jangan bikin penasaran deh."
"Si Andi yang di IPA 3 woii! Dia ganteng banget sumpah! Cocok dah tu bedua."
Keduanya lanjut bergosip tentang banyak hal sampai bunyi bel tanda mulai pembelajaran dan guru masuk, baru mereka berhenti. Kelas mereka pun melakukan pembelajaran.
"Jadi, minggu lalu Ibu sudah memberikan tugas yang harus kalian lanjutkan di rumah karena waktunya terlanjur habis. Ibu akan kumpulkan tugas itu sekarang. Yang dipanggil namanya, segera maju ke depan dan antar tugasnya."
"Mampus gue!" Lirih Soffy.
Para murid yang dipanggil namanya pun segera maju kedepan satu-persatu. Hingga nama mereka berdua pun akhirnya dipanggil.
"Davira Fany Anulika!" Setelah dipanggil, Vira segera maju dan memberikan tugasnya.
"Denia Soffy Azlina!" Soffy pun maju dengan takut-takut.
"Mana tugas kamu Soffy?!" Tanya Bu Widya setelah melihat Soffy datang dengan tangan kosong.
"E-eh hai bu, maaf banget ya bu, saya gak bawa bukunya bu. Janji deh, besok saya bawain ke ruangan ibu."
Bu Widya kemudian menunduk menggeleng-geleng sambil memegang kepalanya.
"Soffy.. Soffy.. Kebiasaan ya! Udah jangan bohong kamu. Ibu tau kamu gak ngerjain lagi kan?! Berdiri dengan satu kaki di depan kelas sampai jam istirahat! Sekarang!"
"S-siap bu!"
Soffy pun berdiri di depan kelas dengan kaki yang diangkat satu. "Hadeh, nasib.. nasib... Galak amat dah tu guru. Marah-marah mulu, gak takut nambah keriput apa yak?" Batin Soffy.
Setelah sekitar 30 menit Soffy menjalani hukumannya, Candra kebetulan lewat dan melihat Soffy.
"Wih, lagi ngapain bu? Lagi yoga ya?" Ejek Candra sambil tertawa.
"Heh! Diam lo drakula! Gue lagi gamau berantem ya!" Ujar Soffy. Mereka memang seperti Tom & Jerry. Jika ada Soffy dan Candra di satu tempat, maka disitu juga akan selalu ada keributan. Padahal Candra orangnya kalem dan dewasa, tapi cuma pas lagi sama sahabatnya dan Soffy dia jadi nyebelin dan kenanak-kanakan.
"Aduh, Ibu, jangan marah-marah bu. Udah fokus aja yoga nya, biar sehat bu. Sukses ya bu! Xixixi" Ujar Candra masih dengan nada mengejek kemudian lari terbirit-birit sambil tertawa sebelum ditamplok Soffy dengan sepatu limited editionnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY KAPOK (On Going)
Fiksi RemajaVira tak pernah menyangka Lio, pacarnya ternyata hanya mempermainkannya selama ini. Bukan, seharusnya selama ini dia tak berharap lebih. Lio itu playboy, suka gonta-ganti cewek. Sementara itu, Lio sebenarnya sudah mencintai gadis itu dari awal merek...