Jangan lupa Vote & Comment
"Maaf.
Bukannya tak mau menghargai,
Namun ada saatnya diri sudah tak lagi ingin percaya."-Davira Fany Anulika | PLAYBOY KAPOK (Wattpad)
•
•
•Vira segera turun dari motor. "Makasih, Yo. Dahhhh hati-hati di jalan," ujar Vira tergesa-gesa seraya sedikit mendorong punggung Lio.
Namun Lio tak juga menjalankan motornya.
Ia hanya menatap sopan dan tersenyum kepada Davi yang sedang berjalan ke arah mereka."Kamu ngapain pulang sama dia?"
Deg!
Detak jantung Vira semakin berpacu lebih cepat. Perlahan ia membalikkan badannya dan mendapati wajah Davi yang menatapnya tajam. Papa-nya itu memang jarang marah, tetapi jika sudah marah akan sangat menakutkan.
Sementara Lio, tetap tersenyum sopan sembari menjulurkan tangannya untuk bersalaman kepada Davi. Namun Davi hanya diam menatapnya datar.
"A-" saat Vira akan menjawab, Davi terlebih dahulu menyela.
"Mau apa lagi kamu sama anak saya, hah?" Ucap Davi kepada Lio dengan nada tegas.
"Saya hanya mengantarkan Vira sehabis menjenguk Soffy, om,"
Davi beralih menatap Vira. "Kita udah nyariin kamu dari tadi, telepon dari Papa kenapa nggak di angkat? Kalo mau pulang suruh jemput Fahri." Tegas Davi kemudian segera menarik tangan Vira untuk pergi masuk ke dalam rumah.
Demi apapun Davi benci dengan lelaki itu. Lelaki yang berani-beraninya melukai hati putri tercintanya. Anak satu-satunya. Dia masih ingat, malamnya sehabis Lio memutusi dan menyakiti hati Vira. Saat itu Vira tidak turun dan keluar dari kamarnya sejak dia pulang sekolah. Dia dan Rachel tentunya khawatir dan bingung. Tidak biasanya Vira seperti itu.
Saat mereka akan mengecek kamar Vira, dari luar kamar mereka sudah bisa mendengar suara tangisan yang sedikit ditahan. Vira sudah berusaha menahannya, tetapi tangisannya tak bisa ia tahan, sehingga masih bisa terdengar. Mereka panik dan segera mengetuk dan memanggil Vira dari luar kamar Vira. Sekitar semenit setelahnya, Vira baru membukanya. Vira tak lagi menangis dan masih berusaha tersenyum seraya bersikap seolah tak terjadi apa-apa, namun wajahnya yang masih lembab dan matanya yang memerah dan membengkak tak bisa membohongi keduanya. Vira masih berusaha menutupinya dengan mengatakan bahwa ia sedang menonton drama yang sedih.
Namun, Davi dan Rachel adalah orang tuanya. Mereka memiliki ikatan batin yang kuat yang membuat keduanya tak percaya dengan alasan itu. Hingga akhirnya Vira jujur karena dipaksa oleh kedua orang tuanya. Orang tua mana yang mau anaknya bersedih? Lagipula Vira juga tak bisa berbohong terlalu lama dengan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY KAPOK (On Going)
Fiksi RemajaVira tak pernah menyangka Lio, pacarnya ternyata hanya mempermainkannya selama ini. Bukan, seharusnya selama ini dia tak berharap lebih. Lio itu playboy, suka gonta-ganti cewek. Sementara itu, Lio sebenarnya sudah mencintai gadis itu dari awal merek...