7. Simbiosis Mutualisme

358 61 19
                                    

: Simbiosis Mutualisme
: Blackpink Members
   - Lisa Blackpink
   - Chaeyoung Blackpink

: bluexafr

Bunyi bel tanda akhir pelajaran hari ini menggema di penjuru sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bunyi bel tanda akhir pelajaran hari ini menggema di penjuru sekolah. Keramaian mulai terlihat saat satu-persatu murid keluar kelas dengan wajah berseri tawa. Yang perempuan saling berpegangan tangan meninggalkan kelas, yang laki-laki pun saling merangkul menjauh dari kawasan sekolah.

Seorang gadis pun tak ketinggalan keluar kelas dengan langkah cepatnya, menghindari seseorang yang sudah tiga hari tak ia sapa sosoknya, tak ia jawab pertanyaannya.

Sampai di saat ia sudah merasa aman tak ada yang mengikuti dari belakang atau penjuru lainnya, ia mulai memelan tempo jalannya menuju gerbang sekolah. Dan baru saja dua langkah dirinya menjauh dari gerbang sekolah, seseorang memanggil namanya, menghentikan langkahnya dengan tangan yang menjegal.

"Lisa, mau ke mana?" niat hati ingin cepat sampai rumah tanpa mendengar pertanyaan, ia  kini malah bertatapan dengan Chaeyoung—gadis yang baru saja menetralkan deru napas lelah di hadapannya.

Lisa membuang muka, ia menarik kasar tangannya lalu berbalik meninggalkan.

Tak bosan, Chaeyoung kembali melakukan hal yang serupa, "Lisa tunggu, kau kenapa?"

"Tidak apa-apa." nadanya terdengar tidak bersahabat. Lisa seolah menjadi pribadi yang lain di mata Chaeyoung. Pribadi yang tak pernah seperti itu sebelumnya ia lakukan terhadap Chaeyoung.

"Kalau tidak apa-apa, kenapa cuek padaku selama tiga hari terkahir ini?"

"Aku tidak merasa." bohong. Lisa jelas merasa ia melakukan hal tersebut. Bahkan terang-terangan ia lakukan saat berpapasan dengan Chaeyoung di kantin, lapang olah raga, atau perpustakaan. Jelas ia melakukan hal tersebut secara sadar.

"Lisa, kenapa? Aku ada salah, ya?" Lisa berbalik, Chaeyoung selalu bisa membuatnya menatap sekilas saat kalimat tanya terdengar lirih.

"Chaeng, lebih baik kita tidak usah bertemu lagi."

Kalimat tersebut akhirnya lolos begitu saja diucap oleh Lisa. Kalimat yang mampu membentang jarak semakin jauh. Ciptakan luka pada sorot netra yang hirap harap di hadapannya.

Lisa kembali melangkah saat lawan bicaranya tungkap. Semoga kalimatnya bisa dicerna baik dan mampu menghentikan gerak Chaeyoung mendekat.

Namun, hal tak terduga justru terjadi. Chaeyoung menarik tangan Lisa tergesa menuju tempat yang lebih sunyi. Menghindari dari tempat yang bisa menjadi pusat perhatian.

"Lisa, tolong jelaskan, kenapa?" setibanya di tempat yang sedikit sunyi, Lisa langsung dijejal tanya.

"Kenapa?"

Lisa mendengar, rungunya tak tuli untuk mendengar satu kata tanya yang lirih untuk kesekian kali. Namun, ia tetap diam, bahkan ia menghindari kontak mata yang bisa meruntuhkan egonya.

Kananta ConstellationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang