PART 3 : Bimbang

296 154 21
                                    

"Gantungkan mimpimu setinggi langit. Jangan berkecil hati jika orang lain menertawakan mimpimu itu, cukup berikan bukti nyata, maka semua mata akan terbuka dan melihat ke arahmu."

🌷🌷🌷

Fajar menyingsing di ufuk timur, gemercik hujan mulai turun membasahi bumi. Semangat yang semula menggebu-gebu perlahan menjadi hilang, sebab dinginnya pagi disertai hujan membuatku tak ingin beranjak dari tempat tidur. Astagfirullah, tapi aku teringat bahwa hari ini harus berkutat dengan banyak jadwal pekerjaan, sehingga aku harus melawan rasa malas dalam diriku.

Tok ... tok ... tok ....

Saat aku membereskan kamar, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu rumahku. Siapa ya yang bertamu di pagi hari buta seperti ini?

"Achaaaa ... Achaaaa ...."

Hmm sepertinya itu suara Zahro, gumamku dalam hati.

"Iya sebentar," teriakku dari dalam kamar seraya melangkah menuju pintu rumah yang jaraknya tidak cukup jauh dari kamarku.

Saat aku membuka pintu, Zahro sontak memelukku sambil menangis tersedu-sedu.

"Zahro, kamu kenapa?" tanyaku penuh heran.

Zahro hanya diam dan terus menerus bercucuran air mata, lantas aku pun membawanya duduk di sofa seraya menenangkannya.

"Kalau ada masalah, yuk cerita, jangan dipendam sambil nangis," ujarku.

"Acha .... " ucap Zahro dengan lirih.

"Acha, kamu tahu kan impian aku?" sambung Zahro dengan suara yang berat.

"Eum impian yang ingin masuk ke perusahaan itu?"

"Iya, Acha. Aku ingin sekali bekerja di perusahaan luar negeri yang ada di Jerman dan sekarang adalah yang ke sekian kalinya aku ditolak di sana," ucap Zahro sambil terisak.

Walaupun Zahro sudah menjadi seorang penyanyi gambus, namun ia masih tetap berjuang untuk menggapai cita-cita yang dimimpikannya sejak dulu.

Setiap memiliki masalah atau keluhan apa pun, Zahro memang selalu mendatangiku untuk mencurahkan isi hatinya. Bahkan jika sudah tidak bisa menahan apa yang dirasakan, ia tak segan-segan untuk mendatangiku kapan pun dan di mana pun aku berada.

"Zahro, ingatlah bahwa ada rencana indah dari-Nya telah disiapkan untukmu. Kamu percaya kan bahwa akan ada pelangi setelah hujan? Jangan sampai kamu dilema dengan segala kesedihan, takdir Allah tidak pernah ada yang salah, semuanya baik. Sekarang hapus air matanya ya cantik, kamu harus bangkit dan jangan sampai putus asa."

"Tapi, Cha, ini bukan yang pertama atau kedua kalinya, ini sudah yang ke sekian kalinya bahkan banyak hingga berkali-kali, kenapa sih aku terus seperti ini?"

"Ssttt jangan begitu ah, Zahro harus tetap berhusnudzon sama Allah ya, segala bentuk perjuangan yang sedang kamu lakukan pasti akan berbuah manis di suatu hari. Jika apa yang kamu inginkan tidak terkabulkan sekarang, Allah akan mengabulkannya nanti atau hal itu akan dikabulkan dalam bentuk lain yang tentunya lebih baik dari apa yang kamu inginkan, pokoknya serahkan semua pada-Nya."

Zahro terdiam lalu ia merenungkan nasehat yang diberikan olehku. Perlahan ia mulai menghentikan tangisannya. Aku terus menerus berusaha membuatnya tenang dan meyakinkannya agar tetap berjuang menggapai mimpinya itu. Hingga akhirnya Zahro sedikit demi sedikit sadar dan bertekad untuk terus bersemangat meraih hal yang dicita-citakannya.

Dear F : Cinta & Ikhlas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang