Danu banyak pens nya ternyata 🤣
Emg sih, karakter Danu ini terinspirasi dr type cowok idaman ku Huahahaa.
Hot² gemes loh... Yg agak malu² tp bisa bikin kita terkejut saat dia..... AHAHAHA.
Pada dpt notif gk sih? Klo Juragan Up kok aku malah gadapet notif loh.
(⚠️Btw nanti di bawah bakal ada info. Baca sampe akhir yah)
***
Lastri menatap anaknya yang makan dengan tak niat. "Makan yang bener toh Sar," tegur Lastri.
"Iya bu." Sarah menyuapkan makannya kedalam mulut.
Seenak apapun masakan ibunya, kalau hati sedang tidak mood. Bagi Sarah rasanya hambar, sudah tiga hari semenjak insiden dirinya ditolak Danu secara tak langsung.
Apa aku yang terlalu agresif yah?
Atau emang mas Danu ndak suka aku?
Atau aku bukan typenya mas danu??
Huhuuu malu banget aku, sebel. Juragan kolot!
"Gimana? Udah dipikirkan mau kerja apa disini? Bilang sama bapak dong," celetuk Sukir. Sarah terdiam sebentar. Ia menyesali dirinya karena terus memikirkan Danu, ia malah lupa memikirkan dirinya sendiri.
"Sarah... Sarah mau jualan lotek (sayur rebus yang dikasih sambal ulek) aja deh pak."
"Ada modalnya?" tanya Sukir.
"Mmm uang Sarah masih cukup kok pak, biar Sarah urus aja."
"Ya sudah, nanti kalau ada kendala bilang sama bapak yah."
"Oke pak."
"Mau jualan mulai kapan nduk? Mau ibu temenin pasar?" Lastri ikut bertanya.
"Mmm nanti sore Sarah pasar sendiri aja bu, ibu ke sawah aja sama bapak."
***
Warung Sarah langsung ramai keesokan harinya. Banyak yang penasaran kembang desa mereka berjualan apa. Kebanyakan yang datang ya para pria, Sarah mengulek sambelnya dengan lihai.
Daster yang cantik di tubuhnya, rambut panjangnya ia gelung, serta celemek yang melekat indah. Sarah terlihat seksi.
"Mbak Sarah, loteknya tiga yah... Yang satu pedesnya sedengan aja." pesan salah satu remaja pria berseragam SMA.
"Oh iya dek, duduk dulu yah."
Remaja tersebut memilih duduk di depan meja yang Sarah gunakan untuk membuat lotek, ketimbang ikut gabung duduk bersama bapak-bapak yang tengah ngeteh disana.
"Mbak Sarah kenapa pulang kampung?" celetuk remaja itu bertanya.
Sarah melirik dada remaja itu agar mengetahui namanya. Ragil, namanya Ragil.
"Aku kena PHK dek Ragil," jawab Sarah.
Ragil tersenyum malu ketika Sarah memanggil namanya. Sarah juga tertawa, melihat bocah remaja yang malu-malu kucing seperti tadi.
"Kamu kenapa belum ganti itu seragamnya? Kalau kotor kan sayang toh."
Ragil melirik seragam osisnya. "Hehe iya, tadi baru pulang sekolah terus di suruh mbak ipar buat beli loteknya mbak Sarah. Lagi ngidam dia mbak."

KAMU SEDANG MEMBACA
JURAGAN [21+] End
RomanceWARNING 21+ [Be wise with your reading!] Always Happy End ! Ini kisah percintaan Sarah. Gadis yang pulang dari rantauan, dan juragan tampan di kampungnya.