WARNING 21+ [Be wise with your reading!]
Always Happy End !
Ini kisah percintaan Sarah. Gadis yang pulang dari rantauan, dan juragan tampan di kampungnya.
Wkwk sampai hafal jam updatenya yah kalian❤️ emg terdebest dah.
***
"Pak Dewa."
Pria berambut cepak itu menoleh saat rekannya memanggilnya. "Bagaimana hasilnya?"
"Tersangka berjumlah dua orang sudah di tetapkan pak."
"Lalu suspeck bernama Danu?" tanya Dewa.
"Bersih pak. Dia jelas tak bersalah, supir truck yang mengangkut hasil panennya serta satu orang kulinya lah yang menjadi tersangka."
Dewa mengangguk paham. "Apa sudah selesai? Pria bernama Danu sepertinya harus segera pulang."
Dewa menanyakan hal tersebut tentu ada alasannya. Ponsel Sarah masih berada di tangan Dewa, dan mungkin Sarah di rumah memakai ponsel lain untuk menghubungi ponsel yang di pegang Dewa.
Sarah bukan main cerewetnya. Berani marah-marah dan maki-maki ke Dewa. Bukannya marah, Dewa sedikit terhibur memang. Pekerjaannya sebagai intel sangat menyita waktu dan tenaganya. Ia jarang berinteraksi dengan perempuan atau bahkan memikirkan hal-hal yang berbau romansa.
"Mungkin besok pagi baru bisa pak. Dia masih di butuhkan sebagai saksi."
Dewa bangkit dari duduknya dan melangkah masuk kedalam mobil untuk kembali pulang istirahat sejenak. Ketik ia sudah sampai rumah dan selesai membersihkan diri.
Dewa menaiki ranjangnya dan iseng-iseng membuka pesan spam dari Sarah. Tak sadar jika bibirnya mulai naik membaca pesan-pesan pedas dari Sarah.
08+++ Awas aja sampai mas Danu kenapa²! Aku yang bakal dateng ke kantor polisi nembak kalian semua! ||
Kembalikan mas Danu ku😭 ||
Hp ku juga balikin setan! ||
Aku bentar lagi mau nikah! Mas Danu ndak mungkin main² nakal kayak gitu! ||
Jangan macam² sama aku yah kamu hey! Gorila! Mentang² badanmu gede, aku ndak takut sama kamu yah! ||
Hati² kamu! ||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dewa terbahak saat Sarah mengancam untuk menyantet dirinya.
"Astaga... Hahaha seram sekali ini cewek."
Dewa termenung, ia mengingat kembali pertemuannya dengan Sarah. Sebenernya saat ia di tugaskan untuk mengawasi Danu, ia juga khawatir Sarah curiga padanya karena seperti yang dikatakan Sarah. Mereka sering berjumpa tanpa di sengaja, atau memang pengamatan Sarah yang bagus.