7

84.4K 4.3K 812
                                    

Neeh kalo kayak gini seneng kan? Sehari update... Coz vote komennya dah cukup🖤

Pd takut konflik berat😂 gk lah, gabakal berat kok. Aku bukan penyuka konflik berat juga soalnya, pernah ngalamin baca novel trs konfliknya nyebelin bgt. Sampe sebel kebawa tidur...wkwk.

***

"Maksud mas?"

Danu tersenyum kilas, "Kamu inget dulu kamu suka ngambil tomat di kebun bapak mas ?"

"Eh mm iya sih, abis tomatnya cantik-cantik sih. Terus yang jaga kebun juga ndak ada, kan Sarah jadi gemes mau ambil."

"Kata siapa ndak ada yang jaga?" tanya Danu.

"Eh?"

"Kamu pikir mas tahu dari mana kamu suka nyemilin tomat diem-diem? Sembunyi di semak-semak kalau ada yang lewat?"

"Kok tahu mas?"

"Mas selalu lihat kamu. Waktu itu bapak bilang ke mas Danu, kalau di kebun tomat ada anak yang suka curi tomat. Setelah itu mas jadi ngawasin di kebun, dan ternyata kamu anaknya. Pertama kali lihat sih tadinya mau mas Danu kasih pelajaran ke kamu, tapi waktu itu mas lihat kamu makan tomat sambil nangis. Mas jadi ndak tega, jadi mas diem tapi tetap ngawasin kamu. Ternyata kamu rutin juga yah ke kebun tomat, hampir tiga kali seminggu. Tapi mas selalu lihat kamu sedang ndak baik-baik aja kalau sedang makan tomat."

Sarah menerawang kenangan masa lalunya. Benar sekali, ia memang kerap mencuri tomat dan buah-buahan lainnya jika perasaannya sedang kacau saat itu. Pacarnya di rebut lah, di cuekin temen lah, di marahin ibunya lah, remidi lah. Jadi Sarah memilih untuk refreshing.

"T-terus mas Danu kok malah diemin Sarah? Ndak nyegah Sarah gitu?" tanya Sarah.

Danu menggeleng. "Ya tadinya sih mau gitu. Tapi lama-kelamaan mas jadi suka lihat kamu diam-diam. Rasanya sudah jadi rutinitas yang menyenangkan."

"Terus kalau masalah ular?"

Mendengar pertanyaan Sarah, Danu tak langsung menjawab. Pipi pria itu justru bersemu merah.

"Mas? Kok malah malu gitu toh?"

"Soalnya dulu mas memutuskan untuk muncul di depan kamu."

"Terus?"

"Mas...mas berniat mengungkapkan perasaan mas," jawab Danu dengan lirih.

"Apa?! Mas Danu? Ahahahaha!!" Sarah malah ngakak kencang.

"Sssst jangan ketawa kencang-kencang ah." Danu menutup mulut Sarah.

"Ya mas malu lah, masa remaja mas habis untuk kerja bantu bapak di kebun. Mas jadi lupa ngurusin diri mas sendiri. Mas ndak kepikiran perempuan. Terus sekali suka lawan jenis, sukanya bocil SMP." Danu menjelaskan dengan tenang.

"Hah? Oh iya yah...Sarah sering ke kebun pas umur lima belasan deh kalau ndak salah kelas tiga SMP. Berarti waktu itu mas Danu umur dua enam?"

Danu tak menjawab, pria itu hanya menbuang wajahnya malu.

"ASTAGA MAS DANU HAHAHAHAHA!" Lagi-lagi si Sarah tertawa puas.

"Terus...terus gimana mas? Sarah nerima mas ndak?" lanjut Sarah setelah selesai tertawa.

"Boro-boro nembak, sempat ngenain nama aja belum," jawab Danu.

"Loh kok?"

"Pas mas mau kenalin diri, mas hampir kepatok ular. Terus kamu dorong mas supaya mas ndak kepatok, eh malah kamu yang kena."

JURAGAN [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang