-- Mohon di ingat typo bertebaran dimana-mana mohon di maklumi walau merusak suasana saat membaca, terima kasih --
[author mimilynnris]"Kak, apa kau yakin dengan melakukan ini? Bukankah itu sama saja membuat mereka menang?" Tanya Rion tidak percaya dengan ucapan kakaknya.
"Benar kak, itu sama saja mencelakakan dirimu sendiri bahkan Keiji. Pasti ada cara lain." Balas Sion yang di setujui oleh Rion.
"Tidak, tidak ada cara lain. Itu satu-satunya cara agar bisa membebaskan Keiji, dan satu cara juga agar anak-anak yang menjadi sasaran LITE tidak di bunuh." Bantah Ryu.
Rion dan Sion seketika terdiam tidak bisa berkata-kata lagi setelah sang kakak menetapkan keputusannya yang sangat berat itu, bahkan keputusan Ryu di setujui oleh ayah dan ibu mereka yang membuat Rion dan Sion tidak bisa membantah lagi. Di satu sisi mereka tidak tega pada kakaknya yang harus mengambil keputusan seberat ini, namun di lain sisi juga, jika Ryu tidak mengambil keputusan itu, maka akan mereka pastikan anak-anak di seluruh dunia akan mendapatkan dampak yang sangat besar. Ryu keluar dari markas GLASSIES, dengan perasaan yang berat dia harus menerima itu semua demi kebaikan semua dan juga kebaikan Akaashi tentunya. Di tengah jalan ponselnya berbunyi, terlihat pesan dari Akaashi membuat Ryu kini tersenyum.
Keiji
|Ayah jangan lupa makan ya?
|Aku dengar, ayah bekerja lembur sampai besok.
|Istirahatlah yang cukup, Keiji sayang ayah.
23.01Ryu tersenyum bahagia melihat pesan dari Akaashi, entah kenapa akhir-akhir ini Akaashi memang sering memanggilnya ayah, mau di telfon atau pun saat bertemu seperti biasa. Kebahagian Ryu hanya sederhana, cukup Akaashi memanggilnya ayah sudah membuatnya sangat senang, sangat-sangat senang.
Iya sayang.|
Kamu tau dari siapa kalau ayah lembur?|
read|Aku tau dari seorang laki-laki dewasa.
|Dia bilang kalau dia itu adiknya ayah.
23.04Adik ayah?|
Yang pakai gelang bunga matahari bukan?|
read|Iya, dia pakai gelang bunga matahari.
23.07Iya itu memang adik ayah.|
Kalau begitu kamu cepat tidur, karena besok|
kamu haru sekolah.|
Jangan lupa makan yang banyak.|
Kalau kamu sakit, nanti ayah sedih, apalagi|
Koutarou nanti akan sangat sedih jika kekasihnya sakit.|
read|Ayah kebiasaan deh.
|Iya, Keiji bakal makan yang banyak
|dan istirahat yang cukup seperti kata ayah.
|Semangat kerjanya, sampai jumpa ayah.
23.11Itu baru anak ayah.|
Iya, sampai jumpa. Mimpi indah ya nak,|
mimpikan ayah juga sama Koutarou.|
readRyu kini duduk di kursi kerjanya, dia senantiasa menatap ponselnya yang berisi pesan-pesan dari Akaashi bahkan foto-fotonya dengan Akaashi. Rasa senang, sedih, dan marah bercampur jadi satu dalam hati Ryu. Senang karena bisa membuat Akaashi bahagia, sedih saat tau Akaashi tidak akan bisa bertahan di dunia ini, dan marah kepada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Akaashi dengan baik. Ryu selalu menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada Akaashi sedari Akaashi dilahirkan, hidup tak bahagia dengan orang-orang asing, bahkan tidak ada satu pun dari keluarga satu darah selain Hana saja.
"Shina, apa yang harus aku lakukan? Kini Keiji sudah menjadi buronan LITE dan para elite global. Apa keputusan yang aku ambil untuk Keiji sudah benar?" Ucap Ryu sembari menatap fotonya bersama Shina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY ✔️
Fanfikce[ End ] Berjanjilah untuk bertemu dengan ku di pohon bunga sakura saat senja. Permintaan terakhir seorang lelaki bersurai raven sebelum ia terbang tinggi bersama sang angin. Topeng tanpa ekspresi itu akan hancur, memperlihatkan apa yang sudah dia...