Ketika Sid Pindah Lapak

398 10 0
                                    

Kenal Sid kan?

Itu, Sid yang biasa jualan lockseed.

Tapi kali ini dia coba jualan yang lain.

Dan target pemasarannya sih para seme.

Tunggu, tunggu?

Memang dia jualan apaan?

Sebenarnya dia sekarang coba jualan body pillow dengan gambar para uke. Sudah pasti para seme akan terpancing buat beli.

Yang pertama datang ke lapaknya Sid adalah Brad sama Kaito.

Bisa kebetulan sekali ya mereka berdua datang.

"Hei, Sid. Katanya kau mulai jualan barang lain selain lockseed ya?" Tanya Kaito. "Memangnya kamu mulai jualan apa?"

"Kalian ingin melihatnya? Aku berani Jamin Kalian pasti akan membelinya setelah melihatnya," tawar Sid. Lalu dia menunjukkan barang dagangannya yang baru.

Dua buah body pillow, masing-masing dengan gambar ilustrasi Chris dan Kouta.

"Untuk yang hanya satu sisi saja harganya 2.800 yen. Kalau kalian mau yang dua sisi, kalian bisa PO," tawar Sid.

Dalam hati, Brad ingin membelinya tapi dia gengsi kalau duo kakak adik Danny dan Albert melihatnya menenteng body pillow bergambar uke kesayangannya itu.

Kaito juga sama dengan Brad. Kalau dia ketahuan beli benda begituan sama Zack dan Peco, mau dikemanakan mukanya itu nanti.

Tapi ujung-ujungnya mereka tetap beli tuh body pillow. Dan pastinya dibungkus sedemikian rupa biar nggak ketahuan kalau mereka beli begituan.

Pembeli yang berikutnya adalah Hiiro. Tapi kali ini beda, soalnya Hiiro justru PO body pillow yang ada dua sisi. Satu sisi bergambar Emu yang berwujud manusia, yang sisi satunya Emu dalam wujud ketika mereka pernah datang ke dunianya Axel.

Soalnya waktu mereka ke dunianya Axel, Emu kelihatan imut ketika jadi singa kayak Axel.

Pembeli berikutnya adalah Daiki.

Tumben ni orang mau beli. Biasanya kan ngemaling.

Tau ah. Author juga bingung.

"Yo, Sid. Ada yang gambar ya Tsukasa?" Tanya Daiki.
"Oh, tentu saja ada,"jawab Sid, Lalu dia menyodorkan sebuah body pillow bergambar Tsukasa.
"Bagus. Berapa harganya?" Tanya Daiki.
"2.800 yen," jawab Sid.
"Baiklah, ini uangnya," kata Daiki sambil menyodorkan uang sejumlah 2.800 yen kepada Sid.

Bentar-bentar.

Itu Daiki dapat uang dari mana? Apakah dia ngemaling dari rekening Bank punya kakaknya ya?

Baru saja dia pergi, tiba-tiba Daiki balik lagi.

"Ah, aku lupa! Aku boleh PO yang ada dua sisi kan? Aku mau PO buat teman aku. Ini foto uke dia."

Daiki menyodorkan fotonya Vakama. Sid yang melihat foto itu mengeryitkan dahi.

"Itu buat temanku dari dunia lain. Namanya Matau. Buat hadiah permintaan maaf dari aku," terang Daiki.

Usai membuat permintaan PO dan membayar uang buat biaya PO, Daiki langsung pergi. Soalnya dia juga nggak mau ketahuan orang lain kalau dia lagi beli sesuatu dari Sid.

"Hehe, ternyata aku bisa untung banyak dari menjual ini," gumam Sid ketika dia menghitung uang hasil keuntungan dari barang dagangannya yang baru.

Aku nggak tahu lagi aku buat apaan dah. Apalagi ini udah masuk bulan Juni.
Tahu kan? Pride month.
Mau nulis sesuatu yang berhubungan sama pride month tapi otak lagi nggak dapat ide. Hasilnya malah dapat ide gaje ini.

Short Stories of My OTPsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang