"Bang cepetan!"
"Bentar kali Nay," ucap Levin sambil memakai kaca mata hitamnya.
Gue narik-narik tangan Bang Levin "Yaudah ayok!"
"Iya iya, adik gue kalau soal Scincare aja garcep,"
"Iya dong bagi cewek Scincare itu nomber satu, dan sesuai janji Lo kali ini Lo yang bayarin,"
"Iya iya, nyesel banget gue jadiin Lo barang taruhan sama Bagas kalau tau ending nya kaya gini, bobol-bobol dah duit gue,"
"Lah siapa suruh, adik sendiri dijadiin barang taruhan, kalau sampai nyokap bokap tau abis Lo bang,"
Setelah berjalan beberapa menit akhirnya kami sampai di toko tersebut.
"Maaf ada yang bisa saya Bantul Kak?"
"Iya kak, saya mau 1 paket MS glow yang luminus 1, JJ glow 1, serum luminus 1,"
"Iya boleh kak, apa ada tambahan lagi"?
"Enggak itu aja dulu,"
"Baik Kak, ditunggu ya,"
Tidak lama kemudian admin toko pun kembali dengan membawa barang yang aku mau.
"Ini Kak barang nya, totalnya jadi Lima ratus tujuh luluh lima ribu,"
"Apa ?" Ucap Levin setangah kaget.
Akhirnya Levin pun mengeluarkan uang nya, setelah selesai kami pun mencari tempat makan karena memang perut gue udah mulai ngerasa laper.
"Lo mau pesen apa ?" Ucap Levin setelah sampai di tempat makan,
"Gue pengen ayam penyet, nasi liwet, sama ikan gurame,"
"Hah yakin,?
"Iya yakin!"
"Awas aja kalau gak habis!"
"Iya habis, gue pengen itu pokonya,"
"Minum nya es teh manis 1, sama air putih."
"Gila Lo ya, kemasukan buta ijo Lo,"
"Ih enak aja, lagian perut gue laper orang dari tadi pagi aja gue belum makan,"
"Terus maksud Lo gue udah makan, sama kali belum, tapi gue gak serakus Lo, malu-maluin Lo kalau jalan sama cowok lain,"
"Lah itu kan cowok lain, sama Abang sendiri mah boleh kali," ucap gue sambil memperlihatkan barisan gigi gue yang rapih.
Sambil nunggu makanan, banyak cerita yang gue ceritakan pada bang Levin, tapi ya gitu abang gue malah fokus sama game di hp nya, tapi whatever lah yang jelas gue terus nyerocos tanpa henti.
"Oh iya bang, besok gue mau jalan sama Kak Novra Lo jangan ganggu," tiba-tiba saja Bang Levin menghentikan permainan nya, seolah tertarik dengan apa yang gue bicarakan.
"Novra?"
"Iya," tatapan Bang Levin mulai berbeda seolah banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan olehnya.
"Udah dong natap gue nya biasa aja, Lagian Deket ko, dia cuma mau ngajak dinner doang,"
"Sedekat apa Lo sekarang sama Novra? Pacaran?"
"Gk deket-deket banget juga sih, belum,"
"Berarti mau?"
"Ya gak tau lah Bang, gue aja gak tau dia beneran suka sama gue atau enggak!"
"Dijemput ke rumah?"
"Enggak lah, yang ada nanti kita ketahuan. Paling gue janjian di depan,"
"Ouh bagus lah," ucap Levin seakan tak perduli lagi.
Dan tidak lama dari itu makananpun sudah datang,
Gue makan dengan lahap, beda dengan Abang gue, Abang gue mendadak jadi pendiem, gue juga bingung entah gue ada salah ngomong atau mungkin emang ada masalah sama yang lain, karena yang gue lihat dari tadi main handphone terus.***
Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, gue sudah bersiap-siap dengan memakai dres berwarna putih yang dulu dibelikan oleh nyokap gue,
"Mau pergi sekarang Lo,"
"Iya,"
"Si Novra nya udah ada?"
"Bilangnya sih udah di depan, gimana gue cantik gak sih, kurang pede nih gue,"
"Udah," ucap Levin sambil meninggalkan gue.
"Ih gitu banget sih Lo bang ke adik sendiri, main pergi gitu aja! Padahal puji dikit kek,"
Levin duduk dan menyalakan tv "Jangan mentang-mentang nyokap gak ada Lo bisa pulang se'enak nya!"
"Iya Bang, lagian gue tau waktu ko. Udah ah gue berangkat ya,"
Gue pergi meninggalkan Bang Levin, dan mencoba mencari keberadaan kak Novra, "mana sih katanya sudah di depan,"
Tidak lama dari itu dia datang dengan memakai mobil pajero putih, entah kenapa kali ini dia berbeda, sangat tampan.
"Udah lama,?" Tanya Kak Novra,
"Enggak ko,"
"Cantik," katanya. Entah apa jadinya pipi gue sekarang, entah sudah menjadi seperti kepiting rebus atau bahkan saus tomat,
"Yaudah silahkan masuk," ucap kak Novra sambil membukakan pintu mobilnya.
Kali ini gue merasa seperti seorang putri yang diperlakukan istimewa oleh pangeran nya.
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, tidak banyak obrolan yang terjadi, yang ada kami hanya curi-curi pandang.
***
Hai, maaf ya teman-teman aku baru bisa update lagi sekarang, karena bulan² kemarin itu aku benar" disibukan sama pekerjaan, sampai akhirnya aku drof dan jatuh sakit, dan baru bisa lanjutin lagi sekarang. Dukung terus ya.. jangan lupa vote dan komentar nya juga. Terimakasih
Salam.
Sukabumi, 30 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Brother
Teen FictionGaris hidup memang tidak ada yang tahu dan tidak pula bisa ditebak. Seperti kisah cinta gue sekarang. Hubungan gue semua kandas dan itu Gara-gara ulah Abang sialan gue. Meskipun begitu tapi gue tetap sayang .