Hari Yang Sial

311 49 36
                                    


Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, dan gak tau kenapa gue kepikiran sama Kak Novra .
Hingga gue mulai stalking akun media sosialnya dia, waktu tidak terasa hingga sudah menunjukan pukul 11 malam dan gue masih saja belum tidur.

"Ini mata gue kenapa sih gak ada ngantuk-ngantuknya, giliran siang aja bawaannya ngantuk," gue mencoba memejamkan mata semoga aja dengan cara tersebut gua bisa tidur dan ternyata salah, gue masih saja belum bisa tidur.

"Hoaammm," gue menguap, jam berapa ini? Dan gue melirik ke jam yang gue taro di atas meja.

"What? Jam setengah 8, Kesiangan ini,"

Gue langsung buru-buru ke kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, dan ganti baju. Bukan gue jorok tapi karena kepepet waktu.

Gue turun ke bawah, dan ternyata abang gue juga gak ada pasti dia udah berangkat.

"Mah Anay berangkat dulu ya, kesiangan!"

"Loh Nay,"

Belum selesai nyokap gue ngomong, gue langsung pergi karena ini udah telat banget.
Sesampainya di sekolah.

"Lah ko sepi," batin gue heran.
Gue mencari teman-teman gue, karena sekarang pelajaran fisika mungkin saja mereka ada di lab.
Dan ternyata ruang lab kosong juga. Gue pusing sendiri hingga gue menelepon Nata.

"Hallo Nat, lo dimana?"

"Dirumah," jawab Nata dibalik telepon.

"Lo gak sekolah?"

"Ih apa sih lo Nay, gue masih ngantuk lo ganggu tidur gue!"

"Gue di sekolah dan gak ada siapa-siapa,"

"Lo serius di sekolah? Emang lo gak liat tanggal sekarang tuh tangga merah Kanaya,"

Bleepp.

Telpon pun langsung gue tutup. kenapa gue gak inget sih,? gue berniat untuk pulang lagi ke rumah.
Sesampainya di rumah, entah seperti apa jadinya wajah gue, karena saking kesalnya.

"Mama kenapa gak ngasih tau kalau sekarang tanggal merah? cape-cape Anay ke sekolah!"

"Loh, kamu sendiri yang salah. Baru aja Mama mau ngomong kamu udah pergi,"

"Bang Levin kemana?" tanya gue sambil menyantap nasi goreng yang ada di meja makan, karena habis lari-lari yang ada laper juga.

"Abang mu tadi pagi pergi untuk berolahraga,"

"Pantesan, Anay kira itu Bang Levin udah berangkat ke sekolah,"

"Udah cepet habiskan makanan mu!"

"Iya Ma, oh iya. Ayah kapan pulang? jadi minggu ini?"

"Katanya sih jadi,"

"Yeee... Mau telpon ayah ah,"

"Mau apa?"

"Mau minta Oleh-oleh,"

"Dasar kamu ada-ada aja,"

"yaudah Mamah tinggal dulu ya, kalo butuh apa-apa telpon Mama atau Abang mu!"

"Oke siap," nyokap gue seminggu sekali memang suka keluar untuk mengurus butiknya, awalnya dia merintis butik kecil-kecilan tapi alhamdulillah makin kesini banyak yang percaya sama Baju-baju hasil dari butik nyokap gue.

Dreet dreettt

Tiba-tiba hp gue bunyi, dan ternyata itu dari Bagas mau apa sih ni anak.

 gak ada cape-capenya ini anak dari tadi dia nelpon dan chat gue terus tapi gue males jawabnya.

Dan tidak lama handphone gue bunyi lagi,

"Ih ni orang apaan sih!"
Tanpa berfikir panjang gue langsung angkat dan marahin tu orang.

"Apaan sih Gas, ganggu mulu,! gue lagi makan mau apa?"

"Eh sory kalau gue ganggu, gue Novra,"
katanya dibalik telpon. Gue langsung bungkem dan liat nomer nya dan memang ternyata bukan nomor telpon Bagas.

"Eh sory-sory Kak, ga ganggu ko. Aku kira tadi temen kelas aku,"

"Teman apa teman,"

"Hahahaha, beneran temen ko Kak,"

"yaudah kalau gitu selesaikan dulu aja makan nya, entar kakak telpon lagi," katanya dan akhirnya dia memutuskan sambungan telpon nya.

"Ih ko gue bego banget sih" semuanya Gara-gara bagas.

Klek

suara pintu terbuka.

"Baru pulang lo?"
Tanya gue ketika melihat abang gue ikut makan ke ruang makan.

"Abis olahraga itu jangan langsung makan Bang, sia-sia itu olahraga!"

"Lo ngomong sama gue?"

"Heh kunyuk lo kira gue ngomong sama siapa?"

"apa sekali lagi!"

"gak ah, gue males ribut!"
Abang gue berlalu,

"Eh bang tunggu!"

"Apaan lagi?"

"Minta fotoin bentar dong, hasil foto lo kan suka bagus,"

"ogah!"

"Iiihh, sekali aja. Yaaaa...Please," ucap gue sambil memohon.

"Lagian buat apa si lo, tumben amat?"

Gue menarik tangan abang gue "ada aja, ayo buru keluar! Gue mau foto diluar!"

Cekrek

"Udah nih?"

"Mana Liat-liat?" ucap gue heboh.

"Lumayan gak jelek-jelek amat hasil nya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lumayan gak jelek-jelek amat hasil nya,"

"Itu karena berkat gue yang handal dalam foto memfoto, haha"

"gue nya aja yang emang cantik, gue cantik kan Bang? "

"Cantik"

"Tuh kan, apa gue bilang, "

"Mirip Monyet betina.."

Abaaaangggg......

I Love You Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang