Bulan tidak nampak malam ini, begitupun dengan bintang.
Meski begitu langit tetap terlihat indah dengan nuansa gelapnya.
Sangat bertolak belakang dengan perasaan gue saat ini. Gak tau kenapa perasaan gue gak karuan gini.Sepagi ini gue sudah berada Di Sekolah, gue berangkat lebih dulu dibanding Bang Levin, dan Nyokap gue juga belum pulang dari luar kota.
"Pagi Anay cantiiikkk" sapa Yogi yang baru saja memasuki kelasnya.
"Yah ko bidadari gue sendirian aja sih," ucap Yogi yang kemudian duduk disamping gue.
"Ih apaan sih Lo, jauh-jauh sana!" Usir gue.
Yogi ini memang begitu, dia selalu menggangu gue mulu, satu persatu murid SMA Tri Sakti mulai berdatangan,
"Pagi Nay," sapa Nata "eh si Yanti mana ko belum kelihatan ? Tanyanya lagi sambil menaruh Tas di meja.
"Kesiangan kayanya,"
"Lah masa sih, padahal dia yang paling rajin diantara kita loh, coba lo Chat takutnya sakit atau apa gitu ?"
"Oke, bentar gue WA dulu,
Yanti triowekwek😍
Ti, Lo dimana ? Kesiangan atau sakit ? Udah mau masuk nih.Triingg
Pesan masuk dan itu balasan dari Yanti.
Yanti triowekwek😍
Gue gak masuk dulu ya hari ini, tenang gue gak sakit ko, gue lagi ada urusan dulu, tolong izinin gue ya.Oke kalau gitu.
"Gimana?" tanya Nata
"Gak bakalan masuk, izin katanya,"
"Ouh yaudah syukur lah kalau gak kenapa-kenapa, soalnya dia jarang banget kan gak masuk nya,"
Gue berada dikelas yang tidak kalah ribut dari kelas sebalah, ya tau sendiri lah kegaduhan apa yang terjadi jika tidak ada guru yang masuk.
Lucuya, alat tulispun bisa saja lenyap jika tidak diamankan."Gue bosen nih," Nata yang sedang bermain gitar pun melirik kearah gue,
"Ya terus Lo mau ngapain?"
"Kantin yuk!"
"Hmm gimana yaaa, traktir tapi yaa, gak ada duit gue lagi ngirit, Lo tau kan sekarang fasilitas gue semua dicabut,"
"Iya iya,"
"Eh Bidadari mau kemana?" tanya Yogi
"Kepo banget si Lo," jawab gue. Nata pun tertawa puas.
"Syukurin, haha dicuekin Bidadari ni yaa," haha
Gue dan Nata pun pergi ke kantin.
"Lo mau pesan apa ?" Tanya gue
"Apa aja deh, yang di traktir mah ngikut aja" akhirnya gue memesan bakso dan es teh manis.
Bagas, Arya, dan Radit pun ternyata berada di kantin padahal belum jam istirahat, mereka memang kakak kelas gue, tapi masih dibawah satu tingkat dari Abang gue .
"Noh si Anay Gas, gak Lo samperin ?" kata Radit, dan gue masih bisa denger karena jarak duduk di kantin gak terlalu jauh.
Bagas pun berdiri dan pindah posisi duduk disamping gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Brother
Novela JuvenilGaris hidup memang tidak ada yang tahu dan tidak pula bisa ditebak. Seperti kisah cinta gue sekarang. Hubungan gue semua kandas dan itu Gara-gara ulah Abang sialan gue. Meskipun begitu tapi gue tetap sayang .