"Assalamualaikum" ucap Levin.
"Wa'alaikumsalam" jawab Anis.
"Si Anay mana Ma?"
"Mandi dia, kamu juga cepet bersih-bersih! Hmm anak Mama bau gini,"
Bang Levin hanya menyengir, lalu pergi meninggalkan Mama.***
"Anayy!"panggil Mama."Iya bentar!" teriak gue dari kamar.
"Makan dulu, dan panggilin abang mu!" perintah Anis
"Abaaang... "
Buka pintu nya, ucap gue sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Bang Levin."Abang ku sayang, Mama manggil cepet keluar!"
"Ish apaan sih ganggu mulu!"
"Mamah yang nyuruh,"
Dimeja makan
"Eh Bang, Lo beneran deket sama Si Bella? Lo bilang sama gue jangan berurusan sama dia, eh taunya lo sendiri yang deket," Mama yang tidak tau Bella siapa dia Hanya menyimak percakapan antara gue dan abang gue.
"Enggak," jawab abang gue
"Ish awas aja ya, sampai lo deket atau pacaran sama si Bella!"
"Loh kenapa?" Tanya Mama heran.
"Bella itu musuh Anay di sekolah Ma, dia yang selalu maki-maki Anay so senior gitu,"
"Levin bener kata Anay?"
"Levin gak pacaran, lagian Levin gak deketin Bella, dia yg deketin Levin,"
"ya lo nya aja kesenengan, pake direspon segala,"
"Kenapa cemburu?"
"ih amit-amit,"
Haha, Bang Levin malah Tertawa.
Sudah-sudah kalian itu ya, kapan akur nya coba pusing Mama berantem terus padahal udah gede. Anay Levin cepat habiskan makanannya sudah itu kalian istirahat.
Siap ibu negara. Ucap kami kompak.
Selesai. Makan gue merebahkan tubuh gue dikasur, memang kamar adalah tempat Ternyaman.
Klek
Pintu kamar terbuka dan ternyata yg masuk abang gue,
"kebiasaan emang gak tau sopan santun Maen masuk-masuk aja!"
"Ngapain si lo Bang, ganggu gue aja?"
"Gak boleh? Ini dulu juga bekas kamar gue bebas dong gue mau kesini juga,
"tapi sekarang sudah jadi kamar gue abangku sayang, lagian lo mau apa kesini?"
"temenin gue beli makan yuk!"
"Hmmm, traktir gue tapi ya,"
"Iya, "
"Eh tapi kalo temen lo liat kita jalan bareng gimana? nanti rahasia kita terbongkar,"
"Bilang aja temen apa susah nya sih" jawab Bang Levin
"yaudah berangkat kita" jawab gue.
Dan ini pertama kalinya gue jalan sama abang gue, biasanya dia gak mau entah kesambet Apa dia, entah mengapa rasanya gue seneng banget bisa jalan berdua gini bareng abang gue.
"Lah gak pake motor?"
"Pake mobil Mama,"
Sesampainya di minimarket gue dan abang gue mulai belanja.
"Bang bikin chalens yuk,"
"Challen?"
"Iya, sini," gue menarik tangan Levin
"Kita nanti makan samyang dan buat sepedas mungkin. Yang kalah dapat hukuman!"
"Boleh, tapi hukuman nya apa?"
"Hmm apa yaaa" gue coba untuk mikir.
"nah gue ada ide, gimana kalau yang kalah, selama 1 minggu harus jadi asisten pribadi tapi hanya berlaku di rumah. Jadi yang menang boleh nyuruh-nyuruh apapun bebas selama 1 minggu itu dan hanya berlalu dirumah gimana?"
"Oke gue setuju. Yaudah kita pulang, "
Bruk
Tiba-tiba saja gue menabrak seorang perempuan,
"hati-hati kalau jalan," ucap Bang Levin sambil mengambil makan yang gue bawa karena sebagian jatuh.
"Eh Levin, " ucap perempuan itu.
"Apa kabar? gak nyangka Bis ketemu lagi,"
"Eh iya Vi,"
"Ini siapa?" tanya Alivia, sambil menunjuk ke arah gue.
"Oh, dia pacar gue," Jawab Bang Levin. sontak mata gue langsung menatap tajam ke arah abang gue itu. Apa maksud nya coba.
"Oh iya gue duluan ya," jawab abang gue lalu berjalan pergi, selesai membayar gue langsung naik ke mobil.
"Apa maksudnya ya lo ngaku-ngaku pacar gue segala,? emang gue sadar gue cantik siapa sih yang gak mau sama gue?" ucap gue nada meledek.
"Aww, ish gk sopan!" karena Bang Levin menoyor kepala gue.
"Eh tadi siap mantan lo bang?"
"Bocah gak perlu tau,"
"Dih punya Abang, dasar abang zombi, "
"apa lo bilang?"
"A bang zom bi, "
"Sekali lagi lo bilang gue zombi gue turunin lo disini!"
"Eh iya iya, Enggk deh. Abang gue yang paling baik, yang paling ganteng. Eh tpi boong" ucap gue sambil tertawa.
"Punya adek gini banget Ya Allah, ucap Levin sambil mengusap-ngusap wajahnya karena gue berhasil membuat abang gue kesal.
Hallo pembaca wattpad yang setia baca cerita aku. Makasih banyak buat kalian yang selalu membaca dan memberi dukungan untuk cerita ini. Maaf banget sekarang jarang update karena sibuk kerja, hhi tapi jangan khawatir pasti setiap minggunya aku nyepetin untuk lanjut up cerita ini. Jangan lupa vote dan komentar nya ya teman-teman. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Brother
Roman pour AdolescentsGaris hidup memang tidak ada yang tahu dan tidak pula bisa ditebak. Seperti kisah cinta gue sekarang. Hubungan gue semua kandas dan itu Gara-gara ulah Abang sialan gue. Meskipun begitu tapi gue tetap sayang .