.
.
.
.
."Cih lama sekali" kesal Sukuna memandang kearah langit yang tampak cerah namun butiran halus berwarna putih perlahan berjatuhan membuat sensasi dingin yang mematikan kulit dan terlihat begitu indah, Sukuna mengabaikannya. Sudah masuk musim dingin. Yuuji masih dalam fokus skripsi yang sudah diulang-ulang berkali-kali. Ingin rasanya sukuna menghajar guru yang selalu memberikan komentar dan membuat mereka harus mengerjakannya berkali kali. Dasar, Guru Non Akhlak.
Sukuna sudah menyelesaikan Skripsi nya. Dan Yuuji, Yuuji agak bodoh jadi masih dalam pengulangan. Apalagi sudah masuk ujian akhir dan sebentar lagi masa kuliah akan selesai.
Apa.. Yuuji akan menemukan jodohnya saat selesai nantinya-?
Yuuji akan bekerja begitupun dirinya dan waktu mereka berdua akan semakin menipis. Sukuna sudah tau itu, namun Sukuna hanya diam saja. Sukuna tidak ingin merepotkan Yuuji.
Sukuna akhirnya beranjak pergi dari sana. Sukuna berjalan menjauh dengan udara dingin yang perlahan menyelimutinya. Sukuna mengabaikannya, tidak terlalu terpengaruh dengannya.
Nafas yang berubah menjadi hembusan asap menyapu udara dingin yang bertebaran. Terlihat begitu indah dan menyedihkan.
Musim dingin, banyak hal yang berganti di saat seperti ini.
Tahun berganti.
Waktu berganti.
Segalanya.
Sendirian lagi. Sukuna sudah terbiasa. Semua orang menjauh darinya dengan pasangannya masing-masing. Dan Sukuna-?
Sukuna tidak pantas. Sukuna sudah terbiasa untuk sendiri, bahkan sebelum Yuuji datang. Sukuna selalu sendirian. Tidak akan ada yang peduli, semua orang yang mendekatinya pasti perlahan akan membencinya.
Siklus tanpa henti. Namun bedanya, itu adalah kebencian. Hal yang jauh lebih gelap dari lainnya. Dan paling tidak disukai. Kebencian dan Dibenci, hal yang melekat pada Sukuna.
"Aku harap kau tidak pernah menemukan Kebahagiaan mu!"
Berapa orang yang mengatakan hal yang sama padanya dengan penuh rasa kebencian-?
Kebencian dan Kebencian.
Banyak yang tidak sekalipun menginginkan kebahagiaannya.
Termasuk Sukuna. Sukuna terlalu terbiasa tidak menerima kebahagiaannya. Sedikitpun.
"Sukuna!"
"Fall in Love Me, Sukuna.."
Sukuna tidak peduli. Asalkan Yuuji tidak membencinya. Tapi, bagaimana jika Yuuji...--
Sukuna terhenti. Tidak sanggup membayangkannya. Bayangan yang sama muncul lagi dan lagi, seperti menanti akan terjadi.
Suatu saat Yuuji perlahan juga akan membencinya...--Dan saat terjadi lagi. Rasanya sukuna tidak akan bisa bertahan, karena Yuuji adalah kebahagiaannya.
Tak!
Tak!
Yuuji berjalan di sampingnya, dengan peluh bercucuran. Dan tersenyum manis padanya.
"Sukuna! Maaf lama!" Seru ceria Yuuji. Yuuji selalu mengejarnya lagi dan lagi. Namun, Suatu saat Yuuji akan berhenti di sisinya.
Sama seperti saat Yuuji bertemu dengan Gojou. Sukuna akan sendirian lagi seperti biasanya.
Sukuna menatapnya lama, tanpa sadar tangannya memegangi ujung baju Yuuji perlahan, Seolah tidak ingin Yuuji tiba-tiba menghilang di sampingnya.
Karena Sukuna sudah pernah merasakannya. Dan rasanya sangat sakit tidak tertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daikirai (Happiness To Sukuna)
General FictionSukuna membenci segalanya termasuk dirinya sendiri, Seiring berjalannya waktu, perasaan itu semakin mendalam dan membuat Sukuna berpikir kalau semuanya akan bahagia saat dia tiada nantinya, apakah Yuuji dapat menyelamatkan nya dan memberikan kebahag...