Brak!
Yuuji masuk ke dalam kamar Sukuna. Sukuna masih ngantuk, masih tidur beralaskan bantal.
"Sukuna?"
Sukuna masih tidur, merasakan ngantuk dan malas bergerak.Hingga Sukuna merasakan, tangan Yuuji yang mengelus perlahan surai nya, Sukuna menikmatinya. Yuuji menepuk nepuk kedua pipi Sukuna pelan.
"Bangun. Sekolah lagi.." tegur Yuuji. Disaat seperti ini, Sukuna tidak mau menurut. Sukuna malah mengabaikan Yuuji dan melanjutkan tidur hariannya.
"Sukuna!" Panggil Yuuji mulai jengkel. Sukuna mendecih kesal dan berbalik memeluk guling.
"Ck, sudah sana pergi" usir Sukuna dengan kurang ajar.
"Tapi kau harus bangun!" Seru Yuuji dengan perempatan di dahinya karena diusir begitu saja oleh Sukuna. Sukuna tentu saja tidak mau di atur siapapun.
"Bolos saja.." final Sukuna yang bodoh amat. Hingga sentuhan Yuuji pelan berubah menjadi jambakan untuk rambut merah Sukuna membuat Sukuna meringis kesakitan sembari terbangun paksa. Memegangi rambutnya yang kesakitan.
"Berani sekali kau Yuuji.." seru Sukuna dengan wajah jengkel.
Melihat Yuuji yang duduk di pinggir kasurnya dan tersenyum lebar kepadanya , "Pagi Sukuna"
Dan membuat Sukuna terdiam kembali memegangi kepalanya. Yuuji beranjak berdiri namun dengan cepat Sukuna menarik Yuuji hingga terjatuh di kasur.
"Akh! Sukuna!" Seru Yuuji kaget. Hingga wajahnya memerah saat sadar Sukuna mendekatinya.
Wajahnya manis sekali saat sedang salah tingkah, Yuuji mendorong pelan dada Sukuna sembari mengalihkan wajahnya yang memerah dengan manis.
"S-sukuna. Jangan main-main" seru Yuuji dengan tergagap. Padahal tadi Yuuji begitu keras kepala dan mendadak terdiam.
Sukuna tetap diam, dengan wajah datarnya menikmati wajah manis Yuuji di pagi hari. Tidak begitu buruk, Sukuna mendekatinya lebih dekat. Hingga Yuuji menatapnya dengan wajah yang menahan nafasnya. Sukuna berhenti lalu perlahan menjauh dari Yuuji.
Sukuna melepaskan bajunya dengan mudah membuat Yuuji langsung menutupi wajahnya.
"A-apa yang kau lakukan Sukuna?!" Tanya Yuuji malu.
"Hm? Kau suruh aku bersiap siap bukan?" Seru Sukuna dengan santai. Yuuji melempar bantal ke arah Sukuna dan langsung berlari keluar dari kamarnya sembari berteriak.
"Sukuna bodoh!" Umpatnya.
Sukuna terkekeh pelan, Yuuji memang lucu sekali saat sedang di jahili. Sepertinya Sukuna mendapatkan kegiatan baru, Sukuna terdiam lagi. Dengan wajahnya menatap ke arah jendela luar. Berpikir hal yang masih terus mengganggunya.
Apa Sukuna pantas berada di sini? Padahal Sukuna selalu saja
melukai Yuuji...., Kalau berada disini. Bukankah Yuuji akan lebih terluka karena dirinya-?Apa Sukuna bisa untuk membahagiakan Yuuji, apa Yuuji bahagia saat bersamanya-?
Ah, Sukuna mengusap kasar rambutnya. Dia benci dirinya sendiri, Sukuna menatap tajam ke arah lantai. Sukuna selalu menyembunyikan segalanya dan jauh di dalam dirinya masih ada sebuah keraguan. Lagipula Sukuna belum menjawab perasaan Yuuji, dan Yuuji yang sama sekali tidak meminta jawaban darinya. Sukuna selesai mandi, membuka pintu kamar dan melihat Yuuji yang sedang tersenyum manis kepadanya.
Yuuji seperti biasanya.
Yuuji yang sangatlah baik.
"Yuu-" ucapan Sukuna terhenti. Yuuji memiringkan kepalanya dengan senyuman manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daikirai (Happiness To Sukuna)
General FictionSukuna membenci segalanya termasuk dirinya sendiri, Seiring berjalannya waktu, perasaan itu semakin mendalam dan membuat Sukuna berpikir kalau semuanya akan bahagia saat dia tiada nantinya, apakah Yuuji dapat menyelamatkan nya dan memberikan kebahag...