Kebahagiaan Ku adalah dirimu.
Kebahagiaan Mu adalah diriku-?
.
.
.
.
.Sukuna membuka matanya, merasakan badannya terasa panas. Tidak seperti biasanya.
Sukuna mengabaikannya, berdiri dan beranjak dari tempat tidur sebelum sukuna dengan cepat menahan berat tubuhnya dengan tangannya di pinggir tempat tidur. Matanya terasa berkunang-kunang, Sukuna berusaha mengabaikannya namun rasa sakit menguasainya. Membuka perlahan matanya sedikit menyipit menahan rasa sakit yang membuatnya lemas.
"Sial" ketus sukuna memegangi kepalanya yang terasa pusing.
Sukuna berdiri lagi. Berusaha untuk beraktivitas seperti biasa, sebelum semuanya mengelap.
Hingga...Bruk!
"Rasa sakit sialan.." lirih Sukuna dengan nada kesal. Membuka matanya perlahan, ketika seseorang mendekatinya. Dan menyentuh dahinya lembut.
".." Sukuna tidak dapat mendengarkan perkataannya, rasanya semuanya kabur.
"Yuuji.." seru Sukuna pelan. Seseorang itu tersenyum dengan senyumannya yang manis.
Apa Sukuna sedang bermimpi-?
Sukuna menarik tangan kecil itu hingga jatuh di samping nya, sepertinya dia terkejut Karena ditarik tiba-tiba. Sukuna tidak peduli, ia hanya ingin memeluk nya dan merasakan kehangatan dari seseorang yang di cintai nya, kali ini saja. Sukuna ingin sedikit menjadi lebih egois.
Sukuna memeluknya dengan kedua tangannya merengkuh tubuh itu. Rasa sakit akibat demam tidak terasa lagi, karena tergantikan pada kehangatan.
Pelukan hangat yang membuat Sukuna merasa sangat nyaman.
Sebuah tangan kecil mengelus pelan kepala nya, Sukuna bisa melihatnya bagaimana wajah manis Yuuji tersenyum kepada nya dan membuatnya nyaman.
Sukuna menarik Yuuji lebih dekat pada pelukannya, dan membuat Yuuji mengusap kepalanya pada badan hangat Sukuna yang sedang demam.
"Yuuji..." Seru Sukuna, menatap dengan mata teduhnya. Tangan Sukuna memeluknya lebih erat merasakan tubuh kecil Yuuji agar mendekapnya lebih dekat, Sukuna tidak ingin kehilangan Yuuji. Sukuna ingin memeluknya dan ingin Yuuji bersamanya.
"Aku ingin Yuuji.." seru Sukuna, menyesap aroma tengkuk Yuuji yang beraroma menenangkan.
Yuuji tampak memerah, tangan Sukuna pelan mendekati wajah Yuuji dan mencubit kedua pipi gembulnya. Menarik tubuh kecil Yuuji hingga sejajar dengannya, dan melihat wajahnya dari jarak yang dekat saling berhadapan.
"Imut.." seru Sukuna dengan wajah datarnya. Wajah Yuuji langsung memerah manis saat mendengarkan perkataan manis dari Sukuna yang sangat cuek.
Sukuna menyelipkan tangannya diantara baju Yuuji, bahkan baju Yuuji saja terasa nyaman. Ada aroma Yuuji yang menenangkan, memeluk Yuuji dengan lebih erat dan perlahan dengan manja Sukuna mengesekan wajahnya pada tubuh Yuuji yang terasa hangat sembari menutup kedua matanya. Surai merahnya yang perlahan saling bergoyang pelan, Sukuna terlihat menikmatinya.
"Yuuji.." gumam Sukuna pelan. Membuat Yuuji gemas dengan tingkah kekanak-kanakan dari Sukuna yang jarang sekali terjadi. Yuuji hendak memeluk Sukuna sebelum sukuna dengan cepat meraih kedua tangan Yuuji dan menggenggamnya di depan dadanya. Terdengar degup jantung Sukuna dan Yuuji yang saling bersahutan. Posisi mereka yang sangat berdekatan, saling berhadapan. Yuuji perlahan mengarahkan manik matanya, melihat Sukuna yang ada di depannya sedang menatapnya dengan wajah sedikit memerah, rambutnya sedikit basah dan membuat Yuuji memerah karena Sukuna terlihat sangat seksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daikirai (Happiness To Sukuna)
General FictionSukuna membenci segalanya termasuk dirinya sendiri, Seiring berjalannya waktu, perasaan itu semakin mendalam dan membuat Sukuna berpikir kalau semuanya akan bahagia saat dia tiada nantinya, apakah Yuuji dapat menyelamatkan nya dan memberikan kebahag...