Aurel berdiri didepan pintu masuk dihalaman depan rumah bertingkat bergaya klasik eropa tua itu,ditemani omah dan rizal yang berdiri di pintu masuk yang masih terbuka lebar.
Sang surya sore senja cahaya jingga menelusup masuk dicelah rumah bergaya eropa itu menandakan sore hari mendatang.
"Jangan lupa main lagi kesini ya,omah kesepian nggak ada teman ngobrol satu sefrekuensi sama omah"ujar omah seraya mengusap halus rambut sebahu aurel.
"Iya omah,aurel usahain kalau ada waktu nanti kapan-kapan bakal main lagi kesini"
"Aurel...makasih udah mau main kesini demi omah"ucap rizal kemudian.
Aurel mengangguk dan tersenyum"iya zal,terima kasih juga udah sempat diajakin mampir kerumah"
Rizal hanya mengangguk kemudian tersenyum.
"Eum omah....aurel pamit dulu,udah sore soalnya,takut orang tua aurel khawatir"
"Iya cu,jangan lupa main lagi kesini ya"
"Iya omah"aurel mengangguk.
"Aurel diantar sama rizal ya?"
"Nggak omah,aurel bawa kendaraan sendiri"
"Oalah begitu tak kiraiin rizal yang ngantarin aurel"
"Hehehe nggak omah,itu mobil aurel"aurel menunjuk mobilnya dihalaman didepan tempat parkirnya berada.
Omah ikut mendongak"masih ingat jalan?jarak rumah aurel jauh nggak?"
"Um..lumayan omah"
"Oalah,nggak baik perempuan pulang sendiri sore-sore gini.pamali,bahaya.nanti takutnya kamu nggak sengaja masuk lewat jalan yang rawan,takutnya nanti tiba-tiba ada begal ditengah jalan"khawatir nenek yang ngelantur kelihatan sangat kentara"akan lebih baik diantarin sama rizal aja lebih aman,biar sekalian lindungin kamu sama orang-orang jahat"
"Ah...nggak usah omah,aurel masih ingat kok jalan pulang kerumah"
"Udah nggak baik,apalagi kamu baru pertama kalinya kesini pasti jalannya masih asing sampai kesini"larang nenek segera"rizal,ayok antarin aurel sampai kerumahnya.awas ya kamu anterin cuman sampai ditengah jalan saja"
"Aduh omah,nggak usah.itu udah ngerepotin aurel,masih ingat kok lewat jalan mana menuju rumah"tolak aurel nggak enak.
"Nggak-nggak-nggak lebih baik rizal antarin kamu,ayok lekas sana antarin aurel"nenek masih keras kepala.
"Tapi aurel bawa kendaraan sendiri omah"timpal rizal.
"Dasar nggak peka,masa kamu biarin dia pulang sendiri yang sebelumnya dia barengan sama kamu disini,pokoknya kamu antarin dia seperti tadi kamu bawa dia kesini.jadi cowok harus tanggung jawab"nenek langsung mengomeli cucunya yang kurang paham mengerti keadaan temannya yang sebenarnya.
"Iya-iya deh omah"sebenarnya rizal juga ragu membiarkan aurel pulang sendiri,apalagi ini wilayah baru yang baru saja aurel datangi.takutnya dia kesasar dan rizal yang merasa bersalah membawanya kerumah,kemudian menyesal dikemudian hari.
"Aduh,nggak usah omah.rizal kerepotan lagi.mendingan bensin motornya dimanfaatin buat kesekolahnya besok"aurel masih ngenyel,padahal ini demi keselamatannya.
"Aduh cu,tidak usah dipermasalahin bensin motornya rizal.rizal mampu membeli bensin sama pom-pomnya langsung,yang penting kamu selamat sampai kerumah"sempat-sempatinya nenek bercanda.
Aurel ingin memprotes lagi,dengan cepat nenek mengancungkan jarinya diudara"tidak ada protes-protesan.turutin aja kemauannya omah,kalau nggak omah akan ngambek mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Murid Baru
Teen FictionTak disangka bagi aurel,cowok dipinggir jalan yang baru saja dibantunya disebabkan mobilnya mogok adalah murid baru di sekolahnya lebih tepatnya di kelasnya. Ya,rizal yang menjadi fans dan idola terbaru dari kalangan cewek sekolahnya dan dikelasnya...