Part 9

13 0 0
                                    

Tettt!!!...tettt!!!.....Tetttt!!!...

semua warga SMA NUSA BANGSA berhamburan keluar diruangan masing-masing,saling berdesak-desakkan antara lain disepanjang koridor sekolah.

Sebagiannya menuju keparkiran yang merasa membawa kendaraan pribadi masing-masing,sebagiannya lagi keluar digerbang sekolah dan menuju kehalte sekolah yang berada didepan sekolah.

Murid yang rumahnya dekat daerah disekitaran lingkungan sekolah hanya berjalan kaki,ada murid yang jemputannya datang,ada yang rebutan naik bis sekolah yang berhenti didepan halte,ada juga yang sampai menaik angkot atau gojek online untuk bisa mencapai rumah tercinta masing-masing.

Hari ini hari tersialnya bagi aurel,hanya tidak membawa kendaraanya.berdesak-desakkan menunggu angkutan umum dihalte bersama murid lain malah dia tidak mendapat kebagian,semuanya penuh.entah angkot atau bis sekolah,semuanya tidak memberikannya tempat.berdesak-desakkan dan siapa yang dapat lebih cepat,itulah yang mendapatkannya duluan.

Aurel hanya mendengus ringan bersama beberapa murid yang juga tidak dapat kebagian untuk mengantarkannya pulang.

Setelah beberapa menit hanya berdiri karna tempat duduk dihalte tadinya kepenuhan,Ia langsung duduk selagi kosong untuk meregangkan lututnya yang pegal.duduk dibangku yang terbuat dari semen halus dengan sabar untuk menunggu lagi angkutan lain yang mungkin mangkal dihadapannya.

Rombongan Pemilik kendaraan sendiri langsung keluar dari gerbang dengan motor dan mobilnya masing-masing.sebelumnya ada tadi sebagiannya yang keluar,dan sekarang ini pasti mereka yang tadinya masih betah lama-lama duduk nongkrong diparkiran akhirnya langsung tancap gas untuk kembali pulang kerumahnya atau mungkin karna ada tugas tambahan membuatnya harus terlambat sedikit untuk pulang.

Diantara pemilik kendaraan,ada beberapa dari mereka mendekati halte untuk diajaknya temannya yang rasanya dikenalnya atau searah rumah dengannya yang masih betah didalamnya.salah-satunyapun beberapanya naik diboncengannua minta tumpangan maupun tebengan dan melesat pergi meninggalkan lainnya.

Termasuk aurel dan kedua murid lain yang masih ditempatnya,berharap ada angkutan umum yang lewat.

Ia merutuki abangnya,sempat-sempatnya abangnya tidak bisa menjemputnya karna ada jadwal matakuliah tambahan katanya lewat via telepon tadi saat aurel menelpon menyuruhnya untuk menjemputnya pulang,jadinya ia hanya meratapi nasibnya disini.kalau tau begini akhirnya,aurel pasti tidak mau diantarkan oleh abangnya tadi pagi dan pasti akan membawakan mobilnya saja, benar-benar sial tanpa diduga.

"Aurel?"

Suara familiar itu membuat pemilik nama cepat mencari asal suara.tak hanya aurel,kedua teman sekolahnya dihalte juga tak ketinggalan untuk menoleh ikut melihat siapa pemilik suara.

"Aldi?"matanya yang tadinya muram malah langsung berbinar saja,seperti melihat keberuntungan yang ditunggu-tunggu.

Aldi yang duduk diatas motornya hanya melepaskan helmnya"tumben kamu dihalte?nggak bawa kendaraan?"

Aurel bangkit sambil melangkah mendekat yang memang tadi tempat duduknya diujung halte.

"iya nih,tadi pagi abang gue yang nganterin gue disekolah.eh sekarang malah nggak bisa jemput gue lagi,katanya ada tambahan kuliahnya lagi"keluh aurel lemas.

"Oh!!... "Aldi mengangguk ngerti"terus kenapa lo nggak hubungin gue aja dari tadi?"

"Yah.... Gue kira lo udah keduluan pulang tadi,makanya gue nggak berani hubungin lo"aurel berujar lesuh"takutnya baru nyampe eh malah gue suruh lo lagi kesini lagi,capekkan?masa gue suruh lo putar balik lagi,kan kasian lo-nya.belum lagi pasti bensin motor lo akan terkuras habis ditengah jalan,kan ribet jadinya.ya udah gue cari aman aja"

Murid BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang