12. Status Baru

15.5K 606 96
                                    

Kegiatan malam surga di atas dosa semakin panjang. Yusuf berkali-kali merengkuh kenikmatan bersama Mario. Seandainya ranjang bisa bicara, mungkin ranjang itu akan mengeluh, karena bosan menjadi saksi pergulatan dua tubuh, dari malam sampai subuh, dengan terus berbagi peluh.

"Kamu gila, mas," ucap Mario sambil mengatur nafas setelah kesekian kalinya ia dibuat merintih dalam kenikmatan duniawi, "lututku lemes, ternyata bener, kalo jadi pacar kamu, aku dipake terus" Mario melanjutkan ucapannya.

"Kamu nyesel?" tanya Yusuf tersenyum.

"Yang ada ketagihan, mana mungkin aku nyesel" jawab Mario tertawa menyadari ucapan nakal yang keluar dari bibirnya.

Mario merebahkan kepala di atas dada Yusuf, memainkan jarinya dengan membelai perut Yusuf sambil terus memandangi wajah laki-laki yang telah resmi menjadi pacarnya, laki-laki yang selama ini sudah dicintai oleh Mario sejak hari pertama kedatangan Yusuf dan Yogi sebagai juniornya di kantor. Mario terkenang saat Yusuf diberi pilihan oleh Bu Ketty untuk bergabung dengan tim Mario atau tim Samuel, dengan lantang dan tak ada keraguan Yusuf memilih Mario sambil mengerlingkan mata, membuat jantung Mario berdetak tak karuan kala itu.

"Kamu kenapa ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Yusuf yang sadar karena Mario memperhatikannya terlalu lekat.

"Apa salah aku mandangin pacar?" Mario menjawab dengan balik bertanya.

"Aku jadi malu, kemaluanku kan gede," jawab Yusuf, "maksudnya rasa malunya gede" ralat Yusuf terkekeh, Mario mencubit hidung bangir Yusuf.

"Kamu udah pikirin ini mateng-mateng, kamu sadar kan kalo pacaran sama cowok?" tanya Mario masih tak percaya bahwa saat ini status keduanya berubah menjadi sepasang kekasih.

Yusuf membelai rambut sampai ke pinggang Mario, dengan lembut Yusuf berkata, "mas memang bukan pribadi yang baik, tapi mas janji, mas akan belajar menjadi yang terbaik untuk kamu. Mas juga sadar, mas banyak banget kekurangan dan kelemahan. Tapi mas percaya, kamu bisa lengkapi kekurangan mas. Mas juga belum pernah pacaran, jadi mas nggak tau harus bersikap kayak gimana sama pacar, kalo suatu saat kamu ngerasa ada yang harus mas perbaiki, jangan sungkan untuk bilang. Kamu berhak atur hidup mas, mas percayakan hidup mas sama kamu, karena mulai saat ini hidup mas juga milik kamu. Mas nggak bisa janjiin kebahagiaan berlebih, tapi mas bisa kasih kamu kebahagiaan yang cukup" Yusuf berkata panjang lebar sambil terus membelai Mario.

Mario merubah posisi, kini tubuhnya berbaring di atas tubuh Yusuf, menyilangkan tangan di dada Yusuf, Mario mengecup pipi Yusuf lalu ia berkata, "aku nggak butuh yang macem-macem mas, cukup setiap hari bisa peluk kamu kayak gini, aku udah merasa jadi orang yang paling bahagia di dunia. Makasih mas, kamu udah mewujudkan mimpiku untuk jadi pacar kamu, rasanya mendam cinta itu nggak enak banget."

"Emang bener kamu cinta sama mas sejak pertama kali ketemu?" tanya Yusuf melingkarkan tangan di pinggang Mario.

"Iya," Mario mengangguk, "aku juga nggak tau kenapa, tapi aku nggak pernah berharap lebih, aku nggak mau kamu akhirnya malah ...."

"Tapi kenyataannya sekarang Yusuf Asabi ini adalah pacar kamu, satu - satunya yang akan jadi pacar kamu, mas janji, My Rio" ujar Yusuf memotong ucapan Mario.

"Boleh aku minta mas panggil aku My Rio kayak tadi, tapi jangan depan orang lain ya" pinta Mario selalu memandangi wajah kekasihnya.

"Di depan Yogi nggak apa-apa kok" jawab Yusuf.

Mario mengernyitkan dahi, "emangnya Yogi tau?" tanya Mario kebingungan.

"Dia orang pertama yang tahu kalo mas udah mulai cinta sama kamu, Yogi yang selalu support mas untuk ngejadiin kamu pacar" jawab Yusuf mempererat pelukannya.

Bokong Yang Kusuka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang