Sore itu menjadi sore yang indah bagi Yusuf dan Mario. Keduanya saling berpagutan dalam peluk yang tak ingin lepas, ditemani sinar surya yang perlahan meninggalkan, seolah tak ingin mengganggu sepasang kekasih baru yang asyik bercumbu.
"Jadi kita pacaran?" tanya Yusuf setelah melepas pelukan dan pagutan bibirnya.
"Nggak," jawab Mario, "nggak salah lagi" lanjut Mario.
Yusuf langsung menggotong tubuh Mario, ia berlari semakin mendekati birunya air pantai dengan langit jingga yang masih menjadi atapnya. Tak Yusuf perdulikan teriakan Mario yang meronta-ronta untuk dilepaskan. Yusuf menceburkan dirinya dan Mario ke dalam dinginnya air laut dikala senja. Yusuf juga menenggelamkan Mario dan juga dirinya. Mereka berdua tenggelam dalam kesejukan ombak yang menerpa kulit sekaligus tenggelam dalam rasa bahagia dengan ikatan hubungan baru atas dasar cinta.
"Yusuf punya pacar!!" Yusuf berteriak tanpa rasa malu didengar orang. Lagipula pantai hari ini sepi, beruntung hari ini juga bukanlah hari libur, sehingga situasi mendukung seolah lokasi ini hanyalah milik mereka berdua saja.
Mario tersenyum dalam rasa haru, ia mengalungkan tangan pada kekasih baru yang sudah lama dicintainya. Mereka kembali berpagutan saat senja semakin turun dan menghilangkan lukisan berwarna jingga. Langit jingga perlahan menjadi kelam yang disebut malam, namun kedua insan itu tetap berpagutan, tak perduli terpaan ombak yang membuat tubuh terguncang, sepasang kekasih itu tetap berdiri tegap seolah menantang.
Mario melepas pagutan, tersenyum dalam samar warna langit yang berubah kelam. Mario menunjuk dada Yusuf, seolah menyentuh ulu hati kekasihnya secara langsung. Dalam senyum ceria, Mario berkata, "aku mau jadi satu-satunya yang ada disini."
"Pasti, you're the only one" ujar Yusuf.
"Janji?" Mario memberikan jari kelingkingnya.
Yusuf tersenyum lalu mengikat jari kelingking Mario dengan jari kelingkingnya, Yusuf membalas ucapan mario dengan yakin, "aku janji."
"Nggak akan ada lagi Yusuf yang suka main di tangga darurat, nggak akan ada lagi Yusuf yang suka jajan, nggak akan ada lagi Yusuf yang akan ngegodain cewek. Ini janjiku dan kamu boleh pegang janjiku sampai kapanpun" Yusuf melanjutkan.
"No, aku nggak minta sebanyak itu. Masalah cewek aku sama sekali nggak perduli, yang penting cowok di hati kamu cuma ada aku" balas Mario melingkarkan tangannya memeluk Yusuf.
"Laki-laki itu yang bisa dipegang cuma dua. Janjinya dan tititnya. Kamu udah pegang janji dari aku, sekarang aku minta kamu pegang tititku" ujar Yusuf terkekeh.
"Aku nggak mau berbagi sama plankton atau hewan laut lainnya, kenapa nggak bawa aku ke kamar, biar lubricant yang udah kubawa nggak mubazir" tantang Mario.
"Aku mau semaleman" balas Yusuf.
"As you wish" jawab Mario tersenyum.
"Mau aku gendong?" tanya Yusuf menawarkan.
Mario mempererat pelukannya, hatinya benar-benar bahagia, semua yang ia pendam selama ini berbuah manis, "aku berat, karena dosaku banyak" ujar Mario yang sudah nyaman di pelukan Yusuf.
"Tapi nggak seberat dan sebanyak cinta aku buat kamu" Yusuf membelai rambut Mario lalu mendaratkan kecupan di kepala kekasihnya.
Mario mendorong tubuh Yusuf, "gombal" kata Mario.
"Nggak lurus dong" timpal Yusuf.
"Itu gimbal, bulu kamu tuh gimbal" balas Mario.
Yusuf menggenggam jari Mario, "dan sekarang aku mau kamu ketemu bulu aku" ujarnya menarik Mario menuju ke tepi pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bokong Yang Kusuka (END)
De Todo⚠️ 17+ Boyslove, Gay, Bisex #Lagi proses edit buat dibenerin typo, kalo nemu typo, koment aja, slow# Yusuf Asabi, seorang pria normal yang berpetualang kesana kemari tanpa mengikat hubungan. Sudah banyak petualangan Yusuf bersama banyak wanita yang...