Chapter Special

11.5K 341 50
                                    

Bukan lanjutan, tapi cerita flashback. Buat yang kemaren penasaran sama Yogi dan Andrew.

KEKHILAFAN YOGI

"Ngehek!!" umpat Yogi menghampiri Yusuf yang baru saja ingin masuk kamar hotel.

Hari ini, perusahaan tempat mereka bekerja sedang mengadakan gathering ke Bali. Hotel yang mereka tempati berlokasi di Seminyak. Sejak dari Bandara Ngurah Rai, hingga menaiki bis menuju ke Seminyak, Yogi tak henti-hentinya mengungkapkan rasa kesal dan kecewa di hatinya, sebab ia harus tidur terpisah dengan Yusuf. Padahal Yogi sudah berencana menggaet dua wanita untuk ditiduri bersama Yusuf, Yogi juga sudah request ke panitia untuk dibuat satu kamar bersama Yusuf. Tapi kenyataannya setelah melihat list kamar, Yogi membaca jika ia dipisah kamar dengan Yusuf.

"Udahlah, tinggal switch aja, Mario sama Andrew, lu sama gua" Yusuf memberi usul.

"Kalo bisa sih enak, tapi lu denger sendiri kata si Boss Tekiong, 'haiya lu olang jangan pindah-pindah kamal, atau bonus lu olang bakal owe potong'." Ujar Yogi mengikuti gaya bicara Big Boss di kantornya. Kalau Bu Ketty, Yogi masih berani membantah, kalau sudah Big Boss yang bicara, terpaksa Yogi menurut saja.

"Masih aja ngedumel, udah sana ke kamar lu, gua mau tidur, capek jadi musafir!" usir Yusuf.

"Lerr, tiati lu. Mario homo, awas lu diisep diem-diem pas lagi tidur." Yogi tertawa setelah menggoda Yusuf.

"Kalo dia emang ngelakuin itu, gua biarin, yang penting gua merem bayangin si Dina atau si Amanda." Yusuf menyeringai dengan menaikkan alisnya.

"Goblok!, udahlah, gua mau tidur juga, tar malem kita keluar ya, cari cewek Bali lah, kali aja ketemu Bule, belum pernah kan cobain punya Bule," seloroh Yogi tertawa meninggalkan Yusuf yang masuk ke kamarnya.

Kamar Yogi hanya terpisah jarak dua kamar dari kamar Yusuf. Yogi menempelkan kartu untuk membuka pintu. Setelah sampai di dalam kamar, Yogi melempar sembarangan tas carier yang ia gendong.

"Panitianya siapa sih!, goblok banget!!, heran!" umpat Yogi berbicara sendiri, ia mendengus kesal, "ya kali dikasihnya single bed, terus gua ama Andrew tidur satu ranjang gitu, bloon banget!."

Tapi karena perjalanan cukup melelahkan, Yogi memutuskan untuk merebahkan diri, ia menguap dan mulai memejamkan mata. Namun baru saja ingin tertidur lelap, pintu kamar Yogi diketuk seseorang.

tok tok tok

Yogi membuka mata, ia menggaruk kepalanya yang gatal dan menggerutu karena hasrat ingin memejamkan mata diganggu oleh suara ketukan itu. Dengan langkah malas, Yogi membukakan pintu kamar. Andrew berdiri menundukkan wajah, ia merasa canggung karena selain berbeda Divisi, mereka juga tidak terlalu mengenal, hanya sekedar tahu nama dan wajah saja.

"Makanya, sampe hotel langsung cari kamar, biar bareng, ganggu gua mau tidur aja!" ketus Yogi melihat Andrew yang berdiri di luar.

"M--maaf A Yogi, tadi aku teh nyasar, salah keluar lift" ujar Andrew merasa tidak enak.

"Ya udah masuk, bawa-baww koper, lu mau minggat dari rumah!" Yogi meninggalkan Andrew yang masih berdiri di depan pintu.

Andrew diam saja. Ia menyusul Yogi masuk, lalu merapikan barang bawaannya di sudut ruangan. Matanya tertuju pada sepatu, kaos kaki dan tas milik Yogi. Andrew berinisiatif merapikan, ia meletakkan sepatu dan kaos kaki Yogi di rak sepatu yang ada di dekat pintu. Lalu tas Yogi ia letakkan persis di samping kopernya.

"Makasih lho, baek amat lu Ndrew" ujar Yogi membiarkan, sedangkan Yogi sudah merebahkan tubuhnya lagi diatas kasur empuk dengan melebarkan tangan.

"A Yogi mau mandi duluan apa aku duluan," tanya Andrew dengan handuk yang sudah ada di tangannya.

Bokong Yang Kusuka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang