2. Yang Penting Croot

47.9K 967 22
                                    

⚠️Udah ditulis ini cerita Bisex, jadi ada cerita sex antara boy & girl,
_________________________________________

Mau janda atau perawan
yang penting berlubang

Itulah moto hidup Yusuf. Rasanya sehari tidak ngeue, Yusuf kehilangan setengah usianya. Bukan lebay, tapi memang kecanduan itu susah disembuhkan. Yusuf tahu ini tidak benar, tapi mau bagaimana lagi, Yusuf tidak bisa menaklukkan hasratnya yang selalu bergairah.

Sepulang dari ketemu client, Yusuf masih kesal dengan Yogi yang membohonginya. Katanya client Yogi bodynya aduhai, nyatanya? aduhai darimana, teteknya saja sudah pindah ke perut, bagaimana mau dikatakan aduhai, aduh pusing yang ada.

Yusuf menghempaskan tubuhnya di atas kursi yang ada di meja kerja. Terdiam melamun, tak sengaja melirik meja kerja Mario yang ada di depannya, dan bayangan pantat sekal Mario yang digenjot laki-laki tadi siang kembali terlintas di pikiran Yusuf. Bukan karena penis si lelaki, tapi karena bongkahan bokong Mario yang bagai buah melon itu yang Yusuf pikirkan. Dan lagi-lagi memikirkan bokong Mario membuat Yusuf gatal (gaceng total).

Yusuf sedikit malas untuk kembali lagi ke kantor sore ini kalau bukan karena telepon dari Ketty Ekawati, atasannya yang juga atasan Mario dan juga si bajingan Yogi. Bu Ketek (Ketty Ekawati) yang bisanya cuma menyuruh, sedangkan dia sendiri tidak pernah muncul di ruangan Yusuf. Desain kantor ini memang aneh. Bukan satu ruangan satu divisi seperti kantor Yusuf sebelumnya, tapi setiap ruangan sekat diisi oleh dua orang dengan memiliki pintu ruangan masing-masing. Sebagai marketing eksport, Yusuf dipasangkan dengan Mario yang menjadi partner kerjanya, itulah kenapa Yusuf akrab dengan Mario, walaupun tidak seakrab seperti Yogi.

Yusuf beranjak dari kursinya menuju kursi Mario. Sesuai perintah Ibu Ketek, Yusuf harus menyelesaikan report Mario hari ini. Mengingat Mario sering membantu, Yusuf dengan sukarela membantu Mario juga. Saat Yusuf membuka komputer Mario, ternyata komputernya menggunakan password. Tak butuh waktu berpikir, Yusuf segera menelpon Mario. Ia merogoh kantong celana bagian depan, menyentuh handphone dan juga penisnya yang menyelip. Belum sempat diambil ternyata hape Yusuf bergetar, getarannya terasa ke kepala penisnya, Yusuf jadi keenakan dan enggan mengangkatnya.

"Hallo Marimar" ujar Yusuf karena melihat layar hape bertuliskan Mario bokong bohai. Yusuf merubah nama Mario setelah melihat bokongnya saat mandi.

"Yusuf, kata Bu Ketty lu disuruh kerjain report gua ya, password komputer gua MAUYAAJA, gede semua" Mario menjelaskan sambil mengeja passwordnya.

"Sejak kapan lu panggil gua Yusuf?" tanya Yusuf yang salah fokus.

"Nggak apa-apa, biar sama kayak yang lain" jawab Mario, "ya udah Suf, makasih ya, sorry ngerepotin".

Panggilan Mario terputus, Yusuf merasa janggal, apa karena dirinya memergoki Mario tadi, lalu Mario malu dan berusaha membatasi jarak. Yusuf jadi merasa seperti orang lain. Sama saat Yogi ngambek dengan Yusuf, Yogi akan memanggilnya Yusuf dan itu aneh bagi Yusuf. Yusuf lebih suka dipanggil Peler oleh Yogi, dipanggil Sabi oleh Mario.

Yusuf menepis pikiran buruk, lagipula kenapa dirinya harus memaksa Mario memanggilnya Sabi, mau Yusuf atau Sabi kan sama saja. Panggil sayang juga boleh, ada-ada saja memang.

Yusuf membuka password komputer dengan kata sandi yang diberikan Mario, yaitu MAUYAAJA. Password aneh. Layar berganti menampilkan foto Mario yang shirtless. Ternyata selain bokongnya montok, dadanya juga bulat, putingnya besar, perutnya sixpack. Yusuf juga tidak kalah, hanya untuk bagian perut, Yusuf memang kalah telak. Semua karena si Yogi selalu ngajak clubbing untuk minum alkohol dan ngebungkus cewek-cewek. Cakep dikit Bungkushhh!! begitulah Yusuf dan Yogi.

Bokong Yang Kusuka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang