Special Part (1)

77 12 0
                                    

Happy reading:)

***


Sungguh semuanya berjalan lancar sesuai ekspektasi Stella. Angga dan Stella dikaruniai anak kembar yang sangat cantik. Raley dan Ralyn mereka tumbuh dengan baik.

"Seneng ya rasanya lihat anak-anak kita rukun kaya gitu," Ally menatap senang kearah anak-anak yang sedang bermain bersama. "Semoga aja sampai besar nanti mereka masih tetep rukun sama-sama terus."

Stella tertawa kecil, "Iya semoga aja."

Terlihat kedatangan Jio, Zeline, dan juga anak laki-laki mereka yang umurnya tidak beda jauh dengan anak Stella dan juga Ally. "Wah Zio apa kabar?" tanya Stella sambil memeluk Zio.

"Baik, Ma. Mama Stella apa kabar?" Zio balik bertanya.

Zio memang lebih dekat dengan Stella ketimbang dengan Zeline yang notabenenya ibu kandung Zio. Zio memanggil Stella dengan embel-embel mama karena Zio begitu menyayangi Stella layaknya ibu kandungnya.

"Alhamdulillah kabar Mama baik."

Stella mengalihkan pandangannya kepada Zeline. Zeline tidak banyak berubah. Sifatnya pun masih mirip-mirip dengan yang dulu. Caranya berpakaian, caranya menatap, caranya tersenyum dan tertawa, sungguh masih Zeline yang Stella kenal.

"Balik ke Indo kapan, bro?" tanya Angga akrab.

"Kemarin sih, cuma baru sempet jalan-jalan sekarang. Capek banget perjalanan dari Prancis ke Indo lama."

"Ini kita mau pulang ke Prancis makanya kesini dulu."

Sontak, Stella membelalak. Stella tidak salah dengar, kan? Apa kata Zeline barusan? Pulang? Padahal baru kemarin sampai Indonesia, mereka sudah ingin pulang saja.

"Lah? Beneran? Mau pulang hari ini?"

"Iya."

Stella langsung menghampiri Zio lalu memeluknya. Stella tidak rela jika dia harus berpisah dengan Zio. Terakhir ketemu dengan Zio saja waktu Zio lahir. Dulu Angga, Stella, dan teman-teman terdekat mereka ke Prancis untuk menjenguk Zeline dirumah sakit.

Zeline sempat divonis oleh dokter, katanya salah satu tidak akan selamat. Entah itu ibunya atau anaknya. Dan beruntunglah keduanya selamat.

"Eh? Kenapa Ma?"

"Kamu disini aja, ya? Jangan ikut Mama Zeline ke Prancis," pinta Stella. Air mata bercucuran, dia sangat merindukan Zio.

Dulu, Stella sangat ingin mempunyai anak kembar laki-laki dan perempuan, namun yang lahir malah anak kembar perempuan semua. Tapi tidak apa-apa, itu sudah takdir. Stella harus menerima dan mensyukurinya.

Angga mengelus pundak istrinya lembut. "Udah ya, sayang. Kamu gak boleh misahin Zio sama orang tuanya sendiri," ujar Angga menenangkan.

Stella melepaskan pelukan eratnya pada Zio. "Zeline, kenapa kalian gak tinggal di Indonesia aja?" tanya Stella agak memaksa.

"Jio masih banyak pekerjaan disana. Jadi, untuk waktu lama kita bakalan menetap di Prancis dulu. Entah kapan balik ke Indonesia lagi. Aku juga gak tau mau sekolahin Zio di Prancis atau di Indo," jelas Zeline.

AURISTELLA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang