Happy reading:)
Sebagian orang
lebih memilih diam, daripada
ikut campur urusan orang.
~Auristella Grizelle***
Sejak kejadian kemarin, sikap Angga berubah drastis. Angga seperti sedang jaga jarak dengan Stella. Sebenarnya, apa yang Angga ketahui tentang Gara?
"Gue cuma tahu tentang Gara sedikit."
Refleks, Stella mengenggam tangan Angga. "Lo tahu dimana dia sekarang?"
Angga menatap tangan Stella, membuat Stella tersadar lalu melepaskan genggaman itu.
"Nggak. Ya udah gue pergi dulu." Angga pergi meninggalkan Stella dengan pikiran Stella yang berkecamuk.
Apa sih yang Angga tahu tentang Gara? Apa ada yang Angga rahasiakan dari Stella? Sebenarnya rahasia apa yang Angga sembunyikan darinya?
Tring!
Ponsel Stella berbunyi nyaring, membuat dirinya mengerjapkan matanya berulang kali. "Eh, siapa sih?" gumamnya seraya membuka ponselnya.
Unknown:
Hai, Grizelle!Pusing.
Itu yang Stella rasakan saat ini. Dia resah, siapa yang mengiriminya chat seperti itu? Apa orang tersebut juga mengenal Grizelle? Gadis kecil yang sudah lama tiada?
Lo siapa?
Hening.
Tidak ada jawaban dari nomor tidak dikenal itu. Ini membuat Stella semakin gelisah. Dia tidak bisa tinggal diam, bagaimana ini?
Kepala Stella semakin berdenyut, membuatnya seakan hampir kehilangan kesadarannya. Stella harus menghubungi siapapun yang bisa menolongnya.
Tangan Stella asal memencet nomor orang. Stella sudah tidak kuat lagi. Akhir-akhir ini dia sering mengalami pusing begini.
Pandangannya mulai berkunang-kunang. Saat menyadari telepon sudah terhubung, Stella berusaha untuk mengatakan sepatah kata dengan sisa tenaga yang dia punya.
"Hallo, whoever you are, help me in the reading garden." pinta Stella lemah.
Hilang sudah kesadarannya setelah mengatakan satu kalimat Inggris itu. Stella berharap jika itu Ally, Aileen, Bintang, atau bahkan Kaila.
Siapapun itu, tolong Stella. Dia sudah terkulai lemas tak sadarkan diri di taman baca.
"Stella, lo kenapa sih?" tanya seseorang lalu menggendong Stella ala bridal style. "Untung yang lo telpon gue, kalo orang jahat gimana coba?" kesalnya sambil terus membawa Stella keruang UKS.
Beruntunglah dia, suasana sepi. Tidak ada satupun orang berlalu lalang. Itu membuatnya lebih leluasa untuk membawa Stella ke UKS. Dia tidak mau rencananya akhir-akhir ini gagal jika Stella tahu dirinya lah yang telah membawa Stella ke UKS.
Mungkin ini adalah takdir yang buruk untuk seorang pria yang kini sedang mengobati Stella. Tidak ada satupun penjaga di UKS, alhasil dia yang harus turun tangan untuk mengobati Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELLA (LENGKAP)
RomanceAku suka novel, suka cokelat, dan juga suka kamu. ~ ~ Diantara beribu bintang dilangit yang membentang, hanya kamu seorang yang mampu membuatku terang benderang. ~ Diatas laut yang terhempas luas, hanya ada aku satu-satunya orang yang dapat membuatm...