Happy reading:)
Gemuruh petir
menemani gelapnya gulita.
Mengusir kesunyian nyata
yang selalu datang melanda.
Temani aku dimalam
yang senantiasa membuat
pikiranku tersita.
~Auristella Grizelle***
Mengingat cuaca panas yang sudah berganti menjadi dingin, Stella selalu membawa pelindung kalau-kalau hujan turun. Tapi, tidak untuk kali ini. Stella lebih memilih pergi tanpa membawa persiapan apa-apa untuk melindungi dirinya dari hujan.
Hari ini sekolah libur. Stella berencana untuk me time. Bukan apa, jujur, Stella lebih suka jika pergi kemana-mana sendirian.
Untuk sekadar menenangkan pikirannya yang berkecamuk. Seperti biasa, Stella berkuliner. Jika sudah seperti ini, Stella akan memakan semua makanan yang menarik untuknya. Dan yang pasti, enak untuk dinikmati.
Alasan terbesar Stella kali ini adalah kekasihnya, Angga. Stella sesungguhnya tidak ingin melakukan hal bodoh ini. Tapi, mau tidak mau Stella harus melakukannya.
Sudah sejak seminggu yang lalu Stella menjauhi Angga. Dia selalu melontarkan alasan-alasan apa saja jika Angga mengajaknya kencan atau sekadar bertemu.
"Gue capek." keluh Stella sembari memijit pelipisnya.
Bukan cafe yang Stella datangi, dia sekarang berada disebuah mall besar yang ada di Jakarta.
Sejenak, Stella terpukau melihat banyaknya produk kecantikan yang dipajang dibagian stand make up. Tahan, Stella tidak boleh tergiur dengan banyaknya produk make up baru yang saat ini sedang trend dikalangan anak remaja seusianya.
Stella fokus pada tujuan utamanya, yaitu stand food & drink. Dia mulai menyusuri berbagai makanan dan minuman menarik yang terpampang indah dan siap dinikmati.
Setelah duduk dan memesan menu disalah satu stand makanan dan minuman, Stella mematikan ponselnya.
Sengaja Stella mematikan ponselnya agar tidak ada satupun yang bisa mengganggu acaranya ini. "Gara." lirih Stella memanggil nama Angga, pelan, sangat pelan, sampai tidak ada yang bisa mendengarkannya.
Saat melihat ke sekelilingnya, Stella agak tertegun. Disini, hanya Stella yang sendirian. Semua orang datang bersama teman, keluarga, maupun kekasihnya.
"Haha, emang dari dulu gue selalu sendirian." ujar Stella hambar sembari menertawai dirinya sendiri.
Selang beberapa menit, menu pesanan Stella sudah datang, Stella membalas senyum ramah pramusaji itu. "Selamat menikmati!" ucap pramusaji itu kepada Stella.
"Terima kasih." balas Stella. Pramusaji itu meninggalkan Stella setelah menyelesaikan tugasnya.
Mata Stella bercahaya saat melihat begitu banyak makanan dihadapannya ini. Sangat menggiurkan dan siap untuk dinikmati.
Suap demi suap makanan masuk kedalam mulutnya. Lezat. Mall ini memang tidak pernah mengecewakan. Selalu membuat pengunjung puas dengan apa yang ada didalamnya.
"Eh lo tahu gak? Kemarin gue lihat Kak Angga barengan sama Zeline."
Mendengar nama Angga dan Zeline disebut, refleks Stella menghentikan aktivitas makannya. Dia menajamkan pendengarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELLA (LENGKAP)
RomanceAku suka novel, suka cokelat, dan juga suka kamu. ~ ~ Diantara beribu bintang dilangit yang membentang, hanya kamu seorang yang mampu membuatku terang benderang. ~ Diatas laut yang terhempas luas, hanya ada aku satu-satunya orang yang dapat membuatm...