Happy reading:)
Semacam rasa rindu yang pada umumnya dirasakan oleh orang lain.
Tapi, mana mungkin gue rindu dia.
~Anggara Zardi***
Sepertinya ada seseorang yang saat ini sedang uring-uringan karena sudah lama tidak melihat adanya Stella disekolahan.
Rindu? Tidak mungkin seorang Angga rindu dengan Stella. Hanya saja, hati Angga serasa sepi. Tidak ada orang sehebat Stella. Hebat dalam hal mempermainkan dirinya.
Ini semua hanya karena Angga ingin menagih perkataan Stella yang katanya akan mempertimbangkan keputusannya untuk ikut ekstra basket atau tidak. Bukan apa, soalnya sebentar lagi akan ada event.
"Ada yang lihat Stella, gak?" tanya Evan kepada salah satu sahabat Stella yang diyakini namanya Ally.
Sudah hampir seminggu Stella tidak masuk dengan keterangan sakit. Dan ponselnya pun tidak dapat dihubungi. Jika seperti ini, bisa-bisa sahabat Stella cemas dengan keadaan Stella.
"Sudah seminggu Stella gak berangkat. Katanya sih, sakit." jawab Ally memberitahu.
Mendengar keterangan dari Ally barusan, membuat Angga semakin penasaran. Kenapa Stella sakit selama itu? Apa dia memang benar-benar spesies langka?
Ally memperbaiki posisi novel yang dia pinjam dari perpus. Ternyata berat juga. Ada empat buku yang dia pinjam, tebal-tebal lagi, pantesan berat. "Kalo mau info lebih lanjut, sih, bisa langsung tanya sama adiknya." sambung Ally kemudian.
"Yang mana?" kini giliran Angga yang bersuara.
Sepertinya Ally susah mengingat nama seperti Stella. Dapat dilihat dari eskpresinya yang kebingungan. Daripada Stella, mungkin Ally lebih pelupa.
Beberapa menit menunggu Ally mengingat, akhirnya Ally ingat juga siapa adik Stella. Padahal mereka sekelas, bisa-bisanya Ally lupa. Habis mau bagaimana lagi, Stella tidak pernah bercerita langsung tentang adiknya itu kepada Ally.
Terakhir, hanya perang antara Stella dan adiknya. Selebihnya, Stella tidak pernah membahas tentang adiknya itu. Dan Ally juga tidak terlalu penasaran dengan adik Stella.
"Namanya Ze... Zekasa..." jawab Ally ragu-ragu. "Eh, bukan. Ze siapa ya, gue lupa, Kak." akhirnya Ally menyerah untuk mengingat adiknya Stella itu.
Kedua bola mata Ally menangkap sosok Aileen yang tidak jauh dari tempatnya saat ini. "Ayo, ikut gue, Kak!" ajak Ally pada kelima kakak kelasnya itu.
Tanpa bertanya lebih lanjut, Angga and the gank mengekor dibelakang Ally, mereka menuruti komando Ally tanpa membantah. Entah kemana Ally akan membawanya, mereka ikut saja.
"ALIEEEEENNNNN!!!" panggil Ally untuk kesekian kalinya, karena dirinya sudah lelah mengejar Aileen bolot itu.
Mendengar namanya dipanggil, Aileen berhenti, kemudian menengok kebelakang. Melihat ada segerombol orang yang mengejarnya, Aileen bingung. Sekurang kerjaan itu, kah, mereka? Sampai mengejar-ngejar Aileen.
"Apa?" tanya Aileen enteng.
"Kuping lo kenapa sih?!" bentak Ally sembari menetralisirkan irama jantungnya yang tidak teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELLA (LENGKAP)
RomanceAku suka novel, suka cokelat, dan juga suka kamu. ~ ~ Diantara beribu bintang dilangit yang membentang, hanya kamu seorang yang mampu membuatku terang benderang. ~ Diatas laut yang terhempas luas, hanya ada aku satu-satunya orang yang dapat membuatm...