♤♤♤
"ITTAI!! ITTAI!!! HENTIKAN ITU!!"
Percuma, percuma Senra terus menolak dada Shima
Nyatanya gerakan Shima hanya semakin cepat
Hole nya yang perih karena tadinya dimasukkan dildo kembali perih juga sakit karena Shima memasukkan miliknya kedalam diri Senra
Senang? Tentu saja tidak, walau Senra mencintai Shima, memangnya siapa yang mau melakukan sex secara kasar tanpa adanya sedikit rasa cinta dari pendominasi?
"Ini sakit, aku serius, kumohon hentikan" dengan isak tangis dibibir Senra, tangannya masih terus berusaha menolak dada Shima
"I'm coming, Senra"
♤♤♤
Hari yang cerah dan indah, mungkin karena tadi malam hujan turun dengan deras ketika jam 2 pagi
Tapi cerah itu tak mempengaruhi seorang pria bersurai kuning yang benar benar kacau hari ini
Iris kuningnya perlahan terbuka, menoleh kekanan dan kekiri namun tak menemukan sosok pria yang telah membuatnya jadi seperti ini, dan lagi dia masih berada dikamar dimana dia 'disiksa'
Senra bangun, bersandar pada kasur, hole nya masih terasa perih, juga...penuh
Menoleh kebawah, dimana ada darah disana
Entah darah karena sebuah benda yang besar memaksa masuk kedalam sesuatu yang memiliki ukuran kecil, atau entah karena sebuah luka yang ditorehkan pada sebuah tubuh
Senra dengan susah payah berjalan kearah kamar mandi, tak berniat pergi kekamar mandi utama, dia hanya ingin kekamar mandi di kamar Shima karena hanya itu yang memiliki jarak dekat
Senra menatap dirinya dipantulan cermin
Menampilkan dirinya yang benar benar kacau, dari rambut yang tak tertata rapi, bibir yang sedikit merah juga birudan darah yang mengering disudutnya, kissmark yang entah ada dileher atau dada bahkan perut, atau luka yang entah kenapa semakin banyak, hampir menutupi kulit seputih susu itu dengan warna merah
"I-ittai" lirih Senra pelan
Dia menoleh kebelakang, sebuah cairan lengket keluar dari hole nya
Jijik, Senra memasukkan satu jari nya kesana
Lalu mengeluarkannya dan melihat tangannya sendiri
"Ini...benar-benar menjijikan"
♤♤♤
Bahkan mandi pun terasa sulit, entah air hangat, dingin, atau panas
Setiap air yang terkena luka Senra semuanya tetap perih
Hingga kepalanya terasa pusing, juga bibir yang dapat dia rasakan mulai dingin
"A-ahhh, kenaoa semua nya berputar?" Perlahan Senra yang sudah memakai kimono itu bersandar pada dinding kamar mandi
Kakinya lemas, perlahan merosot kebawah
Dan bodohnya Senra lupa mengunci pintu kamar mandi, dimana pintu itu terbuka dan menampilkan sosok pemuda bersurai ungu
"Ckk....kau selalu menyusahkan" Shima menarik rambut Senra, membuat sisurai ungu yang yakin jika dia pasti akan tak sadarkan diri beberapa saat lagi
Senra tak menjawab atau berteriak bahkan merintih, hal itu juga membuat Shima bingung, dalam hati tersenyum licik, dia punya sebuah rencana
Dengan tangan yang masih menarik rambut Senra, Shima meraup kasar bibir yang sedikit biru itu
Senra dengan sisa kesadaran mencoba lepas, ya kalau rambutnya cuman ditarik gapapa, tapi kalau main nya bibir yang pasti berhubung pada pernafasan maka itu bermasalah
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me? please love me! [ShimaSen] ✔
Novela Juvenil[TAMAT] ♤♤♤ Hanya fanfic, sekali lagi, HANYA FANFIC TYPO BERTEBARAN! Tetap beri dukungan berupa vote walau sudah selesai TvT♡ ♤♤♤ Andai...saat itu dia mendengarkan ucapan temannya Maka hal ini...tak akan pernah terjadi Mereka berdua seakan menghukum...