♤♤♤
Matahari pagi mulai menampakkan dirinya
Suara burung juga mulai bersahutan, jendela disetiap rumah bahkan apartemen mulai terbuka
Pagi ini, setiap manusia akan memulai keseharian seperti biasaAh--
Ralat
Manusia akan memulai keseharian yang istemewa
Hari minggu
Tapi berbeda dengan sosok bersurai kuning yang tengah dibungkus selimut ini, aktifitas semalam membuatnya benar-benar lelah
Iris nya terbuka, berkedip beberapa kali untuk menormalkan pandangan
Tapi matanya melirik kearah kanan, dimana dia tak menemukan pelaku yang membuat seluruh tubuhnya sakit
Melirik lagi keatas nakas dimana terdapat coretan singkat diatasnya
'Ibuku ingin menemui malam ini'
Dari surat itu dia juga tau maksud sebenarnya
♤♤♤
"Ibu mu bilang dia tidak ingin melihat segores luka ditubuh Senra" Shima yang tadinya fokus pada laptop menoleh kearah Luz yang kebetulan mampir dikantornya
"Dari mana kau tau?" Tanya Shima
"Kami bertemu di salon saat aku ingin mengganti warna rambut" balas Luz
Shima menghela nafas kasar, memijit pelipisnya pelan
"Kenapa kau membenci Senra?" Tanya Luz
Shima menaikkan satu alisnya heran, tak biasanya jerapah seperti Luz akan bertanya hal seperti itu
"Dia hanya pengganti Kitsu, lagipula kenapa Kaa-San memaksaku menikahinya"
"Yah...disaat kau tau dimana Kitsu, kau akan menyesal telah mencarinya"
"Aku duluan!"
Luz melangkah pergi
Meninggalkan Shima dengan 1001 pertanyaan diotaknya
Dia sudah pernah mendengar kata itu
♤♤♤
"Ka-katanya Kaa-San mau ketemu aku?" Senra melihat Shima membuka pintu kamarnya sedikit kaget
Ini masih jam 15.26
Sedangkan jadwal pulang Shima pulang jam 18.00 dan mereka akan pergi kerumah ibu Shima jam 20.00
"Huhh....ganti pakaian mu!" Ujar Shima pada Senra
Senra mengangguk mengerti, mungkin jadwal pergi kali ini sedikit awal
Berbeda dengan Senra yang tengah ganti baju, Shima malah mengotak atik ponselnya menghubungi seseorang
Tapi beberapa menit kemudian perhatian Shima berfokus pada Senra yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hoodie hitam yang menutupi jari-jarinya, hoodie itu benar-benar kebesaran!
"Apa kau tidak memiliki baju lain?" Tanya Shima
Bukan tak suka, dia hanya tak ingin hatinya berkata jika anak didepannya ini imut
"Ka-kan kita mau kerumah Kaa-San, juga Kaa-San pasti akan memarahimu karna aku terluka" ujar Senra
"Ahh...sudahlah, ikut aku"
Berbeda dengan pasangan lainnya yang berjalan berdampingan, Senra malah berjalan dibelakang Shima
Melihat itu entah kenapa Shima kesal sendiri, menarik tangan Senra kasar dimana itu menimbulkan sedikit ringisan sakit sari Senra
"Kita akan mencarikan mu baju dan sedikit jalan-jalan, lagipula kau hampir tidak pernah keluar rumah jika bukan kerumah Kaa-San"
♤♤♤
"Jelek! Ganti!"
Senra mengerucutkan bibirnya kesal, ini sudah ke 7 kali Senra bergonta ganti baju yang direkomendasikan toko ini
"Maaf tuan, kami tidak mengerti selera anda, bagaimana jika anda yang memilih baju untuk nya?" Saran wanita pegawai toko
"Iya juga, kalau begitu..."
~~~
"A--"
Bibir Shima membuka mulutnya seakan ingin berkata, tapi tak ada satupun kata yang keluar, dia memegang kepalanya tiba-tiba
"Ma-maashi daijobu?" Tanya Senra panik
Shima menoleh, iris ungu dan kuning itu bertemu
Penampilan Senra...
Dengan kaos ungu muda juga jaket bewarna hitam serta celana bewarna hitam
Serta jepit rambut berbentuk rubah, penampilan yang entah kenapa mengingatkan Shima pada seseorang
"Aku baik-baik saja, menyingkirlah" Senra menjauh dari tubuh Shima
Shima menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan bayang-bayang seseorang itu
"Aku akan membayar duluan, sebaiknya kau tunggu diluar"
Senra mengangguk
♤♤♤
"Boleh aku bertanya?" Senra membuka suara
Shima menoleh kesamping
"Huh...silahkan"
"Kenapa tidak naik mobil?" Tanya nya
"Hanya ingin mencoba suasana baru"
Ahh....
Senra menganguk, tapi kepalanya tanpa sengaja melihat kearah penjual es cream
Shima melihat arah pandang Senra, selanjutnya pemuda bersurai ungu itu tersenyum samar
"Umur saja yang gede, tapi tingkah masih kayak bocah"
Senra menatao Shima kesal, berkedip beberapa kali, pipinya memerah karna malu
"S-siapa bilang aku mau es cream!?" Tanya Senra kesal
"Siapa yang bilang kalo kau mau es cream?"
Skakmat
Senra memukul kepalanya pelan, malu
"Bercanda, ayo beli!"
♤♤♤
"Kenapa kamu kayak akrab banget sama noona penjual es cream tadi?" Tanya Senra sambil sesekali menjilat es cream miliknya
Shima yang tengah menggigit es cream nya tampak terdiam sebentar
"Aku mengenalnya sejak kecil, temanku yang lain juga begitu" Senra lagi-lagi mengangguk mengerti
"Ngomong-ngomong..." Senra menghentikan langkahnya, hal itu juga membuat Shima berhenti melangkah
"Terima kasih..."
"Untuk hari ini"
Senra tersenyum, jantung Shima terasa seperti dipompa ulang, senyuman yang lagi-lagi mengingatkannya terhadap seseorang
"Kalian..."
Kedua anak bersurai kuning dan ungu itu menoleh, kaget
♤♤♤
Exx up:3
Mohon tinggalkan jejak dengan memberi vote atau komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me? please love me! [ShimaSen] ✔
Roman pour Adolescents[TAMAT] ♤♤♤ Hanya fanfic, sekali lagi, HANYA FANFIC TYPO BERTEBARAN! Tetap beri dukungan berupa vote walau sudah selesai TvT♡ ♤♤♤ Andai...saat itu dia mendengarkan ucapan temannya Maka hal ini...tak akan pernah terjadi Mereka berdua seakan menghukum...