#9. memory

90 21 2
                                    

♤♤♤

"Dengar ini, sekali lagi...kau hanya pengganti, saat aku menemukan Kitsu, jauhi aku, jangan muncul didepanku lagi, atau didepan Kitsu"

♤♤♤

"Ada apa?" Tanya Senra dengan sedikit gugup kala menemukan sisurai ungu yang tengah menatap kosong jalan raya didepannya

Lampu yang tadinya bewarna merah perlahan berubah menjadi hijau, mobil yang dikendarai mereka akhirnya kembali jalan

Cuaca dingin barusan sempat membuat mereka mampir kesebuah mini market hanya untuk membeli kopi panas

"H-hei? Mashii? Ada apa?" Senra curiga, jika Shima sudah melamun seperti tadi makanya hal buruk akan terjadi

Shima melirik Senra

"Tidak ada"

Justru kalimat itu yang Senra takutkan!
Shima itu seperti seorang gadis!
Yang mulutnya berkata 'gapapa' tapi sebenarnya 'kenapa-napa'

Senra yang tadinya berpikir tentang siksaan apa lagi yang akan dia dapatkan seketika larut dalam sebuah memory

Memory yang...

♤♤♤

"Chima kenapa?"

"Gapapa, humph!"

Ditaman tempat mereka biasa bermain, dua anak dengan surai ungu dan kuning tampak saling tak bicara, Shima dan senra

Yang surai ungu sepertinya mode ngambek dan surai kuning tau akan hal itu lalu berusaha membujuk

"Nee Chima!! Jangan cuekin Senla!" Sisurai kuning a.k.a Senra mengguncang bahu Shima pelan

"Chima gak cuekin Senla! Udah ih lepas!" Shima, menyentak tangan Senra yang berada dibahunya dengan sedikit kasar

Senra memegang tangannya yang barusan disentak, menatap Shima dengan mata berair

"K-kalo Chima gak c-cerita masalahnya...gimana Senla bisa tau le-letak salah Senla" Senra menunduk dalam, sedikit terisak namun dia tahan

Tangannya memeluk erat boneka rubah kuning itu

Tapi isakan yang ditahan tak berlangsung lama, Shima menoleh kebelakang, dan menemukan Senra yang tengah menangis

Gawat! Dia terlalu berlebihan

Dan dia akan hal itu!

"U-uhh Senla! Jangan nangis dong! Iya-iya Chima cerita, tapi jangan nangis lagi!" Shima berjalan mendekari Senra lalu memeluk anak itu erat

Beberapa menit mereka berpelukan, orang-orang yang berlalu lalang menatap mereka gemas, ingatkah mereka jika ini taman umum?

Lihat saja wanita wanita kantoran yang selesai dengan jam istirahatnya kini tengah memotret mereka

"Udah tenang kan? Sini duduk!" Ajak Shima

Senra dan Shima kemudian berjalan lalu duduk dikursi taman itu

"Kenapa Chima ngambek?" Tanya Senra to the point

"Ha-habisnya Senla dari tadi pagi asik mulu main sama Sakata" Shima menoleh kekanan, tak berniat menatap Senra, juga menyembunyikan rona merah dipipinya

"Ha?? Chima cemburu?"

"GAK GITU JUGA!!" Shima segera berteriak, membuat orang-orang menatap aneh mereka

"Chima yang jujur dong!" Senra menggembungkan pipinya kesal

"U-uh, i-iya!! Aku cemburu!!"

♤♤♤

"Hhahaha" tawa pelan Senda didalam mobil membuat Shima menatap aneh pemuda disebelahnya

"Apa yang kau tertawakan?" Tanya Shima

"Hnn??? Enggak ada, cuman teringat memory masa lalu"

Shima tak membalas, memilih diam, hingga tanpa sadar mobil mereka telah sampai dihalaman rumah

"Ikut aku!"

♤♤♤

"Akh-!" Senra sedikit meringis kala punggungnya dengan keras menabrak dinding dibelakangnya

Shima kembali mengkabedon Senra

"Dengar ini, jangan terlalu berlebihan dengan Kaa-San, seolah kau yang disakiti!"

"Dan juga...kau hanya pengganti! Disaat Kitsu ketemu...tanda tangani surat perceraian kita...jangan muncul didepanku...didepan Kaa-San...didepan Kitsu.. maupun keluargaku sendiri!"

Shima menjauh, Senra perlahan merosot kebawah, dia sering mendengar kalimat itu, tapi entah kenapa kali ini terasa lebih sakit...

Mungkin kah karena matanya yang tak sengaja bertubrukan dengan iris Shima dimana dia melihat kebencian memancar pada pandangan itu?

"Aku punya pekerjaan dikantor, mungkin pulang lebih malam, jika kau ingin berjalan-jalan diluar...silahkan saja"

Shima keluar kamar, kamar miliknya

Meninggalkan sosok bersurai kuning yang tengah diambang kesedihan

"Padahal...kita sama-sama menyakiti" baru saja Senra senang karena memory masa kecil mereka menghampiri, tapi dia kembali...kembali ke realita dimana itu hanyalah masa lalu

Penyesalan mengerubungi hatinya

Andai...

Andai saat itu dia mendengarkan Shima

Andai saat itu dia berjalan disamping Shima

Abdai saat itu dia langsung berjalan kearah Shima

Mungkin...hal seperti ini tidak akan terjadi

Takdir seakan memainkan perasaan mereka

Dan orang-orang disekitarnya berusaha menghentikan permainan itu!

♤♤♤

"JEPANG!! AKU PULANG!!"

orang-orang dibandara menatap aneh sisurai pink a.k.a Nqre

Ditatap aneh karena tampang cantik suara ikemen

"Nqrse! Jangan malu-maluin!" Araki, kekasihnya memasang kacamata hitam dengan gaya yang terbilang memukau bagi kaum hawa, berbeda dengan Nqrse yang menatap ngeri pacarnya itu

"Pertama! Kita kerumah Kaa-San! Lalu kita meminta Kaa-San menelpon Sen-Chan! Lalu kita berikan kejutan untuknya!!"

Semangat membara menguasai Nqrse

Sepertinya...Araki benar benar harus cerita tantang hal yang menimpa Senra pada Nqrse

Mereka kemudian masuk kedalam pesawat, bersiap dalam perjalanan kembali kejepang

♤♤♤

TBC

♤♤♤

Seseorang...
Tolong pukul Exx--

ITU KARENA EXX PUNYA BANYAK IDE TAPI SEMUANYA BERISI KAPAL EVESOU!!

Tenang, Exx udah bertekad buat namatin ini!
Mohon tetap tunggu
Silahkan beri komentar dan vote

Note : EXX BENCI TYPO

Why me? please love me! [ShimaSen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang