♤♤♤
Senra menatap Shima angkuh, tak biasanya anak bersurai kuning itu menampilkan ekspresi wajah serius, Shima yang ditatap seperti itu menampilkan smirk miliknya
"Wah wah...ada apa dengan rubah kecil yang dulunya pendiam ini?" Tanya Shima pada Senra
Senra ikut tersenyum, bedanya senyuman ini seakan menyimpan 1001 rahasia didalamnya
Shima tersentak, dia benci...
Benci melihat Senra yang seperti ini"Akh-"
Tangan Shima dengan cepat menarik rambut Senra, lalu memaksa Senra mendongak menghadap dirinya
Iris berbeda warna itu bertemu, saling memancarkan aura masing-masing
"Aku menang"
Tidak ada suara, hanya gerakan mulut Senra yang terlihat, dan entah bagaimana, Shima seakan paham dengan apa yang dikatakan Senra
♤♤♤
"Jadi? Apa yang kau mau?" Dalam gelapnya malam, iris ungu milik Shima seakan bercahaya, menatap nyalang pemuda yang kini terikat pada kasur, Senra
Nafas memburu sisurai kuning seakan menggema dikamar Shima, luka bakar ditubuh Senra menjadi pelengkap diruangan itu, menciptakan suasana mencekam atau bahkan menyedihkan
2 jam didalam kamar ini, 2 jam juga Senra kembali mendapat penyiksaan
"Besok...temani aku..." bibir Senra yang sudah ternodai dengan darah membuat sebuah lengkungan seperti biasa, iris kuningnya dengan angkuh menatap Shima
"Ke taman itu"
Tentu Shima tak bodoh untuk tidak mengetahui taman yang dimaksudkan Senra tadi, tapi...ada apa?
"Aku akan menebus dosaku"
♤♤♤
"Ini" entah jam berapa sekarang, Senra dikeluarkan dari kamar Shima, mungkin karena terlalu berantakan
Shima menyodorkan segelas air hangat pada Senra yang tengah memasangkan perban pada tangannya
"Arigatou" Senra menerima air itu, lalu Shima duduk dipinggir kasur, suasana jadi canggung
"Kenapa kau ingin ketaman itu?" Tanya Shima pada Senra
"Aku sudah pernah kesana, sering bahkan" balas Senra, matanya masih fokus pada perban
"Kau sering kesana? Sama siapa?"
"Kamu" Senra menatap Shima dengan senyuman yang mengembang, Shima tersentak, jantungnya terasa berrdebar 2 kali lebih cepat
"Cih"
Shima berdecih, kemudian menjauh lalu pergi keluar kamar, meninggalkan Senra yang tengah terombang-ambing dalam ketidak pastian sebuah perasaan
"Jadi...ini waktunya mengucapkan selamat tinggal?"
♤♤♤
Shima menatap aneh Senra yang tengah melompat-lompat digenangan air, kemarin hujan turun dengan deras, bahkan halaman rumah Shima ikut tergenang air
"HOI!" teriak Shima kala air yang diinjak Senra kena kebajunya
Senra berbalik, lalu menatap Shima dengan tatapan mengejek
"Gitu aja marah, kayak cewe aja" lalu Senra kembali melompat-lompat, mengabaikan beberapa orang yang menatap aneh Senra
"UWOO--" Beruntung Shima melihat kejadian ini, dimana Senra yang terpleset dan hampir terjatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me? please love me! [ShimaSen] ✔
Novela Juvenil[TAMAT] ♤♤♤ Hanya fanfic, sekali lagi, HANYA FANFIC TYPO BERTEBARAN! Tetap beri dukungan berupa vote walau sudah selesai TvT♡ ♤♤♤ Andai...saat itu dia mendengarkan ucapan temannya Maka hal ini...tak akan pernah terjadi Mereka berdua seakan menghukum...