"Tolong..." pinta Jaehee mengulurkan tangannya pada Sunoo,
Sunoo menarik Jaehee agar berdiri. Mereka sedang jalan-jalan, semacam date ke pasar malam tapi bukan.
Jaehee menepuk-nepuk celananya yang sedikit kotor. "Capek duduk ih."
"Ya makanya ayo jalan, beli apa gitu."
Perempuan itu langsung menatap Sunoo sembari tersenyum manis. "Mau beli semuanya,"
"Boleh, pake duit lu tapi." kata Sunoo datar kemudian berjalan lebih dulu.
Jaehee tertawa dan mengikuti di belakang. "Kak, kakak gak mau gandeng tangan aku apa?"
Sunoo menggeleng, "Gak, kaya mau nyebrang aja gandengan."
Bilangnya gitu, tapi tangan ceweknya diambil buat digandeng.
Jaehee mencibir pelan, "Gik, kiyi mii nyibring iji gindingin, MUSNAH AJA LO KAK!"
"berisik." Sunoo bersungut pelan sambil mengusap wajah Jaehee dengan satu tangan yang nganggur.
Mereka berjalan sudah melewati beberapa permainan. Dan berhenti di rumah angker.
"Masuk sini sabi kali ye?" tutur Sunoo yang langsung dibalas gelengan oleh Jaehee.
"Gak! kalo mau masuk, sendirian sana."
Sunoo mengangguk setuju, "Oke, lo tunggu sini jangan kema--"
"APA SIH?! JANGAN GITU LAH!" potong Jaehee sambil mengeratkan genggaman tangannya.
"Katanya suruh masuk sendiri."
Jaehee melotot, "Gak! gak! main yang lain aja!"
"Gue mau main ini."
"Kak ih! pulang ajalah gue." ujar Jaehee seraya melepaskan tangannya dari Sunoo.
Tangan Sunoo langsung merangkul pinggang Jaehee, menahan agar tidak beranjak ke pintu keluar.
"Becanda, sayang."
Jaehee mengibaskan tangannya ke wajah Sunoo, "Gak usah sayang sayang!"
"Yaudah, honey aja."
"hshshshshshshshshs, stop udah jangan dilanjut."
Jaehee melepaskan tangan Sunoo yang masih bertengger di pinggangnya. "Ni tangan gak sopan banget, jantung gue modyar anjir."
"Ck. Biarin aja kenapa sih? biar lo gak ilang, bocil."
"Udah gede ya! gak usah panggil bocil!"
Akhirnya si perempuan pasrah saat Sunoo mengeratkan rengkulan di pinggangnya.
"Makan aja yuk lah, kak."
Btw, ini mereka masih di depan rumah angker, berdiri gituuu.
"Makan apa?"
Jaehee menunjuk salah satu penjual makanan. "Itu aja."
Sunoo mengangguk, tangannya beralih merangkul bahu Jaehee, dan berjalan mendekat ke pedagang untuk makan.
"Heh,"
Jaehee mengangkat alisnya, tangan dia sibuk memasukan sambal dalam makanannya.
"Udah, jangan kebanyakan."
"Ih ini kalo gak banyak rasanya jadi kurang sedap tau..."
Sunoo mengambil paksa wadah sambal dari tangan Jaehee. "Sakit perut."
"Satu lagi--"
"Enggak. Udah segitu aja."
Jaehee merengut, "Satu lagi beneran--"
"Itu aja atau mau gue tuker?"
"Ish yaudah iya." Jaehee mendengus sebal ke Sunoo.
Lelaki itu hanya menggeleng pelan sambil meletakan sambalnya di samping kirinya.
---
vote jgn lupa cantik<3
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Between Us
Fanfictionmending sama gue aja daripada taeyoung, udah brengsek tapi sok alim © 2021, planetjendral