Someday_ (noren version) 🔞

*part4*

                                       💚💚💚

Jeno fanthouse_ 22:49 kst.

Jika kebanyakan orang normal pada umumnya akan tesenyum bahagia setelah selesai melakukan upacara pernikahan, hal itu justru tak berlaku dengan pasangan yg saat ini tengah berada di dalam lift menuju panthouse di apartemen mewah ini.

Tak ada sedikitpun senyum dibibir keduanya, entah apa yg salah keduanya justru tampak diam tak terbaca, bahkan sedari perjalanan pulang mereka dari gedung tempat resepsi berlangsung hingga kini sampai di apartemen mewah milik salah satu diantara keduanya tak ada satupun yg berani mengeluarkan suara, entah apa yg ada dibenak mereka namun keduanya tampak begitu sibuk akan pemikiran mereka masing2.

Jung jeno sosok tampan yg kini berstatus sebagai suami dari huang renjun masih kokoh mempertahankan raut dinginya, berbeda dengan pria cantik di sisinya yg justru menundukan wajahnya, seolah takut menatap raut dinginya.
..

Beberapa saat menunggu, lift pun akhirnya berhenti dengan cepat sosok tampan itu melangkah keluar meninggalkan renjun yg dengan repleks mengikutinya walau tanpa diperintah. Benar2 terlihat seperti anak anjing yg mengikuti tuanya.

Hingga tak lama sampailah keduanya di depan pintu panthose yg renjun tebak itu pasti milik jung jeno, karna tepat saat berhenti jeno mulai menekan layar kunci dekat pintu lalu memasukan beberpa kode kunci hingga tak lama setelahnya pintunpun terbuka. Sekali lagi jeno kembali melangkah masuk menghiraukan renjun yg tetap setia mengekor dibelakangnya.

Sikap dinginya itupun sesaat membuat renjun semakin tak enak hati dan berpikir jika jeno ternyata bukan hanya tak ingin menikah denganya, namun pria itupun tampak begitu membencinya.
..

Berjalan dengan terus menundukan wajahnya renjun tak tahu jika jeno di depanya tiba2 berhenti, hingga membuatnya tanpa sadar menabrak punggung tegap itu cukup keras.

Dukk.

"Aww" ringis sosok cantik itu, sembari mengelus kepalanya yg baru saja bertumbuk dengan punggung tegap jeno di depanya.

"Mi .. mian jeno hyung aku tak tau " cicitnya takut2, namun masih dapat jeno dengar walau sama sekali tak berniat menanggapinya.

Tanpa kata, dengan gerakan cepat ia balikan tubuh tegapnya dan menatap renjun yg kini tampak meringis itu dengan tatapan dingin tanpa ekspresi, sebelum akhirnya iapun mulai membuka suara.

"Kau tidurlah di sana, itu kamar tamu. Mungkin sedikit kotor kau hanya perlu mengganti sprainya saja. Aku akan tidur dikamarku di lantai atas " ucapnya pelan, seketika membuat renjun yang mendengarnya dengan cepat mengalihkan pandanganya.
Menatap arah tunjuk jeno tentang kamar tamu yg akan menjadi tempatnya juga kamar pria tampan itu yg jaraknya lumayan jauh dari kamar yg jeno berikan untuknya.

Kamar tamu berada di lantai dasar diujung kiri dekat ruang tv, sedang kamar jeno berada di lantai dua diujung kanan.

Semua penjelasan yg baru saja keluar dari bibir pria yg kini menjadi suaminya itupun sesaat membuat renjun tak mengerti, tentu saja yg membuatnya bingung bukan karna mewahnya panthouse jeno yg mungkin berbeda dengan panthouse2 lainya yg sering renjun lihat diserial drama, Tapi semua karna penjelasan jeno yg membuat renjun kini terdiam bagai orang bodoh mendengarnya.

"Ne?! ke.. Kenapa begitu hyung?
Bukankah orang yg sudah menikah juga harus tidur satu kamar? Mama dan baba seperti itu" tanya renjun tak mengerti.

Katakanlah sosok renjun memang sangat polos dan tak tau dunia luar, namun setidaknya ia tau jika pasangan yg sudah menikah seperti apa. Tentunya bukan hanya harus tinggal bersama dalam satu rumah tapi juga tidur satu kamar dan saling mencintai. Walau ia sendiri tidak mengerti dengan apa maksud dari mencintai yg sebenarnya seperti apa.
Alasanya karna memang ia tak pernah merasakan yg namanya jatuh cinta dan mencintai seseorang, jangankan mencintai dan dicintai ia sendiri bahkan tak pernah menjalin kasih dengan seseorang sebelumnya. Namun walau begitu sedikit banyak ia tau bagaimana pasangan suami istri seharusnya.