*part6*

1.2K 112 17
                                    

                                          💚💚💚



Kricik.. kricikk.. kricikkk...

Crasss...

JEDERRRR...

Gemuruh hujan deras disertai petir dan kilat yg saling bersahutan membuat malam pekat terasa semakin mencekam, renjun tanpa sadar semakin meremat kuat selimut yg ia gunakan saat  ingatan akan masa lalunya yg kelam kembali datang membuatnya begitu ketakutan .

Namun ditengah rasa takut yg mendera, sesekali telinganya ia pasang mencoba mendengar keadaan di luar kamar, siapa tau orang yg ia khawatirkan telah pulang.
Mengingat waktu kini sudah menunjukan pukul 12 malam lebih, ia benar-benar takut jika sesuatu yg buruk terjadi pada orang itu.
...
Cukup lama menyembunyikan diri di kamarnya, renjun akhirnya bangkit saat rasa kekawatir tak mampu lagi ia tahan, dengan menekan kuat rasa takutnya ia pun memberanikan diri keluar kamar melihat keadaan di luar berharap orang yg ia tunggu telah datang.

Melangkah dengan pelan sembari menutupi tubuhnya dengan selimut yg sedari tadi ia gunakan, akhirnya ia sampai di ruang tamu yg mana saat melihatnya tak ada sedikitpun tanda seseorang telah masuk, dengan cepat ia alihkan kembali pandanyanya pada rak sepatu di dekat pintu, yg mana jika orang yg ditunggunya telah datang pasti sepatu yg ia gunakan pagi ini juga ada di sana.

Namun lagi-lagi semua tak seauai karapan. Setelah melihatnya, disana tak ada apapun selain sepatu rumah miliknya dan sepatu kerja yg pagi tadi ia gunakan.
Membuat pikiranya kembali berkecamuk, membayangkan hal-hal buruk yg mungkin saja terjadi pada suaminya yg saat ini belum juga pulang. Padahal ia sendiri sangat hapal jika sebelum-sebelumnya jeno memang sangat sering pulang larut malam, namun entah kenapa cuaca buruk malam ini membuatnya begitu kawatir takut sesuatu hal buruk terjadi padanya.
..
"Oh tuhan, kenapa hujanya deras sekali dan jeno  hyung juga belum pulang. Tolong jaga ia di manapun dia berada tuhan" lirihnya memanjatkan doa. Hingga tepat setelah ia menutup mulutnya seolah doanya didengar oleh tuhan pintu rumah tiba-tiba berbunyi, pertanda yg diharapkan telah datang.

Ting..

Tanpa kata renjun seketika bangkit dari duduknya, berjalan cepat ke arah pintu untuk memastikan jika yg masuk memang jeno suaminya. Yg mana entah saking leganya atau bagaimana ia bahkan sampai melupakan ketakutanya padahal hujan disertai petir belum juga reda.

"Sayang diamlah, tidakah kau sadar jika kau ini berat aisshh..."samar-samar suara yg pria mungil itu dengar saat ia hampir mencapai pintu utama.

Deg..

Senyum dan perasaan lega yg beberpa saat lalu terciptapun seketika sirna berganti dengan tatapan sendu saat akhirnya ia sampai di sana.

Di mana pandanganya seketika terarah pada sosok yg sedari tadi ia tunggu, yg kini tampak tak berdaya dalam pelukan seorang wanita yg sudah ia pastikan pemilik suara yg tadi ia dengar. Entah kenapa melihatnya membuat pikiranya tiba-tiba  menjadi kacau, tak mampu sekedar mengeluarkan kata selain terdiam sembari  menatap keduanya dengan pandangan nanar.

"Kenapa hanya diam, cepat bantu aku" sentak  wanita itu seolah tak mampu ia dengar, sebab terlalu sibuk dengan pikiranya melihat apa yg ada di hadapanya saat ini.

* Siapa dia?*

* Apakah ia kekasih jeno hyung ?*

*Apa yg mereka lakukan?*

Pertanyaan-pertanyaan yg kini memenuhi pikiranya membuatnya diam terpaku, hingga barulah ketika wanita itu berteriak padanya ia pun kembali tersadar.

"Yakkk..!! apa kau tuli, cepat bantu aku!" pekik wanita itu kencang, membuatnya berjengit begitu mendengarnya.

"Ah!.. ne mian" balas renjun tampak linglung, tak tau apa yg harus ia lakukan sekarang.

Someday_ (noren version) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang