*part15*

1.1K 86 10
                                    

                               💚💚

Renjun terkesiap, ia merasa bingung harus bagaimana. Ia berbelok ke lorong yg ternyata arah menuju toilet..
Namun sial, disini tak ada orang ia berjalan cepat saat ia sadar tiga pria yg mengikutinya mengejarnya lebih cepat..

Tepat saat ia sadar ada belokan di depanya ia berjalan lebih cepat mungkin saja itu ruangan yg terdapat banyak orang di dalam nya, pikirnya spontan.

Namun baru saja ia sampai seseorang membekap mulutnya dan menariknya ke suatu ruangan dari belakang..

"Emmmmppp..." erang renjun ketakutan, sungguh ia hanya ingin hidup tenang bersama anaknya. Apakah tak bisa? Benaknya berkecamuk.

*Mama, baba, gege, tolong aku. Aku mohon tolong aku * ..

.....

"Emmppp.." renjun terus saja berontak pada seseorang yg membekapnya saat ini.
Rasa takutnya pun sebisa mungkin ia lawan. Sebelum orang itu membawanya cukup jauh dari tempatnya tadi.

"Kumohon tenanglah, percayalah aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin menolong mu, dari awal kau masuk sudah diikuti tiga orang berpakaian serba hitam aku melihatnya dengan jelas. Walau aku tak tau siapa mereka namun aku yakin mereka orang jahat yg ingin mencelakai mu, jadi kumohon tenanglah atau mereka akan menemukan kita" jelas seseorang itu panjang lebar, membuat gumaman renjun seketika terhenti .

Pria cantik itupun akhirnya diam dalam benak berpikir apakah ia bisa mempercayai pria ini?
Tapi jika orang ini juga orang jahat kenapa ia tak membawanya pada tiga pria berbadan besar dan berpakaian serba hitam yg mengejarnya itu?
Sepertinya ucapan pria yg membekapnya ini memang benar, batinnya mulai percaya.

"Aku akan melepaskan mu sekarang namun berjanjilah jangan berteriak atau kita berdua. Ya tentu saja aku pun akan terbawa masalah karna berusaha membantu mu, akan dihabisi oleh mereka "lanjut pria itu saat melihat Ranjun seketika terdiam, lantas dia kembali menjelaskan bahwa dirinya bukanlah orang jahat.

Dan perlahan tangan yg ia gunakan untuk membekap mulut dan tangan renjun pun terlepas. Pria mungil itupun seketika membuang nafasnya cepat. Sepertinya pria itu tak sadar membekap renjun terlalu kencang sehingga membuatnya sulit untuk bernapas atau mungkin karna berontakan renjun sendiri yg membuatnya lelah dan kehabisan napas. Entahlah sepertinya memang karna keduanya.

"Maaf kan aku, apa aku membekap mu terlalu kencang sehingga membuatmu sulit bernapas?.. maaf " sesal orang itu, membuat renjun yg mendengarnya dengan cepat mengibas-ngibaskankan kedua  tanganya. Tanda ia tak apa sekaligus  menghalau rasa bersalah orang itu yg renjun yakini memang bukan orang jahat .

"Hahh.. tak apa, aku terlalu banyak berontak tadi. Aku tau kau bukan orang jahat maafkan aku" balasnya,  ketika ia sudah mulai bisa mengendalikan deru napasnya.
Sembari menatap sosok pria yg sudah menolongnya itu.

"Iya tak apa, apa kau punya masalah dengan seseorang atau bagaimana sehingga kau dikejar tiga pria itu?" tanya si pria terlihat begitu  penasaran menanggapi semua yg terjadi pada pria cantik yg tak ia kenali ini.

Pikirnya bagaimana bisa pria mungil nan cantik ini bisa dikejar pria-pria  besar seperti tadi, yg terlihat  seperti seorang preman atau orang bayaran. Tak mungkin pria cantik ini seorang penjahat bukan? Batinnya tak percaya.

"Aku juga tak tau, aku yg harusnya bertanya bagaimana kau bisa memperhatikan aku yg diikuti tiga pria itu" tanya si cantik justru berbalik.

"Aku datang tepat di belakangmu, saat berjalan masuk aku sadar tiga orang dibelakang terus memperhatikanmu dan mengikuti mu. Aku juga mendengar salah satunya memerintahkan untuk mengepung mu" jelas pria itu panjang lebar, menceritakan apa yg ia ketahui dari awal.

Someday_ (noren version) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang