prolog: Mitsuya

770 31 0
                                    

Lelaki berumur tujuhbelas tahun dengan rambut berwarna perak itu berjalan santai menuju ruang klub menjahitnya, ia menyerahkan kunci ruang klub untuk hari ini pada salah satu anggotanya dikarenakan ia perlu bertemu temannya yang berada di sekolah yang berbeda.

Lelaki itu memiliki nama lengkap Mitsuya Takashi, yang merangkap jadi ketua klub menjahit dan merupakan satu-satunya lelaki dalam klub menjahit.

Hari ini, ia bertemu temannya yang 'lumayan' terkenal di kalangan sebayanya, yakni Ryuguji Ken atau kerap disapa sebagai Draken. Sebenarnya keperluannya dengan Draken tidak begitu genting, hanya saja lelaki tinggi tersebut tidak sabar dan tidak ingin menunggu lebih lama.

Langkah Mitsuya terhenti saat melihat seorang perempuan berdiri terdiam di depan pintu ruang klubnya sembari memandang ke dalam ruang klubnya, hal itu membuatnya jadi mengernyitkan dahinya dengan bertanya-tanya.

Akhirnya, ia berjalan mendekat ke arah perempuan tersebut dan bertanya dengan suara beratnya yang khas. "Apa yang kau butuhkan?" Tanyanya.

Pertanyaannya yang tiba-tiba itu membuat perempuan yang ada di depan pintu ruang klubnya jadi tersentak bahkan sampai memundurkan dirinya, Mitsuya dapat dengan jelas menangkap ekspresi dari wajah perempuan itu.

Perempuan itu kembali tersentak pelan dan membuat Mitsuya ikut tersentak, tidak tahu alasannya apa hanya saja refleksnya membuat ia ikut tersentak.

"Ah, maaf." Ucap perempuan tersebut yang kemudian menundukkan dirinya sebentar dan pergi dari hadapan Mitsuya.

Namun, Mitsuya menghentikan perempuan tersebut agar tidak pergi dengan meraih pergelangan tangannya. "Namamu, siapa namamu?" Tanya Mitsuya, tidak mengerti pada dirinya sendiri  yang tiba-tiba saja menanyakan nama perempuan dalam genggamannya saat ini.

"Mitsuya... Mitsuya Aiya." Jawab perempuan itu dengan suara pelan.

Mendengar jawaban yang dilontarkan olehnya, membuat Mitsuya kembali tersentak, kali ini ia terpaku sembari menatap wajah perempuan bernama Aiya itu.

Aiya yang ditatap dengan durasi waktu yang cukup lama, membuat perempuan berponi itu jadi melambaikan tangannya di depan wajah Mitsuya.

Mitsuya mengerjapkan matanya pelan, ia berkedip beberapa kali dan kemudian tersadar akan lambaian tangan dari Aiya, "Ah, maaf." Ucap Mitsuya dengan suara pelan. "Kau... Mau berkunjung ke klub menjahit?" Tawar Mitsuya.

"Aku Mitsuya Takashi, panggil Takashi saja dikarenakan nama kita sama." Ujar Mitsuya dengan cengirannya, menampilkan deretan giginya yang rapih. "Aku ketua klub menjahit, dan tidak sengaja melihatmu berdiri terdiam sembari terus menatap ke dalam. Kalau kau perlu bertemu seseorang, datang saja tak perlu sungkan." Lanjut Mitsuya.

Aiya jadi bergerak kikuk, ia sendiri sudah tahu siapa nama lelaki berambut perak di hadapannya ini. "Ah, tidak. Temanku tidak ada yang masuk ke klubmu, aku hanya... Sedikit tertarik dengan kegiatan klubmu." Ucap Aiya, menampilkan senyuman kakunya.

Mitsuya kembali tercengir dengan lebar, "Maka dari itu, ayo masuk dan lihat kegiatan klub kami. Tidak ada salahnya kau bergabung sekarang." Ujar Mitsuya. "Ah maaf, apa kau sudah memiliki kegiatan klub lain?" Lanjut Mitsuya.

Aiya mengangguk pelan, "Aku sudah bergabung dengan klub seni, namun kegiatannya tidak sesibuk itu." Ucap Aiya, matanya melirik pergelangan tangannya yang masih berada dalam genggaman Mitsuya.

"Itu sangatlah bagus! Aku selalu berharap mempunyai anggota klub yang juga berasal dari klub seni, karena desain-desain klub menjahit akan lebih berkembang jika terdapat seseorang yang mengerti seni." Ujar Mitsuya dengan antusias, "Nah, ayo masuk." Lanjutnya yang menarik Aiya begitu saja tanpa persetujuan Aiya terlebih dahulu.

"T–Takashi-san, tapi aku sama sekali tidak dapat menj—" Ucapan Aiya terpotong begitu saja saat Mitsuya sudah membuka pintu ruangan dengan menarik perhatian seluruh anggotanya.

Mitsuya berdiri di balik pintu ruangan, "Semuanya, aku membawa seseorang." Ujar Mitsuya yang telah mendapatkan perhatian dari seluruh anggotanya saat ini.

Sebelum Mitsuya mempersilahkan Aiya untuk memperkenalkan diri, salah satu anggota klub menjahit berceletuk dengan senyuman miringnya. "Kapten, apakah itu pacarmu? Sejak kapan kau pacaran, Kapten? Bukankah ia terlalu manis untukmu?" Ejek perempuan tersebut.

Mitsuya menatapnya dengan kesal, "Diamlah, Ai-san." Ujarnya. "Sekarang, perkenalkan dirimu terlebih dahulu." Ujar Mitsuya pada Aiya.

Aiya mengangguk pelan, "Ah, itu, namaku Mitsuya Aiya. Aku berasal dari klub seni, salam kenal semuanya." Ucap Aiya sembari membungkukkan tubuhnya.

"Salah kenal Aya-san!" Ucap semua anggota klub menjahit secara bersama, membuat Aiya tersenyum maklum karena teman-temannya sendiri pun memang memanggilnya dengan nama Aya bukan Aiya.

"Jadi, untuk saat ini Aya-san hanya akan berkunjung untuk melihat-lihat saja kegiatan klub. Jangan terlalu memperhatikannya dan kembalilah pada tugas kalian masing-masing." Perintah Mitsuya.

Salah satu anggota klub menjahit yang memiliki tubuh kecil dengan rambut pendek itu bertanya, "Kapten, apakah Aya-san saudaramu?" Tanyanya.

Mitsuya menggeleng pelan, "Bukan, hanya saja kebetulan kami memiliki nama yang sama." Ujarnya yang kemudian mempersilahkan Aiya untuk melihat-lihat beberapa baju yang merupakan produk dari klub menjahit, dan membuat semua anggotanya kembali bekerja pada tugasnya masing-masing.

Mitsuya menghampiri Aiya yang tengah berdiri menatap beberapa baju dengan desain yang berbeda di sana, "Setiap kali aku memandang baju-baju buatan senpai dan anggota klub saat ini, rasa sukaku pada menjahit semakin dalam." Ujar Mitsuya.

Aiya tanpa menoleh, bertanya pada Mitsuya. "Adakah baju yang kau buat?" Tanya Aiya, kemudian menolehkan kepalanya untuk menatap Mitsuya dari samping.

Mitsuya tersenyum, "Aku hanya membuatnya satu kali, coat itu aku yang membuatnya." Ujar Mitsuya sembari menunjuk satu-satunya coat berwarna cokelat susu yang panjang, mungkin terlihat seperti desain coat pada umumnya namun coat buatan Mitsuya terasa berbeda di mata Aiya.

"Klub menjahit memang hebat." Gumam Aiya.

"Maka, bergabunglah dan cobalah hal baru." Ujar Mitsuya sembari tersenyum tipis.

Aiya menoleh untuk menatap ke dalam mata Mitsuya yang saat ini pandangannya masih pada lemari kaca di hadapan mereka. "Aku sama sekali tidak bisa menjahit." Ujar Aiya.

Mendengar hal itu, Mitsuya jadi menoleh dan menatap Aiya dengan raut wajah yang serius. "Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari hal baru, sesulit apapun itu manusia pasti akan dapat menguasainya suatu hari nanti jika memang bersungguh-sungguh." Ucap Mitsuya, mengingatkannya pada penasehat seni sekolah mereka.

Mitsuya mengalihkan tatapannya kembali menatap lemari kaca di depan mereka, "Bergabunglah, aku akan sangat membutuhkanmu." Lanjutnya.

Aiya masih menatap Mitsuya dari arah samping, matanya melebar seketika kala mendengar Mitsuya berucap seperti itu padanya. Seolah-olah ia tengah tenggelam pada dunia seni yang lebih luas lagi.

─────✧❁✧─────

Captain | 𝐌𝐢𝐭𝐬𝐮𝐲𝐚 𝐓𝐚𝐤𝐚𝐬𝐡𝐢 ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang