🍒8

544 17 2
                                    

(❛◡˂̵ ̑̑✧)❝Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak berupa vote dan comment ᵕ̈

✦----------------✿

*Lanjutan Flashback*

Sementara itu, pelakunya tidak tahu apa yang telah dia lakukan terhadap keadaan pikirannya yang kacau dan dirampas secara seksual.

Dia hanya menilai pria di belakangnya yang menatapnya dengan intens seperti predator yang akan melahapnya sekaligus.

"Bukankah Ibu yang menghibur dan tidur di sampingku?" Alisnya berkerut kecewa saat melihat orang yang sebenarnya, yang adalah seorang pria yang cukup tampan untuk dicari oleh semua wanita, memeluknya. Pikirannya menjadi lebih bingung ketika dia merenungkan apa yang sebenarnya terjadi setelah dia bertemu Mathilda.

Sementara dia menatapnya dengan konsentrasi besar, gadis itu lupa tentang fakta bahwa dia masih memegang tongkat kerasnya, bahwa dia saat ini sedang dipeluk olehnya, dan bahwa dia hampir dimakan.

Tetapi dengan pikirannya yang polos seperti anak kecil, dia tidak tahu tentang hubungan antara seorang pria dan seorang wanita, lebih-lebih hubungan fisik yang berhubungan dengan kesenangan.

Tolong, perhatikan mereka masih 17 saat ini.

Ketika dia berhenti di jalurnya dan menatapnya dengan polos, Kevin benar-benar lupa untuk memakannya.

Mau tak mau dia mengagumi ekspresi bingungnya yang semanis bayi.

Heck, dia bahkan merasa bisa menatap matanya selamanya tanpa peduli pada dunia.

Setelah beberapa lama menatapnya dan sebaliknya, gadis itu akhirnya dapat mengingat bahwa pria muda di sampingnya yang menghiburnya, bukan ibunya.

Dia bahkan memeluk dan tidur dengannya, karena perasaan egoisnya sendiri!

Ketika dia sendirian dan ketika dia tidak memiliki siapa pun untuk diandalkan, dua orang asing ini (Mathilda dan Kevin) yang menghiburnya. Mereka adalah orang pertama yang dia andalkan. Mereka adalah orang pertama yang meringankan bebannya dan mencegahnya dari kehancuran.

Karena itu, dia berutang banyak pada pria muda dan perawat tua itu.

Mengingat apa yang sebenarnya terjadi, dia berkonsentrasi pada pria misterius di hadapannya yang sangat mirip dengan teman sekelasnya, Kyle.

Tapi jelas bahwa orang di sampingnya bukanlah Kyle.

Sebut saja insting, gaya mereka yang berbeda, atau yang lainnya, dia hanya tahu dia bukan Kyle.

Berpikir bahwa dia tampak persis seperti Kyle, dia ingat beberapa guru berbicara tentang peringkat kelas semester lalu. Mereka berkomentar tentang bagaimana si kembar begitu pintar sehingga, bagi mereka, mereka bisa disebut jenius.

Kemudian, sesuatu menyadarkannya, membuatnya melebarkan matanya dan membuat Kevin bingung.

Bodoh!

Mereka kembar! Dia kembaran Kyle!

Itu sangat jelas. Kenapa dia tidak memikirkan itu?

The Only DelicacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang