"Jun-sang...sang hyeok...gunakan uang ini untuk menyebarkan teror dan kehancuran"kata anak laki-laki berusia 6 tahun menirukan dialog film yang sedang ditontonnya didalam sebuah bioskop.
Dia memegang coklat dikedua tangannya dan wajahnya dipenuhi dengan noda coklat yang sedang dimakannya. Matanya fokus kearah layar bioskop dengan mulut yang bergerak-gerak mengikuti dialog film yang ditontonnya.
"Jika terorisme, kehancuran, kehancuran, kerusuhan..." teriak seorang anak perempuan umur 6 tahun menirukan dialog film yang ditontonnya.
Anak lelaki tadi langsung melirik kearah suara gadis kecil tadi. Mereka berdua saling bertatapan. Gadis kecil itu lalu tersenyum dan melambaikan tangannya.
Bocah lelaki itu hanya diam dan kembali fokus menonton film. Gadis kecil itu pun tersenyum dan pindah duduk dipangkuan ayahnya. Dia kembali tersenyum menatap bocah lelaki yang duduk disebelah ayahnya itu.
.
.
."Lain kali...kerjakan tugas anda tepat waktu" kata seorang guru kepada muridnya yang sedang berdiri diluar kelas.
Gadis kecil itu mendapat hukuman karena lupa mengerjakan tugasnya sehingga dia mendapat hukuman untuk berdiri didepan kelasnya.
Dia tersenyum saat melihat gurunya pergi. Dia mengambil walkman yang ada didalam tasnya. Dia menekan tombol play dan musik pun mulai bermain.
Dia menari dengan semangat sesuai dengan irama musiknya. Dia berhenti menari saat cahaya tiba-tiba menyorot wajahnya.
Dia kemudian menoleh dan melihat bocah lelaki sedang memainkan cermin yang dipegangnya untuk menyorot gadis kecil yang sedang menari itu.
Bocah lelaki itu tersenyum dan terus menggerakan cermin yang dipegangnya. Gadis kecil itu tersenyum dan mulai menari dan menyanyi seakan dia sedang melakukan sebuah pertunjukan disebuah acara.
.
.
.Bocah lelaki itu terus tersenyum saat melihat poster film favoritnya.
"Jeong, jika anda sangat menyukai film, kemudian pelajari ini" kata ayah bocah lelaki itu sambil meletakan berkas didepan anaknya itu.
"Berkas bisnis, setelah anda mempelajari ini. Anda dapat menonton mereka dilayar bioskop kita" lanjut ayahnya sambil memegang bahu anaknya.
.
.
.Sejak kejadian dibioskop , bocah lelaki yang bernama jeongyeon itu menjadi dekat dengan gadis kecil yang ditemuinya.
"Suatu hari aku akan menjadi seorang aktris" kata gadis kecil itu menulis namanya disebuah layangan bersama jeongyeon.
"Dan filmku akan diputar dibioskop milik ayahmu" kata gadis kecil itu.
Layang-layang gadis kecil itu tiba-tiba putus dan jatuh kebawah rumahnya. Dua anak kecil langsung berlari mengambil layang-layang yang jatuh itu. Mina pun cemberut sambil menatap layang-layangnya.
"Lihat, mina..seseorang mendapatkan tanda tangan anda terlebih dahulu" kata jeongyeon dari balkon rumahnya menunjuk layang-layang mina yang diambil anak kecil itu.
Wajah mina yang cemberut langsung berubah menjadi tersenyum saat mendengar perkataan jeongyeon.
.
.
.Jeongyeon dan mina tersenyum saat melihat sandwich yang dihias seperti wajah orang yang sedang tersenyum. Namun senyuman mina berubah menjadi wajah ketakutan saat mendengar teriakan dari kedua orang tuanya.
Mina dan jeongyeon berlari keatas untuk melihat apa yang terjadi. Mina langsung lari kekamarnya dan menangis saat melihat orangtuanya bertengkar.
Jeongyeon yang melihat itu langsung mengejar mina dan masuk kekamarnya. Dia melihat mina menangis tersedu-sedu dibawah meja belajarnya. Jeongyeon diam dan ikut duduk disebelah mina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up (Completed)
FanfictionMina belum siap berkomitmen meski telah berpacaran dengan jeongyeon selama 10 tahun. Pada suatu kesempatan mina pergi menuju Australia untuk sekolah akting yang telah ia ambil. Karena mulai bosan dan lelah mina pun memilih putus dengan jeongyeon dan...