11. You know right? ♟️

13.7K 671 54
                                    

♟️

♟️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♟️

"Kemarin Hyerim mengatakan padaku fakta yang tak terduga"

"Apa?"

"Dia suka Jaemin"

"Jeno" Jaemin mengelus pelan rahang Jeno. Seketika membuat Jeno tersadar.

"Oh? apa sayang?"

"Melamun?"

"Tidak kok"

Ternyata Jeno dan Jaemin belum tertidur tadi. Masih dalam posisi sama, deru nafas mereka terasa masing - masing.

"Sayang"

"Ya?"

"Jika ada apa - apa. Telepon aku ya"

"Okay, pasti"

"By the way, bolehkah aku minum wine?" tanya Jaemin.

"Boleh, segelas saja" Jaemin tersenyum senang. Lalu mengangguk beberapa kali. Ia pun turun dari ranjang.

"Aku saja yang ambil" Jaemin mendelik.

"Ikut!"

"Tidak"

"Ik—

"Baiklah, ayo"

"Yeay hehe" Jaemin menerima uluran tangan Jeno. Jeno menuntun tangan Jaemin untuk menggamit lengannya.

Mereka pun menaiki lift untuk menuju ke lantai 5. Dapur kedua terdekat dari kamar mereka.

"Aku punya ide untuk benar - benar membuktikan jika Hyerim menyukai Jaemin"  Jeno mendengarkan Hansik dengan seksama.

"Mari bertemu besok, kau membawa Jaemin. Aku membawanya. Umbar kemesraan kalian di depannya"

Jaemin tengah meneguk wine yang baru saja ia tuang ke gelas.

"Kau tidak mau Jeno?" Jeno menoleh dan hanya mengangguk. Ia menyodorkan gelas miliknya, dengan senang hati Jaemin menuangkan wine untuk Jeno.

Mereka berdua melakukan cheers.

"Wine ini enak sekali. Aku ingin lagi" Jaemin baru saja ingin menuangkan wine lagi ke gelas kosongnya, namun tidak sebelum Jeno mencegah Jaemin.

Kasar [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang