O7. Pulang ♟️

16K 949 139
                                    

♟️

♟️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♟️

"Jaemin Lee" Jeno masuk ke mansion nya dengan wajah sumringah. Jeno baru saja pulang dari kantor dan membawa makanan kesukaan Jaemin. Namun, saat Jeno membuka pintu tidak ada yang menyambut. Sangat sepi sekali.

Steven yang baru saja lewat pun menjadi narasumber dadakan.

"Steven"

"Iya tuan ?"

"Jaemin kemana ?"

"Saya tadi lihat ada di kamar tuan"

"Oh" Jeno mengangguk. Ia meletakkan makanan yang hangat baru saja dia bawa ke meja makan. Tanpa basa - basi, Jeno pergi ke kamar.

Tapi, mata Jeno sama sekali tidak melihat keberadaan istrinya.

"Yak, anak nakal tidak usah bersembunyi seperti itu. Kita tidak sedang bermain petak umpet"

"Jaemin Lee, aku tidak bercanda" Jeno pun merunduk mencari di kolong ranjang. Jeno menggeledah semua seisi kamar. Tapi nihil, ia tidak menemukan keberadaan Jaemin.

Jeno coba mencari lagi. Ternyata, handphone, kartu kredit pun Jaemin tinggalkan di laci. Jeno masih tidak paham, Jeno kalang kabut mencari Jaemin sehingga tidak sadar bahwa passport Jaemin tidak ada.

Jeno pun sesegera mungkin mengeluarkan handphone nya dan menghubungi Albert.

"Halo tuan ?"

"Cari Jaemin"

"Baik tuan"

Tut.

Jeno mendesis pelan. Sekarang dipikirannya hanya Jaemin. Ia jadi paranoid seperti ini. Tidak, tidak boleh.

Baru saja ada maid lewat.

"Bi, tadi siapa yang ada disini mengunjungi Jaemin saat aku kerja ?"

"Tuan muda Haechan, tuan"

'Tak salah lagi' batin Jeno.

Satu nama lagi pun terlintas di pikiran Jeno.

Lee Haechan.

Pasti dia tahu. Karena ia sahabat Jaemin.

Kasar [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang